TRIBUNWIKI

10 Band Asal Sumut yang Populer, Ada yang Bergenre Pop Rock hingga Hardcore

Meski begitu, tidak berarti semua aspek musikal yang berkutat di luar Jakarta tidak bagus atau sesepi itu.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Salah satu band asal Sumatera Utara 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Bukan suatu hal yang asing jika dikatakan bahwa industri musik hari ini masih Jakarta Sentris, baik itu soal produksi, eksposur, event, maupun managerial.

Meski begitu, tidak berarti semua aspek musikal yang berkutat di luar Jakarta tidak bagus atau sesepi itu.

Pada kenyataannya, banyak talenta menarik yang sebetulnya bersemayam di luar Jakarta.

Salah satu dari sekian banyak lokasi di Indonesia tersebut adalah Sumatera Utara.

Di daftar kali ini, Tribun Medan akan merangkum 10 band asal Sumatera Utara 

1. Fingerprint

Band yang telah mengibarkan bendera sejak tahun 2005 ini merupakan nama yang wajib menggempur telinga kamu jika sedang memburu band-band dengan sound metallic hardcore di kancah lokal. 

Mengingat gairah hardcore yang belakangan sedang menggebu lagi, rasanya suatu kesalahan jika Tribunners melewatkan mereka.

Mereka juga sempat menjadi opening act untuk penampilan band-band hardcore mancanegara semisal Bane dan Guilt Trip

2. Garside

Memainkan musik pop/rock dengan bumbu jangly di sana-sini membuat band muda asal Medan/Sumatera ini menjadi band yang lagu-lagunya wajib masuk ke rak daftar putar sehari-hari.

Mood yang mereka berikan lewat lagu-lagunya cocok untuk memberikan warna dalam keseharian.

3. Pangalo!

Hip hop di ranah lokal selalu menjadi anomali yang menarik untuk disimak.

Tak hanya di dataran Jawa saja, ternyata Sumatera pun punya sebuah unit hip hop yang keren.

Mereka adalah Pangalo! yang menggabungkan elemen hip hop dengan narasi yang tajam, beat yang menghujam dan sentuhan tradisi Batak di dalamnya.

4. Pijar

Meski sudah bukan rahasia kalau band asal Medan/Sumatera ini pernah hijrah ke Jakarta untuk mengembangkan karirnya.

Mau bagaimana pun, Pijar tetaplah band yang memulai kiprahnya di luar daratan Jawa dan berhasil membuktikan bahwa daerah lain di Indonesia pun mempunyai potensi yang sama rata untuk menjadi produsen unit musik yang keren.

Pijar dibentuk 2013 di Medan dan telah merilis dua album mini yang masing-masing bertajuk The Sound of Youth (2013) dan Selatan (2015), Ekstase (2017) serta satu album penuh Exposure (2016).

5. The Boxquitos

Band pop alternatif asal Medan ini baru saja merilis video klip untuk single pertamanya yang berjudul Cannahanna adalah sebuah lagu yang bagus untuk takaran musik pop ngawang favorit banyak pendengar musik arus pinggir hari ini.

Berkat lagu tersebut, kami pun akhirnya berekspektasi lebih terhadap band ini. Semoga bakalan rilis lagu-lagu yang bagus juga ke depannya.

6. Hello Benji and The Cobra

What, is this 1970’s all over again? Band asal Medan ini betul-betul sialan karena sukses sekali berhasil membangkitkan kembali musik psy-rock berlibido tinggi lewat karya-karyanya.

Belum lagi citra visual yang mereka tampilkan layaknya seperti orang-orang yang terjebak di sebuah pesta 70-an yang tak henti memutar lagu Jimi Hendrix sebagai lagu latar keriaan malam pesta tersebut. Well, these guys prove that being old doesn’t always mean lame.

7. Pullo

Berkat Pullo, Medan kini telah menjadi lubang kelahiran yang telah menaburkan benih hitam dengan pupuk kelam post-punk ke seluruh penjuru negeri ini.

Band yang digawangi oleh Rally Jachmoon (vokal), Gavin Siregar, (drum), Faiz Fadhilah (gitar), Ranggi Ramadhan (bas) dan Valdi Fahrizi (gitar) ini adalah sebuah angin segar di dalam kejenuhan sound musik rock lokal yang mayoritas masih diisi oleh subgenre yang itu-itu saja.

8. Beetleflux

Unit pop alternatif asal Medan sangat menjanjikan dari segi musikalitasnya.

Buat kamu yang suka musik pop alternatif dengan balutan nuansa musik yang ngawang sekaligus semi-bising, patut disimak nih band yang terbentuk tahun 2012 ini.

9. Moongazing & Her

Moongazing and Her merupakan band indie pop/surf rock asal Medan yang terbentuk tahun 2017.

Belakangan ini mereka telah meresmikan formasi terbarunya; Dara Delila (gitar & vokal). Sarah Sihite (bas & vokal), Valdi Fahrizi (gitar) dan Elisabeth (drum) sebagai personel yang terakhir bergabung pada 2019 lalu.

Sebagai band yang mengusung Alvvays-core, lagu-lagu mereka rasanya sudah valid melalui parameter subgenrenya sendiri. Lagu favorit kita dari mereka adalah “Wallflower”. Enak banget.

10. Inthesky

Unit fusion rap yang kerap memadukan musiknya dengan unsur jazz ini, memiliki personel yang berprofesi sebagai session player dan produser musik.

Dalam perjalanan bermusiknya, mereka sudah melepas berbagai single dan EP. Antara lain “Grateful”, SIKONDEGAY, dan EP yang berjudul Play.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved