Janda Ini Sampai Syok, Pintu Kamarnya Digedor Anggota DRPD saat Mandi: Katanya Mau Lihat

WN lalu mandi, kemudian segera masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar. Saat itu, MB datang lagi dengan alasan mau minta es.

Surya.co.id/TribunJatim.com/David Yohanes
Seorang janda di Tulungagung laporkan oknum anggota DPRD karena gedor-gedor kamarnya saat ia mandi 

TRIBUN-MEDAN.com - Trauma, itulah yang dirasakan seorang janda di Tulungagung, Jawa Timur.

Bagaimana tidak, ia syok mendapati oknum anggota DPRD menggedor-gedor kamarnya saat dirinya mandi.

Oknum tersebut berteriak ingin melihatnya.

Ya, WN (54) perempuan asal Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, melaporkan anggota DPRD Tulungagung, MB ke pimpinan dewan, Selasa (5/9/2023).

WN mengaku merasa dilecehkan oleh MB, anggota DPRD Tulungagung dari Partai Amanat nasional (PAN).

Single parent ini mengatakan, pelecehan itu terjadi pada 24 Agustus 2023 silam.

WN saat mendatangi Kantor DPRD Tulungagung untuk melaporkan MB, Selasa (5/9/2023)
WN saat mendatangi Kantor DPRD Tulungagung untuk melaporkan MB, Selasa (5/9/2023) (Surya.co.id/David Yohanes)

Saat itu masih subuh, WN memundurkan mobilnya dan disapa oleh MB.

Saat itu, tanpa diduga MB berusaha mencolek dagu WN yang sedang di belakang kemudi.

"Dia mencolek dagu saya, tapi berhasil saya tepis. Saya pikir sudah," ucapnya.

WN lalu mandi, kemudian segera masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar. Saat itu, MB datang lagi dengan alasan mau minta es.

Dari kamar WN menyuruh MB mengambil sendiri di lemari es yang ada di ruang tengah.

"Saya bilang, saya baru mandi dan masih di kamar, saya suruh ambil sendiri. Tapi dia malah menuju kamar saya," sambung WN.

MB berulang kali berteriak ingin melihat WN yang baru mandi.

MB juga menggedor dan berusaha membuka pintu kamar hingga membuat WN ketakutan.

Keributan yang dibuat MB berhenti, setelah anak WN bangun dam keluar kamar.

"Dia berteriak ndelok, ndelok (lihat, lihat). Mungkin setelah dilihat anak saya dia merasa malu, akhirnya pulang," ungkapnya.

WN mengaku selama ini hubungannya dengan MB tidak pernah bermasalah.

WN biasa memanggil anggota Komisi B DPRD Tulungagung ini dengan sebutan om, karena memang masih berkerabat.

Rumah keduanya masih ada di satu lingkungan, dengan jarak sekitar 50 meter.

"Bapaknya itu saudara kandung nenek saya. Jadi saya memanggilnya om," ungkap WN.

Selepas kejadian itu, WN menceritakan semua ke saudaranya.

Keluarga besar WN ingin masalah ini diselesaikan segera dengan MB, namun saat itu MB sedang kunjungan kerja (kunker).

Berselang dua hari sepulang dari kunker, adik WN menemui MB di masjid selepas salat subuh.

Saat itu, sempat dilakukan mediasi di rumah WN dan MB meminta maaf.

Bukan hanya kepada WN, MB juga minta maaf kepada saudara-saudara WN dan orang tuanya.

Korban pelecehan, WN saat berada di Kantor DPRD Tulungagung, Selasa (5//2023).
Korban pelecehan, WN saat berada di Kantor DPRD Tulungagung, Selasa (5//2023). (TribunJatim.com/David Yohanes)

Namun, bagi WN yang merasa trauma menganggap permohonan maaf itu belum cukup.

"Sebagai anggota dewan seharusnya dia mengayomi, bukan malah seperti itu. Katanya guyon, kalau saya habis mandi terus dia mau lihat, apa yang dilihat?" ucap WN dengan mata berkaca-kaca.

WN pun memilih membuat laporan ke Ketua DPRD Tulungagung.

Sayangnya saat WN datang, para pimpinan dewan sedang ada tugas di luar kantor.

WN pun pulang sembari berharap ada tindakan nyata dari pimpinan dewan.

"Sebenarnya saya trauma, tapi kalau saya tidak ambil tindakan takutnya ke depan akan terulang lagi," pungkas WN.

Sejauh ini, MB masih belum bisa dikonfirmasi.

Sementara sekretaris DPRD Tulungagung, Darmaji mengaku sudah menerima surat dari WN.

"Saya sudah menerima suratnya, segera kami sampaikan ke pimpinan. Nanti pimpinan yang akan memprosesnya," ujar Darmaji.

(*/ Tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved