Kasus Korupsi Kementan

PANAS Jawaban Ketua KPK Filri Bahuri Dilaporkan SYL soal Pemerasan, Ditanggapi Kapolri Listyo Sigit

Ketua KPK Firli Bahuri memberi jawaban terkait kabar pemerasan dilaporkan balik Syahrul Yasin Limpo

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPK Firli Bahuri 

TRIBUN-MEDAN.com - Di tengah pengusutan dugaan kasus korupsi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) muncul kabar pemerasan yang diduga melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua KPK Firli Bahuri memberi jawaban terkait hal ini.

Firli membantah telah menerima uang sebesar 1 miliar dolar Singapura.

Pernyataan itu disampaikan Firli merespons terkait adanya dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Pemerasan itu disebut terkait penanganan perkara dugaan korupsi di Kementan yang dilakukan KPK.

"Tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya, atau apalagi ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dolar (Singapura) itu saya baca. Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya 1 miliar dolar itu banyak, yang kedua, siapa yang ngasih 1 miliar dolar?" ujar Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

Firli memastikan tidak ada pimpinan KPK yang melakukan dugaan pemerasan tersebut.

Kata dia, pimpinan KPK tetap menjaga integritas dengan tidak bertemu pihak yang terkait dengan perkara, apa lagi bertemu dengan pihak yang tidak dikenal.

Firli mengatakan, pimpinan KPK telah berulang kali dicatut.

Tak hanya menteri, nama dan foto pimpinan KPK juga dicatut untuk menghubungi kepala daerah dan anggota DPR.

"Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu. Pak Ali sudah pernah menyampaikan waktu itu," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Firli menegaskan, ajudannya hanya satu orang.

Dengan demikian tidak ada nama lainnya, termasuk yang bernama Irwan.

"Ada yang bertanya, ajudan saya itu cuma satu orang. Namanya Kevin, enggak ada yang lain," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Firli mengatakan, olahraga bulu tangkis dalam dua kali seminggu dilakukannya di tempat terbuka.

Untuk itu, tidak mungkin bertemu dengan orang untuk transaksi ilegal.

"Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya," sebut Firli.

Syahrul Yasin Limpo melakukan perlawanan

SYL diam-diam melaporkan balik pimpinan KPK soal adanya dugaan pemerasan.

Syahrul Yasin Limpo pun mendatangi Gedung Promoter, markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Maksud kedatangan mantan Gubernur Sulsel ini untuk melaporkan oknum pimpinan KPK ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait adanya dugaan pemerasan.

Yasin Limpo tiba di Polda Metro Jaya menggunakan mobil Toyota Vellfire hitam dengan pelat nomor B 1169 ZZH.

Begitu tiba, politikus Partai NasDem tersebut langsung berjalan masuk ke Gedung Propam Polda Metro Jaya.

Sebelumnya beredar surat pemeriksaan polisi, terhadap sopir dan ajudan Mentan SYL.

Dalam surat tersebut, keduanya dijelaskan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.

Surat panggilan pemeriksaan ajudan Mentan SYL atas nama Panji Harianto tertera dengan Nomor: B/10338/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Selanjutnya, surat panggilan pemeriksaan terhadap sopir Mentan SYL atas nama Heri tercantum dengan Nomor: B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Surat ditandatangani oleh Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak.

Dalam surat tersebut, sopir dan ajudan Mentan SYL diminta hadir di hari Senin (28/8/2023) pukul 09.30 WIB di Ruang Pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Aduan masyarakat soal dugaan pemerasan

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini lantas mengungkapkan bahwa pemeriksaannya di Polda Metro Jaya terkait adanya aduan masyarakat pada (12/8/2023) tentang terjadinya dugaan pemerasan dan lain sebagainya.

"Terkait dengan hal hal yang dilaporkan oleh masyarakat terkait adanya hal hal seperti apa laporan itu terkait dengan terjadinya pemerasan dan lain sebagainya," kata Syahrul.

Menurut Syahrul, dirinya sudah memberikan keterangan yang diketahui dan dibutuhkan kepada tim penyidik Polda Metro Jaya.

"Semua yang saya tahu saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyidik ya, dihadapi oleh banyak banget tadi," katanya.

"Prosesnya berlangsung cukup panjang hampir tiga jam, saya capek banget, saya baru pulang (dari luar negeri)," ujarnya lagi.

Sebagaimana diberitakan, Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia pada Rabu kemarin, setelah sempat diduga "hilang kontak" saat melakukan lawatan ke luar negeri.

Usai tiba di Tanah Air, Syahrul langsung menghadap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melaporkan soal kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Syahrul juga menyampaikan surat permohonan pengunduran diri dari posisi Mentan melalui Menteri Sekretariat Negara (Mensekneg) Pratikno.

Ia juga sudah meminta izin kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari kabinet, dan menghadapi proses hukum.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus sebagai tersangka.

KPK diketahui memang tengah mendalami tiga klaster kasus dugaan korupsi di Kementan.

Dalam rangka penyidikan tersebut, rumah dinas Syahrul Yasin Limpo digeledah pada 28-19 September 2023.

Dari penggeledahan itu, penyidik KPK menemukan uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.

Tanggapan Kapolri

Dikutip dari tayangan breaking TVOnenews, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon mengenai aduan terhadap oknum pimpinan KPK tersebut.

Surat Panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya itu soal dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK.

Listyo Sigit mengaku, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait adanya surat panggilan terkait dugaan kasus pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.

“Nanti akan kita cek di Polda. Nanti setelah itu kita akan berikan rilis. Nanti dicek dulu,” kata Sigit, Kamis (5/10/2023) dikutip dari TVOnenews.

(Tribunews.com/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved