Berita Viral
Kronologi Susanto Jadi Dokter Gadungan RS PHC Surabaya 2 Tahun hingga Diciduk Pemilik Identitas Asli
Beginilah kronologi Susanto, dokter gadungan RS PHC Surabaya yang memakai identitas dr Anggi Yurikno untuk bekerja selama dua tahun ini. Kebohongan ak
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah kronologi Susanto, dokter gadungan RS PHC Surabaya ketahuan menipu selama dua tahun.
Adapun ketahuannya Susanto yang lulusan SMA menjadi dokter gadungan di RS PHC Surabaya bermula saat perusahaan hendak mengurus perpanjangan kontrak kerja.
Penipuan bertahun-tahun Susanto yang hanya lulusan SMA pun akhirnya terkuak.
Dimana Susanto ternyata memakai identitas milik dr Anggi Yurikno yang merupakan seorang dokter umum yang saat ini praktik di Bandung, Jawa Barat.
Ternyata Susanto melancarkan aksinya menjadi dokter gadungan dengan mencari identitas dokter secara random di media sosial Facebook.
Susanto saat itu diketahui menemukan dan menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno dengan hanya mengganti fotonya saja.

Dari penipuannya yang dilakukan selama dua tahun ini, pria lulusan SMA itu digaji Rp 7,5 juta perbulan dan dapat tunjangan atas aksinya.
Tidak hanya itu, ia juga bisa menjadi dokter gadungan di PT Pelindo Husada Citra (PHC) hingga bisa bekerja sebagai dokter klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu.
Bahkan selama 2 tahun bekerja, Susanto tidak ada melakukan kejadian malpraktek.
Baca juga: Taktik Licik Susanto, Dokter Gadungan Lulusan SMA Pakai Identitas Curian, 2 Tahun Tak Ada Malpraktek
Baca juga: Sosok Susanto, Pria Lulusan SMA Nyamar Jadi Dokter Gadungan 2 Tahun, Terima Gaji Rp7 Juta Per Bulan
Kebohongan Susanto Terkuak
Hingga akhirnya kebohongan Susanto terungkap ketika perusahaan mengurus perpanjangan kontrak kerja.
Sehingga hal tersebut membuat Susanto tengah diadili di Pengadilan Negeri Surabaya.
Sementara itu awalnya Susanto diketahui menjadi dokter gadungan pertama kali di RS PHC Surabaya.
Pria lulusan SMA ini sudah melakukan praktik selama 2 tahun sejak bulan April 2020 silam.
Kala itu, Rumah Sakit PHC Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid.
Mengetahui hal itu, timbul niat Susanto untuk melamar pekerjaan.

Kemudian melanjutkan aksinya mencari identitas dokter sesuai kriteria secara random yang digunakan untuk melamar.
Susanto saat itu diketahui menemukan dan menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno yang hanya mengganti fotonya saja.
Identitas ini lah yang kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya.
"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," ujar Santoso.
Aksi Susanto ini terhitung sudah dijalankan hampir sepertiga kontraknya atau selama 2 tahun.
Baca juga: Kisah Pilu Mama Muda Mega, Korban KDRT tapi Laporan Dicueki Polisi hingga Tewas di Tangan Suami
Baca juga: Syoknya si Anak Ketika Mengetahui Ibunya Tidur Dengan Calon Suami: Kalian Tidak Cocok Harus Putus!
Pakai Idenditas dr Anggi Yurikno
Adapun Susanto memakai identitas milik dr Anggi Yurikno selama dua tahun ini.
Diketahui dr Anggi Yurikno merupakan seorang dokter umum yang saat ini praktik di Bandung, Jawa Barat.
Pria kelahiran 22 November 1989 itu tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.
Dokter Anggi Yurikno tercatat sebagai anggota dari Asian Pacific Society of Respirology.

Dokter Anggi Yurikno mengaku identitasnya dipalsukan oleh Susanto untuk melamar pekerjaan dokter di RS PHC Surabaya pada 2020 lalu.
"Terdakwa pakai nama saya untuk bekerja sebagai dokter," kata dr Yurikno dalam persidangan di PN Surabaya, Senin (11/9/2023).
Ia baru mengetahui identitasnya dipakai Susanto ketika dihubungi seorang rekan dokter bernama Ika.
Akibat perbuatan Susanto, Dokter Anggi Yurikno mengaku mengalami kerugian.
Namun, ia tidak membeberkan kerugian apa yang dialami.
Baca juga: JUERGEN Klopp Diincar Pelatih Timnas Jerman, Fans Liverpool Tak Jadi Cemas, Si Agen Ungkap Faktanya
Baca juga: NASIB Keluarga Usai 2 Tahun Sapri Meninggal Dunia, Istri Menikah Lagi, Keluarga Sempat Meradang
RS PHC Surabaya Kecolongan
Direktur Utama PT PHC dr Subardjo mengaku telah kecolongan.
Bahkan, sebelum kasus ini terungkap Susanto rencananya akan mendapat kontrak kerja selama 7,5 tahun.
Kendati tertipu, dia memastikan tidak ada pasien yang menjadi korban.
"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH. Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja. Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujarnya.
Kisah Susanto ini lumayan menggerkan publik.
PT PHC berharap kasus tersebut bisa dijadikan pelajaran.
Terutama bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, ada baiknya teliti memeriksa dokumen-dokumen pelamar kerja.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.