Kebakaran di Medan Selayang
NESTAPA Saman, Rumahnya Ludes Dilahap Api, Sisa Uang Tabungan dan Cicilan Motor Juga Ikut Hangus
Suara adzan menandakan waktu Salat Jumat berkumandang dari pemukiman agak padat penduduk ini.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Pascakebakaran yang menghanguskan 10 rumah, suasana siang hari cukup riuh di dalam gang sempit bernama Gang Rezeki, Jalan Pembangunan, Kecamatan Medan Bulan, Jumat (13/10/2023).
Suara adzan menandakan waktu Salat Jumat berkumandang dari pemukiman agak padat penduduk ini.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan sibuk memegang kertas dan pulpen sambil mencatat nama-nama warga, dominasi emak-emak dan anak-anak.
Cuaca sedikit panas menyengat. Bau kabel maupun plastik terbakar dan sisa-sisa bara kayu terbakar disiram air menyeruak menusuk hidung.
Sementara, seorang pria imigran pencari suaka yang memang tinggal tak jauh dari lokasi nampak membagi-bagikan nasi bungkus ke masyarakat satu persatu.
Sejumlah warga yang memang kelaparan pun sigap meraih sebungkus nasi dari tangan kanan imigran ini.
Di tengah keriuhan dan bau gosong, seorang pria lanjut usia berambut putih, mengenakan kaus berkerah nampak berada di tengah-tengah rumah semi permanen yang hangus terbakar.
Bersama seseorang anggota keluarganya, pria yang diketahui bernama Saman (58) mengais sisa-sisa harta bendanya yang ludes diamuk sijago merah.
Mata Saman seperti mata elang, jeli menunduk ke tumpukan barang yang sudah terbakar.
Satu persatu barang mulai dari mesin jahit dan tabung gas LPG 3 kilogram subsidi gosong terbakar dipegangnya dengan tangan kosong.
Sambil mengangkat dan memindahkannya, dia nampak berharap barang-barangnya bisa dipakai lagi.
Seperti halnya mesin jahit agak berkarat tergeletak di sudut bangunan depan.
Mesin ini merupakan mata pencaharian isteri Saman, selain menjadi ibu rumah tangga.
Saat diwawancarai, Saman mengaku sedang mengumpulkan sisa-sisa harta bendanya, termasuk mencari uang tunai sebesar Rp 1 juta yang disimpan di dalam rumah hangus terbakar.
Uang ini, katanya, untuk membayar cicilan sepeda motor keluarganya di bulan Oktober.
Makanya dia dengan jeli menunduk ke arah sudut-sudut reruntuhan bangunan, berharap uang itu belum terbakar.
Sebab, selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga terdesak cicilan sepeda motor karena uang ikut hangus.
"Inilah mesi jahit untuk istri cari nafkah juga hangus terbakar. Uang cicilan sepeda motor juga terbakar. Cicilan sebulan ini,"kata Saman, saat diwawancarai di lokasi kejadian, Jumat (13/10/2023).
Selain uang untuk membayar cicilan sepeda motor, uang tabungan berjumlah Rp 2 juta miliknya juga hangus terbakar.
Hal inilah yang membuatnya semakin bingung harus berbuat apa, setelah tak punya tempat tinggal, bayar cicilan dan membeli kebutuhan sehari-hari.
Saat kejadian sekitar pukul 07:00 WIB pagi tadi, Saman sendiri sudah berangkat bekerja sebagai tukang becak motor.
Namun kaget bukan main ketika mendapat kabar rumahnya hangus terbakar.
Tapi untungnya tak ada satupun anggota keluarganya menjadi korban. Mereka selamat dan sehat.
Rumah dengan dinding semen setinggi lutut orang dewasa kemudian atasnya disambung dengan papan maupun triplek ini sudah 12 ditinggali bersama istri, anak dan beberapa cucu.
Mereka menyewa rumah kontrakan kepada warga sekitar dengan perbulannya sekitar Rp 500 ribu.
Pascakejadian ia dan keluarganya bingung mau tinggal dimana. Yang dia miliki saat ini cuma becak motor tua.
Dia berharap ada belas kasih maupun bantuan yang bisa meringankannya dan korban lain.
"Ini belum tau mau tinggal dimana. Sudah 12 tahun menyewa disini sama isteri dan anak. Saya bekerja sehari-hari narik becak,"keluhnya.
Secara terpisah, Kepala Lingkungan VIII, Kecamatan Medan Selayang Anto Nalem Sitepu mengatakan ada dua korban akibat kebakaran ini.
Korban bernama Paiman Tumanggor dan Novita Sari Ginting mengalami luka bakar di lengan dan wajahnya.
Mereka sempat dibawa ke RS USU, namun dirujuk karena luka bakarnya.
"Paiman mengalami luka bakar di tangan dan perempuan di wajahnya. Awalnya dibawa ke RS USU, kemudian dibawa ke RS Pirngadi,"kata Anto Nalem Sitepu, Jumat (13/10/2023) di lokasi.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun 10 rumah semi permanen hangus terbakar.
Dari peristiwa ini sekitar 60 warga terpaksa mengungsi ke tenda darurat yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak jauh dari lokasi.
"Total rumah yang terbakar ada sekitar 10 dengan kurang lebih ada 60 warga."
Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda 10 rumah di Gang Rezeki, Jalan Pembangunan, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (13/10/2023) pagi sekira pukul 07:30 WIB.
Api dengan cepat membakar rumah semi permanen dan permanen di wilayah ini.
Saat kejadian, warga dan pemilik rumah panik, berusaha menyelamatkan diri dan harta bendanya.
Namun, banyak juga yang belum sempat menyelamatkan harta benda lantaran api cepat membesar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan Muhammad Yunus, mengatakan, setidaknya ada sembilan rumah yang terdata ludes terbakar.
Sejauh ini tak ada korban jiwa maupun korban luka-luka.
Api baru bisa dipadamkan sekitar 1 jam setengah setelah pemadam menerima laporan.
Saat ini petugas masih mendinginkan lokasi kejadian agar tidak ada bara api yang tersisa.
"Sudah pendinginan total. Untuk perkiraan sementara lebih kurang 9 rumah terbakar permanen dan semi permanen yang terbakar,"kata
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan Muhammad Yunus, Jumat (13/10/2023).
(Cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.