Berita Medan

Stok Beras di Sumut Capai 40 Ton, Kanwil Bulog : Cukup Hingga Akhir Tahun 2023

Oleh sebab itu, Arif mengimbau kepada masyarakat Sumut untuk tidak perlu khawatir dan membeli beras Bulog secara berlebihan.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DIANA
Stok beras di gudang Bulog 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) memastikan bahwa stok beras cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2023 mendatang.

"Stok kita saat ini kurang lebih ada 40 ribu ton dan ini secara bertahap kami akan menambah lagi sekitar 55 ribu ton beras sampai dengan akhir tahun, jadi saya kira stok beras tidak ada masalah," ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu kepada Tribun Medan, Kamis (12/10/2023)

Oleh sebab itu, Arif mengimbau kepada masyarakat Sumut untuk tidak perlu khawatir dan membeli beras Bulog secara berlebihan.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu saat meninjau di gudang Bulog. 
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu saat meninjau di gudang Bulog.  (TRIBUN MEDAN/DIANA)

"Masyarakat juga tidak perlu khawatir dan juga belanjanya biasa saja jangan memborong, karena stok kita banyak dan bantuan pangan juga terus berjalan," katanya.

Dikatakannya, saat ini alokasi bantuan pangan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di bulan September dan Oktober sedang berjalan dan akan berlanjut hingga November 2023.

"Nanti setelah alokasi September dan Oktober akan berlanjut lagi di November. Kemudian nanti awal tahun akan tetap berlanjut lagi," jelasnya.

Arif merincikan, hingga (11/10/2023) Perum Bulog Sumut sudah mendistribusikan sebanyak 58.848 ton beras SPHP atau sebesar 97 persen dari yang ditargetkan yaitu 60.473 ton.

"Bantuan pangan setiap bulannya kurang lebih 9 ribuan ton untuk seluruh Sumut dan ini sudah berjalan untuk alokasi Oktober kurang lebih 50 persen," sebutnya.

Stok beras di gudang Bulog
Stok beras di gudang Bulog (TRIBUN MEDAN/DIANA)

Sementara itu, Arif juga mengingatkan kepada para mitra Bulog untuk tidak menjual beras SPHP diatas harga eceran tertinggi (HET).

"Mitra semua sudah kita warning agar menjual sesuai HET dan kita juga sudah minta untuk pasang sepanduk, cuma ada kenakalan yang tidak terkontrol, saya kira itu nanti kita awasi kalau ada dijumpai setelah kita warning nanti akan kita stop sebagai mitra," pungkasnya.

(cr10/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved