Viral Medsos

Update Korban Tewas Gempa Maroko Mencapai 2.012 Orang, 2.059 Luka-luka, 1.303 dalam Kondisi Kritis

Berdasarkan data terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko, Minggu (10/9/2023) dilansir dari AP, jumlah korban tewas mencapai 2.012 orang.

|
Editor: AbdiTumanggor
Arab News
KORBAN GEMPA MAROKO: Gempa dahsyat dengan magnitudo 6,8 tengah mengguncang Maroko pada pukul 23.14 waktu setempat, Jumat (8/9/2023). (Arabnews) 

Update Korban Gempa Maroko Mencapai 2.012 Orang Tewas, 2.059 Orang Luka-luka, dan 1.303 Orang dalam Kondisi Kritis.

TRIBUN-MEDAN.COM - Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang Maroko bagian tengah, pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.11 waktu setempat atau Sabtu (9/9/2023) malam waktu Indonesia. Satu hari setelah Maroko diguncang gempa, jumlah korban tewas terus bertambah.

Berdasarkan data terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko, Minggu (10/9/2023) dilansir dari AP, jumlah korban tewas mencapai 2.012 orang.

Sebanyak 2.059 orang juga mengalami luka, dan 1.303 orang lainnya dalam kondisi kritis.

Pusat gempa berada di Pegunungan High Atlas Maroko yang berjarak 74 kilometer sebelah tenggara kota Marrakesh.

Getaran gempa juga terasa hingga Huelva dan Jaen di Andalusian Spanyol selatan.

Gempa yang terjadi pukul 23.11 waktu setempat tersebut menyebabkan penduduk keluar berhamburan ke jalan untuk menyelamatkan diri.

Selain itu, gempa juga menimbulkan kerusakan rumah penduduk.

Sejumlah bangunan bersejarah yang menjadi situs warisan dunia UNESCO disebutkan runtuh akibat gempa dahsyat terbesar sejak 120 tahun ini.

Pemerintah Maroko mengumumkan masa berkabung selama tiga hari usai wilayahnya diguncang gempa.

Angkatan bersenjata juga menerjunkan tim penyelamat untuk menyalurkan air minum bersih, makanan, tenda, dan selimut di wilayah terdampak, sebagaimana dilaporkan BBC.

Gempa Bumi Maroko magnitudo 6,8 menghancurkan bangunan dan menelan korban jiwa ribuan orang.
Gempa Bumi Maroko magnitudo 6,8 menghancurkan bangunan dan menelan korban jiwa ribuan orang. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Menurut pakar geofisika dan iklim dari University College London, Bill McGuire, banyaknya bangunan yang rusak akibat gempa Maroko disebabkan karena wilayah ini jarang dilanda gempa.

Sehingga bangunan tidak dibangun dengan cukup kuat untuk mengatasi goncangan gempa.

"Masalahnya adalah bahwa di tempat-tempat yang jarang terjadi gempa bumi yang merusak. Sehingga banyak yang runtuh, yang mengakibatkan tingginya jumlah korban jiwa," kata McGuire.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa Maroko menjadi gempa terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah negara ini.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved