Berita Medan
25 Kader Posyandu Remaja Dilatih di Workshop Cikal Akademia
25 kader tersebut dilatih dalam workshop yang berlangsung selama 3 hari, dengan tajuk Cikal Akademia (Centre Information Kreatif and Inklusivitas).
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Dalam rangka menciptakan pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di Puskesmas, melalui Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Aliansi Sumut Bersatu (ASB) melatih 25 kader remaja.
25 kader tersebut dilatih dalam workshop yang berlangsung selama 3 hari, dengan tajuk Cikal Akademia (Centre Information Kreatif and Inklusivitas).
Direktur Aliansi Sumut Bersatu Ferry Wira Padang menyampaikan, bahwa kegiatan Workshop Cikal Akademia adalah pelatihan untuk kader yang telah dilatih selama ini, di dua kelurahan yang ada di Kabupaten Langkat.
"Latih 25 kader untuk meningkatkan layanan kesehatan reproduksi remaja, jadi tujuan utamanya bagaimana kabupaten Langkat memiliki layanan kesehatan reproduksi remaja," ujarnya kepada Media, Minggu (8/10/2023).
Mereka dilatih untuk memiliki advokasi yang baik, publik speaking, serta mereka diberi penguatan kapasitas terkait reproduksi remaja.
"Kita harus membekali mereka dengan pengetahuan tersebut, karena mereka masih remaja. Sebab, pengetahuan kesehatan reproduksi sendiri belum mereka dapatkan disekolah, sehingga disini kita latih mereka untuk memberikan pengetahuan tersebut," ungkapnya.
Dengan hal itu, untuk layanan kesehatan reproduksi di masing-masing kabupaten diharapkan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
32 puskesmas yang ada di Langkat dikatakan Wira akan disediakan posyandu remaja dengan pengadaan peralatan kesehatan yang mumpuni.
"Layanan kesehatan reproduksi, bagaimana merawat organ reproduksi dan pengetahuan lainnya tentang kesehatan reproduksi remaja, dapat diakses disini nantinya," jelasnya.
Para kader yang dilatih juga bertugas untuk memotivasi anak-anak agar terhindar dari korban kekerasan seksual, juga sebagai perpanjangan tangan untuk memberikan pengetahuan kepada teman sebayanya.
"Artinya agar mereka saling menguatkan dan berkolaborasi," tambahnya.
Setelah pelatihan kepada 25 kader tersebut, dilakukan pemilihan duta Cikal Akademia, yang tujuannya mereka akan menjadi role model di daerah masing-masing.
"Duta ini dipilih agar bisa mensosialisasikan posyandu remaja di daerah masing-masing. Karena, selama ini bahkan banyak orang yang tidak tahu, bahwa di puskesmas sudah tersedia layanan posyandu remaja tersebut. Duta ini lah nantinya yang akan mensosialisasikan program posyandu remaja ini," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.