Advertorial
ITSI Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Gelombang Khusus Tahun 2023
Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) kembali membuka penerimaan mahasiswa baru, yang kali ini merupakan Gelombang Khusus (PMBK).
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) kembali membuka penerimaan mahasiswa baru, yang kali ini merupakan gelombang khusus, Penerimaan Mahasiswa Baru Khusus (PMBK).
Dimana pada seleksi PMBK ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni tes psikologi, tes fisik dan tes buta warna, yang dilakukan dari tanggal 1-2 September 2023.
Rekor ITSI Medan, Aries Sukariawan, S.P, M.P menyampaikan bahwa gelombang khusus ini dibuka melihat tingginya antusias calon mahasiswa yang ingin bergabung dengan ITSI.
"Gelombang khusus ini kita buka untuk memenuhi keinginan calon mahasiswa, pendaftarannya pun singkat," ujar Rektor kepada Media.
Begitupun ITSI terpaksa harus menutup sesi pendaftaran meskipun masih banyak sekali antusiasme pendaftar, karena sudah tidak memungkinkan untuk mengejar gelombang 1 dan 2.
"Sebenarnya masih banyak yang ingin daftar, panitia PMB bahkan mau membuka lebih panjang lagi, tetapi kita stop karna tidak bisa teman-temannya di gelombang 1 2 menunggu lebih lama lagi," jelasnya.
Antusias calon mahasiswa di tahun 2023 ini sangat membahagiakan, hal ini juga didukung oleh semakin banyaknya penerimaan jalur beasiswa di ITSI.
"Alhamdulillah tahun ini banyak juga yang mendapatkan beasiswa, tetapi ini berdampak pada peminat reguler," ungkap Rektor.
Harapan rektor penerimaan jalur khusus bisa selesai terlaksana, dan dikatakannya dari gelombang 1 hingga hari ini, ada sebanyak 227 mahasiswa yang sudah mendaftar, jumlah tersebut diluar 270 mahasiswa jalur beasiswa.
Rektor juga begitu mengapresiasi keinginan mahasiswa yang tetap memilih ITSI sebagai institusi pendidikan mereka, terkhusus bagi para mahasiswa di jalur ini.
"Pada gelombang khusus ini, jadi perhatian menarik, bagaimana hasil mereka di 4 tahun kedepan," katanya.
Karena ini merupakan keinginan mereka sendiri untuk tetap memilih ITSI dalam meneruskan pendidikan, hingga rela menunggu sampai pada penerimaan jalur khusus ini.
"Mereka tunggu, memang sudah diputuskan mereka kuliahnya disini, jadi gelombang khusus pun mereka tunggu," pungkasnya.
ITSI merupakan Perguruan Tinggi milik BUMN Perkebunan yang bertransformasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) sejak 15 Desember 2021.
(cr26/tribun-medan.com)