Breaking News

Kisah Guru TK Punya Payudara Besar, Dipaksa Berhenti Mengajar Karena Wali Murid Keberatan

Wali murid tersebut menilai bahwa payudara dari guru tersebut cukup mengganggu.

shutterstock / Kompas.com
Ilustrasi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Memiliki buah dada yang besar membuat seorang guru TK di Korea Selatan terancam dipecat karena diprotes oleh wali murid.

Sosok guru berinisial B tersebut mendapatkan kecaman dari wali murid berinisial A.

Wali murid tersebut tak terima bahwa payudara guru TK itu terlalu besar.

Tiap kali mengantarkan anaknya ke sekolah, wali murid tersebut merasa risih.

Dia begitu ingin menyingkirkan payudara yang terlalu besar itu dari pandangannya dan anaknya.

Wali murid tersebut menilai bahwa payudara dari guru tersebut cukup mengganggu.

Dilansir TribunnewsMaker.com dari EVA.VN pada Senin, (28/8/2023), wali murid tersebut menuding guru TK tersebut melakukan pelecehan seksual gegara payudaranya itu.

Kini, wali murid tersebut mendapatkan dukungan dari wali murid lainnya.

Mereka sepakat bahwa payudara besar tersebut menjadi bukti pelecehan seksual di sekolah tersebut.

Guru TK ini digugat oleh para wali murid yang takut karena itu bisa berdampak pada anaknya.

Bahkan para orangtua murid beralasan, itu bisa menjadi pelecehan anak.

Kini, guru berusia 23 tahun tersebut terancam dihentikan dari tempatnya mengajar di distrik Seocho, Seoul, Korea Selatan.

Guru perempuan tersebut harus menanggung kritik dan keluhan keras dari orang tua beberapa siswa.

Dalam unggahannya di media sosial, wali murid A berkata: "Payudara guru taman kanak-kanak yang baru tiba itu terlalu besar."

"Saya pikir payudaranya yang besar dapat berdampak negatif pada emosi anak-anak." sambungnya.

"Jadi saya memintanya untuk membalutnya (ditutupi). Namun dia mengabaikan permintaan saya." tambahnya.

Marah dengan hal ini, A memutuskan untuk mengajukan tuntutan terhadap B.

A didukung oleh wali murid lainnya mengajukan pengaduan ke departemen pendidikan kota.

Dia mengklaim bahwa payudara besar guru taman kanak-kanak perempuan tersebut adalahsebuah tindakan "pelecehan anak".

Namun wali murid A mendapat tanggapan bahwa tindakannya dapat dianggap sebagai tuduhan palsu dan menghalangi bisnis.

Karena tidak punya pilihan lain, A harus memposting ceritanya di media sosial untuk meminta pendapat netizen.

"Saya sangat ingin guru perempuan itu dipecat. Apakah ada cara yang baik? Haruskah saya bicara untuk dia?" ungkapnya.

Berpikir bahwa dia akan menerima persetujuan dari netizen, dia malah A menerima kritik, kemarahan, dan sarkasme yang tak terhitung jumlahnya.

"Apakah kamu sangat tidak kompeten? Apakah dia melakukan kesalahan? Kecuali dia sengaja memamerkan tubuhnya, kamu benar-benar jahat." kecam warganet.

“Hak atas pendidikan memang harus kita refleksikan, bukan karena menyekolahkan anak kitalah yang berhak mengajukan segala macam tuntutan yang tidak masuk akal kepada guru.” ujar warganet lainnya.

“Dia juga putri orang tuaku. Tolong hargai orang lain.” tulis warganet lainnya.

"Seperti yang diharapkan, musuh perempuan adalah perempuan." timpal lainnya.

Dalam situasi seperti ini, Kementerian Pendidikan Korea telah membentuk tim untuk menangani keluhan jahat dari orang tua yang dialami banyak guru.

Pada saat yang sama, mereka berusaha melindungi hak guru untuk mengajar dalam kasus seperti ini.

Kini pro dan kontra terkait payudara besar dari guru tersebut masih bergulir.

Tak sedikit publik Korea yang turut membeberkan pendapatnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved