Kadin Sumut dan USU Gelar Program Tanaman Mangrove Merdeka di Dusun Tanjung Beringin Sergai

Kadin Sumut bekerja sama dengan IKA USU gelar program Tanam Mangrove Merdeka, di Dusun Tanjung Beringin, Desa Bagan Kuala, Tanjung Beringin, Sergai.

|
HO
Kadin Sumut bekerja sama dengan IKA USU gelar program Tanam Mangrove Merdeka, di Dusun Tanjung Beringin, Desa Bagan Kuala, Tanjung Beringin, Sergai. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sumatera Utara (USU) LPPM USU, PUI Mangrove melaksanakan program Tanam Mangrove Merdeka, di Dusun Tanjung Beringin, Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Minggu, 3 September 2023.

Adapun tanamannya terdiri atas 50.000 bibit mangrove, dengan rincian tanam perdana sebesar 5.000 bibit

Mangrove berasal dari kata mangal, berarti komunitas tumbuhan. Mangrove berasal dari kata mangro yang merupakan nama umum Rhizophora mangle di Suriname.

Mangrove berasal dari kata  mango (Portugis) dan grove (Inggris) sebagai hutan pantai yang airnya naik pada saat air pasang dan turun pada saat air surut. 

Mangrove ditemukan di daerah pesisir tropis dan subtropis di seluruh dunia. Sebanyak 181.000 kilometer persegi hutan bakau tersebar di seluruh dunia, namun berkurang menjadi 150.000 km2 dari 102 negara.

Hingga kini, tercatat hanya 10 negara yang memiliki lebih dari 5.000 kilometer persegi hutan bakau.

Kegiatan ini dikoordinasi oleh Ketua Panitia Pelaksana, Dr Ir Erwin Nyak Akoeb, MS dan Sekretaris pelaksana Masrizal Saraan, SHut, MSi serta hadir Ketua IKA USU, Dr Ir T Erry Nuriadi, MS

Hadir Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan DR. Martono Anggusti. SH. MM. M.Hum yang diwakilkan Komite Tetap Kadin Sumut David Ong beseta Komite Tetap lainya  Fenny Goh, Surya Minata Lie, Shinta dan Husni.

Dan peseta lainya berasal dari pengurus IKA USU, mahasiswa/i dari Fakultas Kehutanan USU, Fakultas Pertanian USU, Polbangtan Medan, Pascasarjana PSL USU, siswa Sekolah Alam, dosen dari Desa Binaan LPPM USU, PUI USU, pengurus IKA USU serta Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Sergai, dengan jumlah sekitar 130 orang.

Fungsi dan Manfaat Tanaman Mangrove diantaranya :

-  Menyimpan karbon dalam jumlah besar, bakau adalah senjata utama dalam perang melawan perubahan iklim, tetapi terancam di seluruh dunia.

-  Dapat membantu melindungi masa depan planet kita. 

-  Mangrove berfungsi melindungi garis pantai, habitat tumbuhan dan hewan, penyimpanan karbon, penyerap polutan dan sumber bahan bakar dan makanan.

-  Dan masih banyak lagi manfaat manfaat tanaman mangrove  yang belum kita berdayakan dan kita proyeksikan serta kita kerjakan.

Wakil Ketua Umum Kadin Sumatera Utara Dr Martono Anggusti SH, MM, MHum, mengatakan berdasar data World Bank, Indonesia memiliki setidaknya 3,5 juta hektar mangrove, 23 persen dari total seluruh populasi mangrove di dunia, dengan persebarannya dalam 92 spesies.

Populasi mangrove tersebut dapat membantu mengatasi dampak dari setidaknya 3,1 miliar ton karbon, setara dengan emisi yang dihasilkan oleh 2,5 miliar kendaraan bermotor.

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi mangrove terbesar di dunia.

Namun, populasi mangrove tersebut mengalami penurunan yang signifikan di berbagai daerah di Indonesia.

Ekspansi budidaya tambak, konversi lahan menjadi kelapa sawit, dan pengalihgunaan lahan menjadi daerah perkotaan menjadi beberapa penyebab berkurangnya lahan mangrove di Indonesia.

Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran jika tidak segera ditangani.

Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sergai Zulham Hasibuan mengatakan dia berharap kegiatan tanam mangrove sebagai langkah awal dan uji coba akan dilanjutkan pada dua sesi mendatang.

Zulham Hasibuan sebagai Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sergai mengharapkan USU tetap bekerjasama ke depannya dalam bentuk pengolahan ikan, kepiting, kerang, dan rumput laut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Zulham Hasibuan sebagai Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sergai menyampaikan mangrove berfungsi melindungi garis pantai, habitat tumbuhan dan hewan, penyimpanan karbon, penyerap polutan dan sumber bahan bakar dan makanan yang mendukung ketahanan pangan di Sergai.

Sementara Ketua LPPM USU, Prof Dr Tulus Vor Dipl Math, MSi, PhD juga mendukung aktivitas penanaman mangrove Pengabdian Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, yang dilakukan Prof Mohammad Basyuni, SHut, MSi, PhD dan Ameilia Zuliyanti Siregar, MSc, PhD.

Mereka bermitra dengan masyarakat di Dusun Tanjung Beringin, Desa Bagan Kuala, Sergai menginisiasi budidaya lebah kelulut (trigona sp), dengan tes isap deteksi rasa madu dalam sarang lebah kelulut yang dilakukan Ketua IKA USU, Kadin Sumut, mitra, dan masyarakat.

Hal ini bertujuan meningkatkan pendapatan keluarga nelayan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Semoga kerja nyata bersama Kadin Sumut, IKA USU, LPPM USU dan PUI Mangrove ini menjadi dekat di hati masyarakat, peka dan berinisiatif mencari solusi atas permasalahan di masyarakat.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved