Perang Hamas vs Israel
YUK IDENTIFIKASI Warga dan Tentara Israel yang Disandera Hamas, Terungkap Lokasi Para Tawanan
Salah satu video yang paling banyak dibagikan memperlihatkan seorang perempuan Israel diculik dan disandera dengan sepeda motor
TRIBUN-MEDAN.COM – Setelah serangan mendadak oleh kelompok Hamas Palestina di Israel bagian selatan pada hari Sabtu (7/10/2023), puluhan video yang menunjukkan warga sipil dan tentara Israel diculik dan disandera oleh Hamas viral di media sosial.
Hingga kini di hari ketiga, belum ada pengumuman pasti mengenai jumlah orang yang disandera oleh pihak Hamas.
Namun militer Israel mengatakan "jumlahnya signifikan", sementara Hamas menyatakan jumlahnya "beberapa kali lebih banyak" dari puluhan orang.
BBC News Arab berhasil mengkonfirmasi bahwa beberapa sandera telah dibawa ke Gaza.
Salah satu video yang disebarkan secara luas di media sosial adalah rekaman video yang menunjukkan sekelompok pengunjung festival melarikan diri melintasi gurun dari kejaran Hamas.
Beberapa dari pengunjung festival yang melarikan diri berteriak dalam bahasa Hebrew: "Tolong", "Ayo" dan "Tolong buka" — meminta agar dibukakan pintu mobil.
Media Israel mengatakan even festival itu digelar di dekat Kibbutz Re'im, Negev bagian barat.
BBC News Arab telah mengkonfirmasi lokasi tersebut dengan berbicara kepada saksi mata di festival itu.
Pemandangan dalam video tersebut juga sesuai dengan citra satelit yang menunjukkan beberapa kawasan gurun di sekitar lokasi.
Geolokasi video sandera Israel oleh Hamas
BBC News Arab telah berhasil memverifikasi lokasi dalam sejumlah video.
Beberapa di antaranya direkam di kota-kota kecil di perbatasan Israel, sementara yang lainnya menunjukkan tawanan yang dibawa ke Gaza.
Video lain menunjukkan sekitar empat warga sipil Israel dibawa oleh kelompok milisi di Be'eri, Israel.
Para sandera termasuk seorang perempuan lanjut usia berpakaian hitam.
Pria yang merekam video itu terdengar berbicara dalam bahasa Arab, dan menyapa setidaknya dua orang lainnya dengan nama Arab.
Citra satelit lokasi ini sesuai dengan tata letak jalan, pagar tanaman , dan bangunan dalam video.
Google Photosphere memiliki data gambar yang diambil di dekat lokasi tersebut, yang menunjukkan desain yang sama dengan rumah yang ada di video.
Bagaimana cara para sandera diidentifikasi?
Salah satu video yang paling banyak dibagikan memperlihatkan seorang perempuan Israel diculik dan disandera dengan sepeda motor di kawasan yang tampak sepi.
Dalam video tersebut, para perempuan itu tampak berupaya meraih seorang pria yang sedang disekap.
Belakangan, pengguna media sosial Israel menyebarkan foto gadis yang hilang itu, dan mengidentifikasinya sebagai Noa Argamani.
BBC News Arab menggunakan gambar Noa yang beredar di dunia maya untuk menjalankan Reverse Image Search di internet, dan berhasil menemukan akun media sosialnya.
Dalam beberapa unggahan media sosial Noa, muncul komentar terbaru yang memuat orang-orang yang menyatakan solidaritas dan simpati padanya.
Dalam akun Facebok Noa, terlihat nama seorang pria yang bersamanya, yang oleh saudara laki-lakinya Moshe Or diidentifikasi sebagai pacarnya, Avinatan.
Dalam video penculikannya, Noa berusaha meraih Avinatan.
Moshe mengatakan dalam wawancara dengan media Israel bahwa Noa tampak ketakutan dalam video tersebut.
Mengidentifikasi dari tato
Video lain yang beredar di media sosial memperlihatkan truk bak terbuka membawa tubuh perempuan yang hampir telanjang.
Kemudian, video lain yang diunggah di media sosial mengungkap seorang ibu yang mengatakan bahwa jenazah perempuan dalam truk itu adalah putrinya.
Yang dia identifikasi sebagai Shani Louk.
Sang ibu mengatakan, putrinya yang berkebangsaan Jerman itu menghadiri sebuah pesta Negev Barat dan dia diidentifikasi dari tato di kakinya.
Untuk memastikan identitas tubuh perempuan yang ditampilkan dalam video tersebut, BBC News Arab menelusuri video dan foto Shani.
Dan menyimpulkan bahwa tato yang ditampilkan dalam video tersebut sama dengan yang ada di foto Instagram Shani.
Apa yang diungkap oleh video terkait para sandera?
Para sandera dalam video-video yang beredar di media sosial adalah pria dan perempuan dengan usia berbeda-beda.
Belum dapat dipastikan apakah mereka termasuk anak-anak.
Mereka tampaknya merupakan campuran warga sipil dan tentara.
Salah satu video pertama yang beredar di awal pengepungan Hamas, menunjukkan tiga tentara Israel di luar perbatasan Eerz, antara Israel dan Gaza.
Kemudian, video lain yang diunggah oleh sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, menunjukkan tentara yang sama diseret ke dalam gedung pos pemeriksaan.
Pakaian tentara di kedua video sama.
BBC News Arab telah melakukan geo-lokasi video Al Qassam untuk memverifikasi bahwa tembok perbatasan, menara pengawas, dan bangunan sesuai dengan tata letak yang terlihat pada citra satelit. Posisi matahari yang rendah di sebelah timur menunjukkan bahwa rekaman diambil pada dini hari.
Kemana para sandera dibawa?
BBC News Arab telah memverifikasi video yang menunjukkan para sandera dan telah menemukan lokasi geografis mereka di berbagai tempat di Gaza.
Salah satu video menunjukkan sebuah truk bak terbuka melaju melewati kerumunan sambil meneriakkan "Allahu Akbar (Tuhan Yang Maha Besar)", sementara seseorang yang ada dalam unggahan itu disebut sebagai sandera Israel sedang berbaring di dalam kendaraan.
BBC News Arab telah mengidentifikasi lokasi tersebut sebagai Bani Suheila di Jalur Gaza.
Telah mencocokkan nama toko daging di latar belakang dengan video Facebook yang menggambarkan toko yang sama.
Video lain yang beredar menunjukkan seorang tentara Israel tampak terluka parah atau tewas saat diseret keluar dari mobil berwarna putih.
BBC News Arab menemukan lokasi geografis video tersebut di dekat Jalan Al Awada di Gaza, dengan mencocokkan nama toko pipa yang muncul di latar belakang video.
Hasil verifikasi BBC News Arab menunjukkan serangan yang direncanakan secara hati-hati oleh kelompok milisi Hamas terhadap warga sipil dan tentara dengan tujuan yang jelas untuk membawa mereka dari kota-kota Israel ke Gaza.
Kesaksian warga yang selamat dari serbuan Hamas di even festival: Seperti film horor
Para pecinta musik begitu antusias menyaksikan Festival Supernova yang digelar di gurun pasir di Israel selatan.
Penyelenggaraan festival itu bertepatan dengan acara perayaan Yahudi, Sukkot.
"Waktunya telah tiba ketika seluruh keluarga akan berkumpul kembali," tulis panitia penyelenggara di media sosial sebelum acara dimulai.
"Dan betapa menyenangkan hal itu!"
Hanya beberapa jam kemudian, halaman media sosial mereka dibanjiri oleh orang-orang yang berusaha menemukan anggota keluarga mereka, setelah kelompok milisi Palestina menyerbu festival tersebut. Mereka melepaskan tembakan sebagai bagian dari serangan mendadak besar-besaran terhadap Israel.
Salah seorang pengunjung pesta musik itu, Ortel, mengaku merasa ada sesuatu yang tidak beres ketika terdengar sirene saat fajar, yang memperingatkan bakal ada serangan roket.
Para saksi mata mengatakan, tak lama setelah serangan roket tersebut, sontak terdengar suara tembakan.
"Mereka mematikan listrik dan tiba-tiba entah dari mana mereka (milisi Hamas) masuk ke dalam sambil melepaskan tembakan, melepaskan tembakan ke segala arah," kata Ortel kepada Channel 12. "Lima puluh milisi tiba dengan mobil van, mengenakan seragam militer," ungkapnya kemudian.
Orang-orang berusaha melarikan diri dari lokasi tersebut. Berlari melintasi gurun pasir dan masuk ke mobil mereka untuk kabur - namun sejumlah pengunjung pesta mengatakan ada beberapa jip yang penuh pria bersenjata, yang menembaki mobil-mobil itu.
"Mereka melepaskan tembakan, dan kami mencapai titik di mana semua orang menghentikan kendaraan mereka dan mulai berlari.
"Saya menuju sebuah pohon, di antara semak-semak seperti ini, dan mereka mulai menembaki orang-orang.
"Saya melihat banyak orang yang terluka terlempar ke sana kemari dan saya sembunyi di balik pohon, serta mencoba memahami apa yang terjadi."
Di lokasi festival - dengan tiga panggung, areal perkemahan, bar serta area menjual makanan - berada di Gurun Negev, dekat Kibbutz Re'im.
Letaknya tak jauh dari Jalur Gaza, tempat para milisi Hamas melintasi perbatasan saat fajar untuk melancarkan serangan.
Mereka kemudian menyusup ke kota-kota dan beberapa desa, menyandera puluhan orang.
Dikutip dari BBC, salah-seorang peserta festival musik, Adam Barel, mengatakan kepada Haaretz bahwa semua orang yang hadir telah mengetahui adanya kemungkinan tembakan roket di area tersebut - namun tembakan membabi-buta itu sangat mengejutkan.
Seperti banyak orang lain, dia mencoba melarikan diri dengan mobilnya - tetapi orang-orang bersenjata menembaki mereka, jadi dia keluar dan lari.
"Sebagian peserta tertembak," ungkapnya.
"Kami bersembunyi. Setiap orang berusaha mencari selamat ke berbagai penjuru."
Saksi mata lain, Esther Borochov mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia sedang mengemudi ketika kendaraannya ditabrak.
Dia melihat seorang pria muda mengendarai mobil lain, yang menyuruhnya masuk.
Dia menurutinya - tetapi pria itu kemudian ditembak dari jarak dekat.
Esther mengaku berpura-pura mati hingga akhirnya diselamatkan oleh tentara Israel.
"Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya," ujarnya kepada Reuters saat dihubungi di rumah sakit.
"Pasukan tentara datang dan membawa kami ke semak-semak."
Banyak pengunjung festival - seperti Ortel - bersembunyi di semak-semak dan kebun buah terdekat selama berjam-jam, berharap pasukan militer datang dan menyelamatkan mereka.
"Saya ubah setelan panggilan telepon seluler ke mute, dan kemudian saya mulai merangkak melewati kebun jeruk," kata Ortel.
"Percikan api berkobar di atas saya."
Saksi lain, Gili Yoskovich menceritakan kepada BBC bagaimana dia bersembunyi di kebun jeruk Bali.
"Mereka mendatangi pohon dari pohon ke pohon dan melepaskan tembakan. Saya melihat orang-orang sekarat di mana-mana. Saya mengunci mulut. Saya tidak menangis, saya tidak melakukan apa pun."
Akhirnya, setelah tiga jam, dia mendengar suara-suara dari pasukan tentara Israel, dan memutuskan lari ke tempat yang lebih aman.
Saksi mata lainnya menuturkan kepada Channel 12 bahwa kejadian itu adalah "film horor berdurasi empat-lima jam... Kami berlari seperti orang gila, edan!"
"Itu adalah pembantaian," kata Yaniv, petugas medis darurat yang dilibatkan dalam penyelenggaraan pesta musik itu.
Dia mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Kan News: "Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini dalam hidup saya. Itu adalah penyergapan yang direncanakan."
Ketika orang-orang keluar dari pintu darurat, pasukan teroris menunggu mereka di sana dan mulai menembakinya.
"Ada 3.000 orang yang hadir di acara musik itu, jadi mereka mungkin mengetahuinya. Mereka memiliki informasi intelijen."
Teman-teman dan keluarga dari orang-orang yang hilang kini sangat berharap untuk menemukan mereka.
Di antara mereka yang hilang adalah pria kebangsaan Inggris, Jake Marlowe, 26 tahun, yang bekerja sebagai penjaga keamanan di acara musik tersebut, dan turis Jerman, Shani Louk, yang ibunya yakin dia diculik.
Perempuan lain, Noa Argamani, 25 tahun, diyakini disandera di festival tersebut, kata keluarga dan teman-temannya.
Teman Noa, Amit Parpara, mengatakan kepada BBC bahwa dia mengirim pesan kepadanya saat dia bersembunyi.
"Sekitar pukul 08.30 adalah pesan terakhir yang saya terima darinya," ujarnya.
Amit kemudian melihat video di media sosial yang menunjukkan dia disandera.
"(Ini menunjukkan) dia dinaikkan ke sepeda motor, diambil paksa dari pacarnya. Anda dapat melihat dengan jelas terornya sampai ke Jalur Gaza."
Orang tua dari Hersh Golberg-Polin, warga Amerika-Israel berusia 23 tahun, juga mencari putra mereka, yang ada di sana setelah merayakan ulang tahunnya.
Mereka mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa mereka menerima dua pesan singkat darinya pada Sabtu pagi yang berbunyi: "Aku mencintaimu" dan "Aku minta maaf."
Setidaknya 700 warga Israel meninggal dunia sejak serangan itu dimulai, menurut angka terbaru dari media lokal.
Pertempuran antara militer Israel dan milisi Palestina terus berlanjut, dan Israel telah melancarkan gelombang serangan udara ke Gaza.
Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 493 orang, kata para pejabat Palestina.
Berikut daftar warga negara asing yang menjadi korban Hamas:
Adapun WNA dari berbagai negara ini di antaranya ada yang dibunuh diculik dan hilang setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel.
Selain Israel, daftar WNA dari berbagai negara di antaranya Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Nepal dan Thailand.
Salah satu pejabat Israel mengatakan bahwa jumlah warga sipil dan tentarannya lebih dari 100 orang yang disandera.
Sementara itu, Hamas sempat mengklaim bahwa jumlahnya mencapai 130 orang.
WNA Amerika Serikat
Disisi salin, warga Amerika juga termasuk menjadi mangsa dari serangan Hamas.
Duta Besar Israel Untuk Amerika Serikat, Diplomat Michael Herzog mengatakan bahwa memang ada warga Amerika yang diculik kelompok Hamas Palestina.
Meski begitu, ia belum mengetahui berapa jumlah detailnya.
“Ada, tapi saya belum punya detailnya,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan bahwa beberapa orang Amerika terbunuh.
“Kami bekerja lembur untuk memverifikasi hal itu,” lanjut Blinken.
“Ada laporan tentang orang Amerika yang hilang,” tukasnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Kedutaan Besar AS menolak memberikan rincian mengenai warganya yang tewas atau hilang.
WNA Thailand
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan 11 warga negaranya disandera selama pertempuran dan kemungkinan dibawa ke Gaza.
“Mereka tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan konflik apa pun,” kata Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, dilansir dari Bangkok Post.
Adapun diketahui sekitar 5.000 warga Thailand di wilayah selatan Israel yang saat ini berada di bawah perang.
Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh tani di komunitas pertanian, beberapa di antaranya menjadi sasaran serangan Hamas terhadap Israel.
Diketahui juga bahwa ada dua warga negara Thailand lainnya yang dipastikan tewas atas peperangan tersebut.
Salah satu yang ditawan Hamas dalam foto itu adalah Natthaporn Onkeaw (26), putra pasangan Thawatchai dan Thongkhoon Onkeaw.
Adapun dalam hal ini Pemerintah Thailand meminta Hamas membebaskan warganya.
Pemerintah Thailand mendesak Hamas untuk membebaskan 11 orang warganya yang ditahan dan kini disandera di Jalur Gaza.
Thailand mengatakan warganya tidak terlibat dalam konflik Hamas dengan Israel.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengatakan para warganya yang ditawan Hamas itu tidak bersalah dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan konflik yang sedang terjadi.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak sejumlah warga Thailand ditawan Hamas di dalam bunker. Mata mereka ditutup dan tangan diikat di belakang.
Salah satu yang ditawan Hamas dalam foto itu adalah Natthaporn Onkeaw (26), putra pasangan Thawatchai dan Thongkhoon Onkeaw.
Selain itu 12 warga Thailand dilaporkan tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan ini.
“Mereka tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan konflik apa pun,” ucapnya.
Selain itu, diperkirakan sekitar 5.000 warga Thailand di wilayah selatan Israel yang saat ini berada di bawah perang.
Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh tani di komunitas pertanian, beberapa di antaranya menjadi sasaran serangan Hamas terhadap Israel.
Diketahui juga bahwa ada dua warga negara Thailand lainnya yang dipastikan tewas atas peperangan tersebut.
Sementara itu, satu mahasiswa Kamboja juga tewas dalam serangan Hamas ke Israel.
Melalui gambar yang dikirim lewat aplikasi pesan Telegram, menunjukkan situasi bagaimana Hamas menyandera WNA tersebut.
Dalam gambar tersebut, setidaknya lima pria duduk di tanah dengan tangan di belakang punggung di tempat yang tampak seperti bunker, sementara orang-orang bersenjata bertopeng mengarahkan senapan ke arah mereka.
WNA Inggris
Warga negara Inggris Nathanel Young (20) terbunuh saat bertugas di Pasukan Pertahanan Israel, kata saudara perempuannya bernama Gaby Shalev melalui Facebook.
Kematiannya kemudian dikonfirmasi oleh kedutaan Israel di London.
Sementara itu, fotografer Inggris Danny Darlington, yang tinggal di Berlin, dan pacarnya yang berkebangsaan Jerman, Carolin Bohl, belum terdengar kabarnya setelah mereka bersembunyi di bunker di Kibbutz Nir Oz, menurut Sam Pasquesi, yang merupakan saudara ipar Bohl.
Pasquesi mengatakan keluarganya mengetahui pada hari Minggu dari seorang pria yang bekerja di kibbutz bahwa jenazah keduanya telah diidentifikasi.
Kedutaan Besar Inggris juga mengonfirmasi kepada Sky News bahwa Jake Marlow, warga Inggris-Israel, hilang di daerah tersebut setelah menghadiri pesta di dekat Re’im.
Menurut laporan, Marlow yang pindah ke Israel dua tahun lalu, bekerja sebagai keamanan dan tidak terdengar kabarnya sejak Sabtu pagi pukul 08:45.
Duta Besar Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely mengatakan bahwa dia yakin seorang warga negara Inggris telah diculik, namun kedutaan Israel kemudian mencabut klaim tersebut.
WNA Perancis
Menurut Diplomat Perancis, seorang warga negara Perancis yang merupakan tentara IDF berusia 20 tahun, dipastikan tewas.
Ia juga mengatakan ada beberapa warga Perancis lainnya masih hilang.
WNA Nepal
Nepal juga mengumumkan bahwa 17 mahasiswa pertaniannya terjebak dalam pertempuran di Israel bagian selatan. Sebanyak 11 di antaranya mengalami cedera.
"Sebelas mahasiswa terluka dalam pertempuran. Mereka sedang berada di Kibbutz Alumin saat serangan terjadi.
Totalnya ada 17 mahasiswa yang sedang berada di pertanian tersebut," terang Kanta Riza, duta besar Nepal untuk Israel.
WNA Kamboja
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet membenarkan tewasnya seorang mahasiswa Kamboja dalam serangan tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya Hamas melancarkan serangan umum secara mendadak ke selatan Israel pada Sabtu pagi (7/10/2023).
Serangan itu diawali dengan hujan roket dan disusul oleh serangan pasukan infantri, penyusupan lewat udara serta laut.
Sekitar 700 tentara dan warga sipil Israel tewas dalam serangan tersebut.
Ribuan lainnya luka-luka dan ratusan orang Israel ditawan dan kini disekap di Jalur Gaza.
(*/Tribun-medan.com/Laporan BBC News Arab: Ethar Shalaby dan Ahmed Nour)
Baca juga: PERANG Hamas-Israel Semakin Parah, Nasib 230 WNI Sedang Wisata Religi di Israel dan 45 di Palestina
Baca juga: Presiden AS Ikut Campur, Kapal Perang Terbesar Bertenaga Nuklir Dikirim ke Israel untuk Lawan Hamas
Baca juga: KENAPA Roket Hamas yang Harganya Murah Bisa Menembus Kota Israel? Ternyata Ini Penyebabnya
Baca juga: Perbandingan Harga Roket Hamas dengan Rudal Pertahanan Udara Iron Dome Israel, Bisa Bikin Bangkrut
Baca juga: Ucapan Hendropriyono Kenyataan: Intelijen Israel Sama Saja, Tak Jago-jago Amat, Bisa Kecolongan Juga
| KENAPA Hamas Minta Jusuf Kalla Jadi Mediator Perang Palestina vs Israel? Ini Sederet Pengalaman JK |
|
|---|
| Serangan Hizbullah Rudal Fasilitas Militer Israel, Klaim Semua Tentara IDF Tewas di Tempat |
|
|---|
| Mati Konyol, 2 Tentara Israel Tewas Tertembak Tanknya Sendiri, IDF: Tak Sengaja, Dikira Hamas |
|
|---|
| Dirilis Militer Israel, Inilah Foto dan Video Terowongan Hamas di Gaza, Diklaim Jadi Tempat Sandera |
|
|---|
| Baru Ketahuan, 4.000 Tentara Bayaran Israel Warga Prancis, Bukannya Perang Malah Terancam Penjara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.