SOSOK Boydo Panjaitan, Bacaleg PDIP yang Pernah Diculik dan Bersuara Lantang Bela Rakyat

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Boydo Panjaitan saat ini menjabat sebafai bendahara PDIP Kota Medan.

Boydo merupakan sosok yang dikenal luas sebagai aktivis yang lantang membela masyarakat kecil. 

Jejak karir Boydo dalam dunia politik sangat panjang.

Dia juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Medan. 

Bagi Boydo membela masyarakat kecil adalah kewajiban sebagai kader partai. Tak hanya itu, Boydo juga pernah diculik karena mengamankan suara PDIP pada pemilu 2019 silam. 

Kisah itu dia sampaikan saat hadir dalam talkshow di kede Kopi Tok Awang. 

Boydo menceritakan, kejadian itu disaat hendak meninggalkan Hotel Gran Inna Medan, yang menjadi lokasi Rapat Pleno Terbuka KPU Medan untuk tingkat kota, Jumat (10/5/2019).

"Ya itu awalnya karena tidak kesukaan beberapa orang kepada saya karena mengawal suara di KPU. Dan kemudian itu mereka membawa saya ke sebuah tempat," kata Boydo. 

Saat itu dia dibawa menggunakan mobil para pelaku. Dia dibawa di lahan kosong yang memiliki danau dan sempat juga mengalami kekerasan oleh pelaku. 

"Di sana itu ada beberapa orang, yang kemudian ada juga kekerasan pada waktu itu. Disekap beberapa jam lah saat itu," sambung dia. 

"Dan saya sudah hampir lupa lokasi itu dimana, karena memang ingin melupakan kejadian itu. Namun yang pasti pada saat itu saya ingin menegakkan kepastian suara saat itu," kata dia. 

Boydo Panjaitan adalah mantan DPRD kota Medan tahun  2014-2019. Dia dikenal lantang menyuarakan hak hak masyarakat kecil. 

Saat menjadi anggota DPRD Boydo Panjaitan gemar melakukan sidak pasar murah hingga revitalisai Pasar Kampung Lalang, Pasar Pringgan dan lainnya. 

Ia pernah mengadang alat berat saat penertiban permukiman warga di bantaran rel.

Politik bagi Boydo adalah jalan suci untuk membela masyarakat terpinggirkan. Hal itu juga yang melatarbelakangi dirinya dipercaya kembali maju sebagai Bacaleg dari PDIP. 

Boydo dipercaya maju sebagai Caleg DPRD Medan dari PDI Perjuangan di Dapil IV yang mencakup Kecamatan Medan Kota, Amplas, Denai dan Area.

"Jika terpilih sebagai DPRD tentu siap untuk berbicara lantang. Karena kita lahir dari rakyat tentu kita harus memperjuangkan rakyat terlepas siapa pun pemimpinnya," tutup dia. 

(cr17/tribun-medan.com)