Perang Hamas vs Israel

Daftar Nama 7 Petinggi Hamas Berperan Penting dalam Serangan ke Israel, Ada Hidup Mewah di Qatar

Sejak 2007, dua pemerintahan yang independen dan bersaing secara politik telah hidup berdampingan, yaitu kelompok Fatah dan Hamas.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase BBC
Daftar Nama 7 Petinggi Hamas Berperan Penting dalam Serangan ke Israel, Ada Hidup Mewah di Qatar dengan kekayaan capai Rp 40 triliun tahun 2020. (Kolase/BBC) 

Ketika Hamas memulai operasinya di Israel pada Sabtu (7/10/2024), pada hari yang sama, Presiden Mahmoud Abbas menyoroti hak warga Palestina untuk membela diri dari “teror pemukim Israel dan pasukan pendudukan”, menurut laporan kantor berita pemerintahan otoritas Palestina, WAFA.

Pernyataan itu disampaikan Abbas dalam pertemuan darurat yang digelar di Ramallah bersama pejabat senior pemerintahannya.

Dia juga memerintahkan bawahannya untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan “untuk memperkuat rakyat Palestina dalam menghadapi kejahatan yang dilakukan oleh Israel”.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad al-Maliki, mengunggah pernyataan di media sosial bahwa mereka “berulang kali memperingatkan konsekuensi menghalangi cakrawala politik dan tidak membiarkan rakyat Palestina menggunakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.”

Rakyat Palestina telah lama menghadapi krisis kepemimpinan politik. Hamas mendapat dukungan dari Gaza, yang menyingkirkan Partai Fatah pimpinan Abbas yang lebih moderat.

Abbas didukung oleh Barat, namun dia tidak populer di kalangan masyarakat Palestina. Dia telah meminta bantuan PBB untuk menghentikan apa yang dia anggap sebagai “agresi Israel” di Gaza dalam pembalasan atas serangan Hamas. Sementara, Hamas semakin populer di kalangan Palestina yang didukung sejumlah komunitas negara Arab.

Pemerintahan Otoritas Nasional Palestina (PNA): Para sandera harus dilindungi

Dalam wawancara yang menegangkan dengan BBC, Duta Besar Palestina untuk Inggris sekaligus penasehat Presiden Abbas, Husam Zomlot, marah kepada jurnalis Lewis Vaughan Jones karena menanyakan apakah dia mendukung serangan Hamas terhadap Israel.

“Hamas adalah kelompok militan. Anda berbicara dengan perwakilan Palestina dan posisi kami sangat jelas,”tegasnya.

“Ini bukan tentang mendukung atau tidak mendukung. Saya di sini mewakili rakyat saya, rakyat Palestina, atas apa yang terjadi. Saya di sini bukan untuk mengutuk siapa pun,” ujarnya.

“Hamas bukanlah pemerintah Palestina,” tegas Zomlot lagi.

“Rakyat Palestina selalu diharapkan untuk mengutuk diri mereka sendiri (atas serangan seperti yang dilakukan Hamas). Ini adalah konflik politik dan hak-hak kami telah lama ditolak,” lanjutnya kemudian.

Duta Besar Otoritas Nasional Palestina untuk Inggris Raya Husam Zomlot
Duta Besar Otoritas Nasional Palestina untuk Inggris Raya, Husam Zomlot. (GETTY IMAGE/VIA BBC)

Dari sudut pandangnya, titik awal untuk membahas persoalan ini semestinya fokus pada akar penyebab dari apa yang terjadi.

Dia menambahkan bahwa apa yang dialami oleh orang Israel “adalah apa yang dialami orang Palestina setiap hari selama 50 tahun terakhir.”

“Gaza adalah penjara terbuka terbesar,” kata Zomlot, lalu menambahkan bahwa dua juta penduduknya “disandera” oleh Israel.

Hamas menyandera sekitar 150 warga Israel setelah menyerang pada Sabtu lalu.

Sumber: bbc
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved