Sosok

Sosok Wawan Eks Kiper Persib Terima Uang Korupsi BTS Rp66 Miliar, Ini Peran dan Rekam Jejaknya

Inilah sosok Wawan Hendrawan, eks kiper Persib yang menerima uang Rp 66 miliar dari korupsi BTS 4G.

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sosok Wawan Hendrawan, eks kiper Persib diduga menerima uang korupsi BTS 4G. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok Wawan Hendrawan, eks kiper Persib diduga menerima uang korupsi BTS 4G.

Adapun Wawan Hendrawan eks kiper ternama di Bandung diduga menerima uang korupsi BTS 4G sebesar Rp 66 miliar.

Wawan Hendrawan eks kiper Persib ini diduga menerima uang pengamanan korupsi BTS itu dalam bentuk dolar.

Adapun hal itu dikatakan oleh Windi Purnama, kurir yang dipekerjakan mengantar dan menerima uang korupsi dari proyek BTS Kominfo.

Daam hal ini, Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera, Windi Purnama dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat sidang kasus korupsi proyek BTS 4G.

Duduk sebagai terdakwa dalam sidang adalah Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak Simanjuntak, Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan, dan Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment Mukti Ali.

Windi sendiri menjadi kurir atas permintaan eks Dirut BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif dan Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan.

oto Wawan seorang mantan kiper klub di Bandung
Foto Wawan seorang mantan kiper klub di Bandung yang disebut menjadi perantara penerima uang pengamanan proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ditampilkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Windi menyebut memberikan uang sebesar Rp 66 miliar sebagai pengamanan kepada Wawan, eks kiper klub sepakbola ternama di Bandung, Jawa Barat.

Wawan menerima uang Rp 66 miliar tersebut untuk kemudian diserahkan kepada Pemilik PT Lawu Agung Mining, Windu Aji Sutanto.

"Saudara saksi tadi menjelaskan pernah juga menyerahkan kepada saudara Wawan ya?" tanya Kuasa Hukum Irwan Hermawan, Maqdir Ismail, Rabu (4/10/2023)

Baca juga: Eks Kiper Klub Bandung Wawan Terseret Korupsi Proyek BTS, Terima Uang Rp 66 Miliar, Ini Perannya

Baca juga: Saksi Mahkota Kasus Korupsi BTS Beber Kominfo Ditekan Dalam Rapat di DPR, Komisi I Disiram Rp70 M

"Iya betul," jawab Windi.

"Pada saat sebelum menyerahkan apakah dijelaskan bahwa uang itu ditujukan untuk pak Windu," tanya Maqdir lagi.

"Saya tidak ingat pak," kata Windi.

Maqdir lalu menunjukkan foto Wawan yang ternyata mantan kiper salah satu klub bola di Bandung, Jawa Barat.
Windi membenarkan foto tersebut.

"Kami tunjukkan kepada saksi foto seseorang yang kami ambil dari dokumen klub salah satu sepak bola di Bandung, karena dulu beliau itu adalah salah satu kiper favorit di sana, Pak Wawan?" tanya Maqdir.

"Betul," jawab Windi.

Windi mengatakan uang pengamanan itu diserahkan ke Wawan dalam bentuk dolar.

KERAS! Hakim Ingatkan Saksi Mahkota Korupsi BTS 4G : Makanya Jangan Bohong Pak Galumbang
KERAS! Hakim Ingatkan Saksi Mahkota Korupsi BTS 4G : Makanya Jangan Bohong Pak Galumbang (Tribun Medan)


Windi menyebutkan uang itu juga diserahkan di dalam koper.

"Baik, Saudara masih ingat berapa yang diserahkan kepada Saudara Wawan?" tanya Maqdir.

"Seingat saya dalam bentuk koper Pak," jawab Windi.

"Koper yang isinya dolar?" tanya Maqdir.

"Isi koper dalam bentuk mata uang asing," jawab Windi.

Selain memberikan kepada eks kiper sebuah klub sepak bola di Bandung, Jawa Barat, Windi juga menyerahkan uang Rp 50 miliar kepada seseorang bernama Resi.

"Untuk apa dan Resi itu siapa," tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Saya tidak tahu Resi siapa, mungkin temannya Pak Irwan. Tapi saya menyampaikannya di Tendean," jawab Windi.

"Berapa bapak kasih ke Resi?" tanya JPU.

Baca juga: FOTO-FOTO Menteri Pertanian SYL Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Langsung Temui Surya Paloh

Baca juga: NASIB Koboi Sumut Sok Jago Umbar Tembakan dan Mengaku-ngaku Dapat Pistol dari Kapolda, Kini Ditahan


"Dalam mata uang asing, satu dalam tas, satu dalam kardus, berapa nilainya mungkin 2 juta dolar yang pertama, lalu yang kedua 1,2 juta dolar," jawab Windi.

"Totalnya berapa pak," tanya jaksa.

"Mungkin setara dengan Rp 50 miliar," jawab Windi.

"Mendapatkan uang dari saudara, dikatakan tidak tujuannya untuk apa," tanya Jaksa Penuntut Umum(JPU).

"Saya tidak tahu," jawab Windi.

"Kalau saudara Irwan memberitahukan tidak, itu untuk apa memberikan uang kepada saudara Resi," tanya JPU.

"Tidak," jawab Windi.

"Terkait dengan pemberian ke Resi, saudara Galumbang tahu tidak," tanya JPU.

"Saya tidak tahu," katanya.

Baca juga: Pura-pura Perjalanan Bisnis demi Menguntit Istri, Pria Ini Tercengang Melihat Adegan di Kamar Mandi

Baca juga: CARA Jitu Hormat Paris Bebaskan Jessica, Senggol Jokowi soal Kasus Kopi Sianida Dinilai Janggal

Sosok Wawan Hendrawan

Mengenal sosoknya, Wawan Hendrawan merupakan eks kiper Persib.

Sosok Wawan dikenal seorang pesepak bola profesional asal Indonesia.

Saat ini, Wawan Hendrawan bermain untuk klub asal Indonesia, Bali United.

Wawan Hendrawan lahir di Brebes, Jawa Tengah, Indonesia, 8 Januari 1983.

Orang tua dari Wawan Hendrawan adalah (alm) Warta dan Daonah.

Wawan Hendrawan adalah anak terakhir dari lima bersaudara.

Wawan Hendrawan memiliki istri bernama Cut Riyanti dan pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Capella Risa Hendrawan dan Fathan Adila Hendrawan.

Posisi pemain bertinggi 178 cm itu adalah penjaga gawang.

Pemain Arema FC Cristian Gonzales berebut bola dengan Kiper Pusamania Borneo FC Wawan Hendrawan dalam Final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/3/2017). Arema FC sementara mengungguli Pusamania Borneo FC dengan skor 3-0 lewat gol Hanif Sjahbandi, Cristian Gonzales dan bunuh diri oleh Michael Orah.
Pemain Arema FC Cristian Gonzales berebut bola dengan Kiper Pusamania Borneo FC Wawan Hendrawan dalam Final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/3/2017). Arema FC sementara mengungguli Pusamania Borneo FC dengan skor 3-0 lewat gol Hanif Sjahbandi, Cristian Gonzales dan bunuh diri oleh Michael Orah. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Wawan Hendrawan memulai karier dari klub asal daerahnya, Persab Brebes pada 1999.

Pada 2001, Wawan Hendrawan sempat masuk ke Diklat Persib alias tim Persib Bandung muda.

Namun, ia tak mampu menembus tim utama Maung Bandung hingga 2002, meski telah bermain di tim Porda Cianjur 2001 dan PraPON Jawa Barat 2002.

Wawan Hendrawan pun kemudian memulai debut profesional di tanah “ngapak” dengan memperkuat Persebas Banyumas pada 2002.

Selama dua musim bermain untuk Laskar Bawor, permainan Wawan Hendrawan kemudian memikat Persikabo Bogor.

Dia pun bermain di kota hujan itu pada musim 2005 hingga 2006.

Setelah dari Persikabo Bogor, Wawan Hendrawan pun pindah ke Persikab Bandung pada musim kompetisi 2006-07.

Karier Wawan Hendrawan pada masa-masa awal lebih banyak berkutat di sepak bola kasta kedua atau ketiga.

Setelah dari Persekab Bandung, pada 2007 Wawan Hendrawan sempat menajajal seragam Pelita Jaya.

Peruntungan Wawan Hendrawan mulai berubah ketika dia memperkuat Persita Tangerang pada musim 2008-09.

Selain mencatatkan 21 penampilan, bersama Laskar Cisadane itulah nama Wawan Hendrawan mulai dikenal lebih luas.

Titik balik karier Wawan Hendrawan terjadi ketika bermain untuk Persisam Samarinda pada musim 2009-10.

Selama dua musim bermain untuk klub asal Kalimantan Timur itu, Wawan Hendrawan unjuk gigi sebagai kiper tangguh di pentas Liga Super Indonesia.

Sempat bergabung dengan Deltras Sidoarjo pada 2011-12, keputusan I Made Wirawan hengkang dari Persiba Balikpapan pada 2012 telah membukakan jalan kedua bagi Wawan Hendrawan

Bersama Persiba Balikpapan lah nama Wawan Hendrawan mapan sebagai kiper berkualitas di liga Indonesia pada usia yang sebenarnya sedikit terlambat untuk karier pesepak bola, 29 tahun.

Selama dua musim menjaga gawang Beruang Madu, Wawan Hendrawan bermain sebanyak 46 kali,

Pada Liga Super Indonesia 2014, Wawan Hendrawan hijrah ke Mitra Kukar.

Namun, sayangnya kisruh sepak bola Indonesia menghentikan liga dan Wawan Hendrawan pun lebih banyak memperkuat Naga Mekes di turnamen-turnamen pengganti kompetisi dan dia sempat bermain di Borneo FC beberapa bulan.

Wawan Hendrawan pun kembali bermain untuk klub lamanya, Persisam Samarinda yang berubah nama Bali United pada Liga 1 2017.

Pada Liga 1 2017, dia sempat tak selalu menjadi pilihan utama Bali United.

Namun, pada Liga 1 2018 dan 2019, dia selalu menjadi pilihan utama dalam mengawal gawang klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.

Hingga Liga 1 2019 ketika usianya berada di angka 36, Wawan Hendrawan yang memiliki julukan "Spiderwan" karena ketangkasan tangannya dalam mengjangkau bola ini masih bermain untuk Bali United.

Karena berangkat dari sepak bola kasta bawah, bakat Wawan Hendrawan terlambat naik dan tak pernah bermain untuk timnas Indonesia di jenjang usia muda.

Penampilan solid Wawan Hendrawan di bawah mistar Bali United membuatnya dipanggil ke timnas Indonesia untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Uni Emirat Arab dan Vietnam pada awal Oktober 2019.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved