Rudapaksa

Bermula Keluhkan Kemaluan Sakit pada Guru, Terbongkar Aksi Bejat Kakek dan Paman di Langkat

kejadian ini bermula diketahui oleh salah seorang guru sekolah MS yang berusia 7 tahun.  Di mana pada saat itu, korban hendak membuang air kecil.

|
Tribun Medan
Ilustrasi bocah dirudapaksa 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Belum usai persoalan pelecehan seksual yang diduga dilakukan pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di Kecamatan Padang Tualang, hal yang mengejukan kembali terjadi di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Pasalnya dua orang anak yang masing-masing berusia 7 tahun dan 4 tahun, tega dirudapaksa oleh kakek dan pamannya. 

Baca juga: TikTokers Wanita Jepang Dilecehkan Ayah Mertua saat Siaran Langsung dan Bikin Heboh Warganet

Baca juga: Pengantin Pria Kaget bukan Kepalang setelah Lucuti Pakaian Istri di Malam Pertama, Ini Pengakuannya

Baca juga: Tak Tahan Cekcok dengan Mertua, Wanita Ini Nekat Lompat dari Lantai 28, Tindakan Suami Bikin Emosi

Namun kedua tersangka bejat ini, sudah diamankan di Sat Reskrim Polres Langkat.

"Ya benar sudah diserahkan warga. Saat ini kedua tersangka sudah berada di sel tahanan Polres Langkat," ujar Kasi Humas Polres Langkat, AKP S Yudianto, Senin (11/9/2023).

Adapun kedua tersangka berinisial HS (kakek) berusia 60 tahun, dan paman korban berinsial HS berusia 19 tahun. Keduannya warga Kelurahan Beras Basah, Kecamatan Pangakalan Susu. 

Sedangkan korban berinisial MS berusia 7 tahun dan MS berusia 4 tahun. 

Sementara itu, kedua korban saat juga sudah mendapatkan dampingan dari Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Langkat. 

"Yang di Kecamatan Pangkalan Susu, kedua anak itu psikologisnya sudah kita periksa, tinggal nunggu jadwal sidang kedua tersangka," ujar salahsatu pedamping UPTD PPA Langkat, Malahayati. 

"Kalau hasil psikologis, mungkin yang memeriksa yang mengetahui hasilnya. Cuma sewaktu kita periksakan itu, si korban keadaannya ceria, banyak yang mengunjungi korban," sambungnya. 

Lanjut wanita yang kerap disapa Mala, ternyata kedua korban, orangtuanya sudah bercerai. 

Alhasil kedua korban tinggal sama kakek dan paman dari keluarga ayahnya.

"Ibu dan ayahnya sudah bercerai, ayahnya pergi ke Bali, ibunya nikah lagi di daerah Kota Berastagi. Jadi kedua korban ini tinggal sama kakek dari ayahnya," ujar Mala. 

Saat ini, kedua korban dititipkan sementara di rumah salah seorang pendeta yang bertempat tinggal di sekitar tempat kejadian perkara. 

Tak hanya itu, kejadian ini bermula diketahui oleh salah seorang guru sekolah MS yang berusia 7 tahun. 

Di mana pada saat itu, korban hendak membuang air kecil di toilet sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved