Bacaleg DPR RI Nasdem Bakar Atribut Partainya Sendiri Imbas Cak Imin Jadi Cawapres Anies

TRIBUN-MEDAN.com - Bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Nasdem yang akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI 1 Jakarta Timur membakar atribut partainya sendiri di Jalan Tipar Cakung RT 09 RW 07, kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/9/2023).

Bacaleg Nasdem bernama Abdul Rosyid Arsyad tersebut melakukan hal demikian, lantaran dirinya kecewa atas keputusan sepihak petinggi Partai Nasdem yang telah memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan.

Baca juga: Memaksakan AHY Jadi Calon Wakil Presiden, Partai Nasdem Sebut Demokrat Penghianat

Tak sendiri, Rosyid melakukan aksinya membakar bendera Nasdem itu bersama belasan pedagang Pasar Kalimalang Cakung.

Momen saat Rosyid dan belasan pedagang Pasar Kalimalang Cakung membakar bendera partai Nasdem itu diunggah oleh akun Instagram @terang_media.

"Viral‼ Bacaleg dari partai Nasdem untuk DPR RI Dapil DKI 1 Jakarta Timur bakar atribut partainya sendiri, imbas kekecewaan petinggi partainya memilih Cak Imin sebagai cawapres," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video tersebut, tampak Rosyid dan belasan pedagang melepas kaos atribut Nasdem yang sebelumnya mereka pakai.

Setelah dilepas, kaos itu kemudian dibakar bersama bendera yang sebelumnya sudah diletakkan di atas tanah.

"Nasdem kalah, Anies kalah," seru para pedagang itu.

Dikutip dari Wartakota, mereka memulai aksinya dengan longmarch, berjalan dari titik awal di Jalan Tipar Cakung hingga mencapai Pasar Kalimalang Cakung.

Mereka membawa spanduk yang berisi aspirasi penolakan keras terhadap keputusan pimpinan Partai Nasdem yang memilih Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum (Ketum) PKB yang akan menjadi Bacapres, mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilu 2024.

Selama perjalanan, terlihat mereka melepaskan beberapa atribut bendera Partai Nasdem yang terpasang di beberapa ruko.

Ketika mereka sampai di Pasar Kalimalang Cakung, mereka menempatkan atribut bendera Partai Nasdem yang mereka bawa di jalan, bersama dengan kaos bergambar wajah Anies Baswedan yang mereka kenakan, kemudian mencurahkan bensin dan membakarnya.

Baca juga: Harta Kekayaan Cak Imin Lebih Tinggi dari Anies Baswedan, Nilainya Mencapai Segini

Mereka merasa kecewa karena Anies memilih Cak Imin yang, menurut mereka, terlibat dalam kasus proteksi TKI di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2012.

Mereka menganggap ini sebagai masalah dalam kontestasi pemilu 2024.

“Dikecewakan karena pak Anies memilih Cak Imin yang memang saat ini sudah terdengar jelas di media bawa Cak Imin ini terlibat dalam kasus proteksi TKI di Kementerian Tenaga Kerja dan transmigrasi pada tahun 2012, ini merupakan sebuah cacat dalam kontestasi pemilu 2024,” kata Rosyid, Senin (4/9/2023).

Rosyid, yang sebelumnya mengaku sebagai calon legislatif dari Partai Nasdem Dapil DKI Jakarta, mengumumkan pengunduran dirinya dan malah mendukung mantan Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa sebagai Bacawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

“Saya akan berpikir bagaimana bisa beralih dukungan ke salah satu calon presiden dan juga sudah menyepakati adanya sebuah dorongan kuat bagaimana bapak Jenderal Andika Perkasa dapat dijadikan calon wakil presiden Ganjar pranowo,” lanjut Rosyid.

Menurut Rosyid, Andika memiliki catatan yang jauh lebih baik daripada Cak Imin, dan tidak pernah terlibat dalam kasus hukum selama menjabat sebagai Panglima TNI.

“Alasannya karena pak Andika Perkasa ini militer dan mantan panglima TNI jiwanya bersih dan tidak adanya terlibat kasus hukum dan ini adalah cara mempertahankan dan bersatu berkedaulatan rakyat Indonesia,” tambahnya.

Baca juga: Usai Deklarasi Wacapres bersama Anies, Cak Imin akan Diperiksa KPK Kasus Kemnaker

Sementara itu, Rezi Salman, seorang perwakilan pedagang dari Pasar Kalimalang Cakung, berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera bertindak dan menyelidiki dugaan kasus yang melibatkan Cak Imin terkait dengan pengadaan sistem proteksi TKI di Kementerian Tenaga Kerja pada tahun 2012.

“Pedagang mendukung KPK untuk menghapus tuntas untuk menghentikan dan menangkap Muhaimin Iskandar yang diduga terlibat korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kementerian tenaga kerja tahun 2012,” ucap Rezi.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter