Berita Viral
AHY Jadi Korban PHP Anies Baswedan, SBY: Politik Itu Banyak Akalnya, Tapi yang Ini Buruk Banget
Pasca dicampakkan Anies Baswedan karena tak jadi bakal cawapres, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih bungkam.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com - Pasca dicampakkan Anies Baswedan karena tak jadi bakal cawapres, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih bungkam.
Sementara itu, sang ayah yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pasang badan.
Presiden ke-6 Indonesia itu membongkar empat kali pertemuan dengan Anies Baswedan semasa masih berstatus bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Bagi SBY yang dilakukan Anies begitu jahat.
Meski dalam dunia politik memang dikenal beribu siasat, namun bagi SBY, pengkhianatan Anies melewati batas, terlalu buruk.
Seperti diketahui, Anies Baswedan yang sebelumnya diusung NasDem, Demokrat dan PKS melalui KPP, memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pendampingnya.
Hal itu bak petir di siang bolong, sebab Cak Imin tidak pernah masuk radar cawapres KPP.
Terlebih saat Demokrat mengungkap sejumlah fakta bahwa Anies telah beberapa kali meminta AHY untuk menjadi wakilnya, kenyataan yang dipilih adalah Cak Imin, semakin membuat geger.
Demokrat merasa dikhianati sikap Anies, sekaligus menuding NasDem dan ketua umumnya, Surya Paloh di balik itu semua.
NasDem dan PKB pun resmi berkoalisi dengan Anies-Cak Imin sebagai pasangan bakal capres dan cawapresnya di Pilpres 2024 pada Jumat (1/9/2023).
Sementara, pada hari yang sama, Demokrat menggelar rapat majelis tinggi untuk menyatakan sikap di kediaman SBY di Cikeas, Bogor.
Bahwa partai berlogo bintang david itu tidak lagi mengusung Anies dan menyatakan keluar dari KPP.
SBY yang memimpin rapat sekaligus menjadi pembicara utama.
Sementara, AHY, yang duduk di sampingnya dengan sikap sempurna, tak sampai membuka mulut.
Sebagai sosok sentral yang dikecoh rekannya sendiri, AHY belum bersuara satu katapun tentang perlakuan Anies kepadanya.
SBY menceritakan pahitnya pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan.
Empat kali, Anies menemui SBY dan HY di lokasi yang berbeda, selalu bermulut manis.
Tidak ada sepatah katapun Anies berbicara tentang Cak Imin ataupun PKB.
"Saya ini orang tua, berapa kali Pak Anis datang ke sini dengan semangat yang luar biasa, dengan kata-kata yang luar biasa baiknya. Di Cikeas ini dua kali, di Malang, di Pacitan."
"Dengan kejadian seperti itu tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya, dan tentu kepada ketua umum kita," kata SBY.
Setelah geger Anies yang membelot dan membentuk poros baru dengan PKB, SBY mengaku kebanjiran pesan dari kader Demokrat maupun masyarakat.
"Nah saya kebanjiran, tadi malam dua malam tuh saya sampai subuh di sini. Kita bekerja pesan datang dari mana-mana baik dari kader maupun non kader dan rata-rata memang emosional."
"Banyak pesan ribuan saya kira yang merespon yang memberikan message itu," ujarnya.
Dari ribuan itu, SBY tertarik kepada dua di antaranya yang menyebut Demokrat sebagai korban dan Anies bak musang berbulu domba.
"Kata-katanya kurang lebih seperti ini. Aku tahu politik itu memang banyak akalnya tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat begitu."
"Ada lagi komentar ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba," ujar SBY.
Demokrat pun kini masih berhitung tentang langkah politiknya ke depan.
Demokrat Resmi Hengkang dari Koalisi Perubahan, Ada Peluang Gabung PDIP?
Partai Demokrat mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Tak hanya itu, partai berlambang bintang mercy juga resmi hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas bersama PKS dan NasDem.
Keputusan itu diambil dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Partai Demokrat setelah adanya wacana duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar.
Mencuat pula peluang Partai Demokrat bergabung dengan koalisi PDI Perjuangan.
Pasalnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah melakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Hasil Rapat MTP Partai Demokrat disampaikan Andi Mallarangeng. Diketahui, rapat tersebut dipimpin Ketua MPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sehingga tadi MTP melakukan rapat bahas mengenai itu yaitu bahas posisi Demokrat dalam KPP serta pencalonan capres yang tadinya tentu saja sodara Anies Baswedan setelah rapat kemudian MTP memutuskan," kata Andi saat jumpa pers usai rapat di Kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).
Terkait dengan hasil tersebut, Sekretaris MTP Partai Demokrat itu menyebut ada dua poin penting.
Pertama, Demokrat kini telah mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.
"Pertama Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024," kata Andi.
Poin kedua, MTP Demokrat telah sepakat untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas bersama NasDem dengan PKS.
"Kedua Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini," ujar dia.
"Demikian dua keputusan rapat MTP yang berlangsung di Cikeas," katanya.
Peluang Gabung PDIP
Andi Mallarangeng pun dalam kesempatan tersebut buka suara mengenai peluang bergabung ke koalisi PDI Perjuangan.
Andi mengaku pihaknya saat ini membuka peluang komunikasi dengan partai politik mana pun.
Termasuk dengan PDIP yang sebelumnya juga sudah memberi sinyal tawaran untuk bergabung.
"Pada dasarnya kita menyambut baik sinyal-sinyal untuk berkomunikasi dengan partai lain, tentu saja dalam konteks koalisi Pilpres 2024 nanti," kata Andi.
Andi menuturkan, terkait langkah dan komunikasi selanjutnya bakal dilakukan oleh Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kami menyambut baik karena itu nanti ketum dan jajaran DPP mungkin akan berkomunikasi, kan sekarang sudah ada kontak-kontak sebelumnya kan kalau dengan PDIP sudah pernah bertemu dengan mbak Puan," ujarnya.
"Karena saat ini kami bebas membuka komunikasi, jadi silakan juga dengan partai lain tentunya," tegasnya.
Reaksi PDIP
PDI Perjuangan bereaksi atas peluang Partai Demokrat bergabung koalisinya pasca-hengkang dari Koalisi Perubahan.
PDIP mengaku tidak akan menutup kemungkinan jika Partai Demokrat hendak berkoalisi menuju Pemilu 2024 mendatang.
"Ya saya kira hal-hal seperti itu (Partai Demokrat bergabung ke PDIP) kita terbuka untuk membicarakan segala sesuatu," kata Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023).
Olly juga sempat mengungkit ihwal pertemuan yang pernah berlangsung antar Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu.
"Kan mbak Puan sudah pernah bertemu dengan pak AHY," lanjutnya.
Lebih lanjut, Olly menegaskan PDIP membuka pintu bagi siapa saja yang hendak berkoalisi dengan PDIP untuk Pemilu 2024 mendatang.
Asalkan, tegasnya, partai-partai ini punya visi yang sama dengan PDIP untuk membangun negeri, tidak hanya sekadar langsung ingin menyasar kekuasaan.
"Jadi kita mau bergabung, yang penting mereka mau bekerja bersama-sama dahulu. Jangan ada partai datang, sudah minta ini, ini, ini. Bagi PDIP tidak menjadi suatu positif kalau datang sudah bagi-bagi kekuasaan," tuturnya.
"Tapi kalau kita mau bersama-sama bekerja dalam rangka membangun Indonesia yang lebih maju ke depan ya mari sama PDIP," Olly menambahkan.
(*/Tribun-Medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
AHY Jadi Korban PHP Anies Baswedan
Anies Baswedan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Tribun Medan
Agus Harimurti Yudhoyono
NASIB Silvia Rinita Harefa Usai Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK, Berikut Kronologi Kasus |
![]() |
---|
'Hidup Aku Untuk Rakyat', Permintaan Maaf Nafa Urbach Setelah Dihujat Dukung Tunjangan Rumah DPR |
![]() |
---|
KECEWA Hasil Tes DNA, Lisa Mariana Blak-Blakan Terima Uang Diduga Hasil Korupsi Ridwan Kamil |
![]() |
---|
AKHIRNYA Prabowo Pecat Noel dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan Setelah Jadi Tersangka Pemerasan |
![]() |
---|
Nasib Satria Kumbara Terluka Parah, Rusia Tak Tanggung Jawab Nasib Tentara Bayarannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.