Konflik di Rempang

Menohok Tanggapan Anies Baswedan Konflik Warga vs Aparat di Rempang Gegara Investasi Siswa Ketakuan

KOnflik di Rempang. Dampak investasi merugikan penduduk Melayu lokal juga jadi sorotan bakal calon presiden (capres)Anies Baswedan

Editor: Salomo Tarigan
Tangkap layar kanal YouTube Anies Baswedan
Anies Baswedan 

TRIBUN-MEDAN.com - Konflik Pulau Rempang Galang Batam jadi sorotan.

Dampak investasi merugikan penduduk Melayu lokal juga jadi sorotan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Beginilah tangapan Anies Baswedan terkait konflik di Galang Batam.

Bentrokan antara aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan warga setempat itu terjadi pada Kamis, 7 September 2023.
Bentrokan antara aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan warga setempat itu terjadi pada Kamis, 7 September 2023. (Tribun Batam/Eko Setiawan)

menilai, perlu ada langkah-langkah koreksi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghindari konflik dalam kegiatan investasi.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan menanggapi peristiwa bentrokan yang terjadi antara masyarakat dengan aparat keamanan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023).

"Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan, justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat, maka ini perlu ada langkah-langkah koreksi," kata Anies saat dalam konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Anies berpandangan, tujuan dari investasi seharusnya tidak hanya sekedar memperkaya investor.

Akan tetapi, juga harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

 

Oleh sebab itu, menurut dia, investasi harus juga mengedepankan prinsip keadilan yang tidak hanya dirasakan oleh pengembang atau pemilik modal, tetapi juga masyarakat pada umum.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menyinggung pengalamannya memimpin Ibu Kota yang meminimalisir penggusuran hanya untuk pembangunan.

Sebab, akan ada dampak psikologis mendalam yang dirasakan masyakat akibat kebijakan pemerintah yang tidak adil.

"Kami merasakan pengalaman di Jakarta ketika ada tindakan-tindakan kekerasan yang menyangkut penggeseran dan penggusuran itu luka sosialnya lama," kata Anies.

Anies Baswedan pun mendorong adanya pendekatan dialog yang melibatlkan masyarakat untuk agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan.

Ia menilai, bakal ada kesepakatan-kesepakatan atau titik tengah yang tidak merugikan para investor maupun masyarakat jika dilakukan dialog.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved