Advertorial

PKKMB Universitas Methodist Indonesia, Kapolda Ingatkan Mahasiswa Agar Bijak dalam Bersosial Media

Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda, mulai dari pengenalan akademik, maupun bimbingan dan motivasi, juga hiburan dari mahasiswa hingga musisi

"Kita tidak pernah bisa terlepas dari jaringan telekomunikasi. Pengguna internet kita paling banyak adalah adik-adik kita di gen z. Realita ini yang kemudian membawa satu revolusi dibanyak hal," ujarnya.

Dikatakannya perkembangan teknologi memudahkan berbagai informasi dapat diakses, banyak juga yang terjadi berbeda di kenyataan, tetapi berbeda di media sosial.

"jika dulu harus melihat informasi lewat perpustakaan, kini tidak, hanya melalui handphone sudah bisa diakses. Chat box yang biasa kita pakai, sudah bisa menjawab berbagai pertanyaan dosen," ungkapnya.

Kemudahan dalam mengakses informasi itu, pesannya agar mahasiswa bisa bijak dalam menggunakan media sosial.

Jadi disebutnya, bahwa walaupun dengan mudah mendapat informasi, harus dibaca dan mencari referensi dengan bijak.

"Indonesia termasuk kedalam literasi yang sangat rendah, kebiasaan membaca kita rangking 10 dari 11 negara, tentu ini harus menjadi koreksi bersama. Kita harus meningkatkan minat membaca, mencari referensi melalui banyak bacaan itu sangat penting, membaca referensi harus menjadi hal yang harus kita miliki," katanya.

Mahasiswa dikatakannya adalah bagian dari pelopor untuk memperbaiki dinamika sosial, baik itu di dunia maya maupun nyata.

"Kita tahu bahwa kehidupan ini terus berjalan, dan mahasiswa menjadi bagian dalam kehidupan ini, media sosial dan informasi yang setiap hari kita konsumsi, harus bisa di identifikasi, mana yang bisa membawa kita untuk kemajuan," tukasnya.

"Kita tidak boleh berdiam diri harus bisa bergerak dan berkompetisi dengan bangsa lain.Mahasiswa adalah atlet kompetitor untuk bersaing dengan bangsa lain, dan teknologi adalah bagian dari alat untuk kita mengejar hal tersebut," tambahnya.

Tak terlepas dari perkembangan ekonomi melalui sosial media, disampaikannya bahwa sebagai anak muda harus bisa menjadi penemu.

"Beberapa hari yang lalu menteri perdagangan kita melarang berdagang di media sosial, media sosial hanya untuk tempat menawarkan bukan untuk jual beli. Hal ini harus menjadikan kita belajar, marketplace telah merubah mindset kita untuk membangun pasar. Ini semua harus kita hadapi, kemana media sosial kita akan berkembang kedepannya. Jadilah penemu, yang bisa memajukan diri, bangsa dan ekonomi," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved