Viral Medsos

Guru Cukur Rambut Murid hingga Setengah Botak, Kadis Pendidikan Sebut Pelaku Sudah Diberi Peringatan

Guru SMP di Samosir cukur rambut muridnya hingga botak setengah. Hal ini membuat orangtua murid protes.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/Facebook
Guru cukur rambut siswa di samosir 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Samosir berinisial TM (41) mencukur rambut seorang muridnya berinisial JS (13) dengan cara mencukur habis rambutnya hingga botak pada bagian atas kepala, Selasa (4/9/2023). Akibatnya, orangtua JS memprotes perlakuan oknum guru tersebut.

Terkait kasus yang sudah viral di media sosial ini, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Pemkab Samosir, Jhonson Gultom, saat ditemui, Rabu (6/9/2023) di kantornya mengatakan, bahwa pihaknya telah menangani permasalahan tersebut.

"Permasalahan ini sudah selesai. Tadi kedua belah pihak telah kita mediasi untuk berdamai. Kita juga sudah melakukan klarifikasi dan membuat surat peringatan kepada TM. Dan, TM sendiri juga sudah memberikan surat permintaan maaf diatas materai kepada orangtua korban dan kepada muridnya," ujar Jhonson, Rabu (6/9/2023).

Ia menegaskan, bahwa perbuatan TM adalah perbuatan yang tidak pantas.

"Saya sendiri tidak setuju atas hal itu, karena sangat berpotensi dapat ejekan dari teman di sekolahnya, sehingga mental si anak tersebut jadi terganggu," katanya.

Hal senada, juga diungkapkan Teksin Simbolon selaku kepala sekolah.

"Kami dari pihak sekolah sudah minta maaf kepada orang tua korban dan juga dari keluarga sudah menerima maaf kami. Yang jelas, kami juga tidak setuju atas tindakan yang dilakukan TM," kata Teksin.

Sebelumnya, ibu kandung JS, Boru Manalu (43) mengutarakan kekecewaanya terhadap guru yang membuat kepala anaknya botak setengah.

"Saya selaku orang tua sangat marah dan kesal atas tindakan oknum guru itu. Karena sudah merusak mental anak saya," ungkap Boru Manalu (43), ibu kandung JS, Selasa (5/9/2023).

Dijelaskan bahwa anaknya jadi enggan dan merasa malu untuk pergi ke sekolah.

"Anak saya menangis saat pulang dari sekolah. Saya terkejut melihat rambutnya dipotong seperti itu. Besok paginya, saya terpaksa harus mengantarkan anak saya ke sekolah. Karena dia sudah merasa malu," kata Boru Manalu

Dia menegaskan, bahwa ia akan mengajukan keberatan atas perlakuan TM kepada putranya itu.

"Jika tidak ada permintaan maaf diatas kertas bermaterai, saya akan laporkan dia (TM) ke Komisi Perlindungan Anak," katanya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved