Tribun Wiki

Cacing Pita Bersarang di Daging Babi dan Sapi, Apa Bahayanya?

Cacing pita diketahui bisa bersarang di tubuh manusia akibat konsumsi daging babi dan daging sapi yang diolah tidak secara tepat

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Pedagang mengolah makanan dari bahan daging babi di kabanjahe, Kabupetan Karo, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus infeksi cacing pita pada tubuh manusia sering dijumpai pada mereka yang mengonsumsi daging babi dan daging sapi yang diolah tidak secara tepat.

Keberadaan cacing pita pada tubuh manusia ini kerap menjadi sumber malapetaka bagi kesehatan.

Dalam berbagai catatan jurnal kesehatan, cacing pita bisa ditemukan di daging babi dan daging sapi.

Namun, cacing pita yang ada pada daging babi berbeda jenisnya dengan cacing pita yang ada di daging sapi.

Baca juga: Legenda Danau Lau Kawar, Lokasi Wisata di Kawasan Leuser yang Menyuguhkan Keindahan Alam

Untuk mencegah masalah kekurangan daging babi, petani di China berenana menciptakan babi super yang besar dan kebal penyakit
Untuk mencegah masalah kekurangan daging babi, petani di China berenana menciptakan babi super yang besar dan kebal penyakit (daily star)

Pada daging babi, cacing pitanya berjenis Taenia solium (solium).

Sedangkan pada daging sapi, cacing pitanya berjenis Taenia saginata (saginata).

Lantas, apa bahaya mengonsumsi daging babi atau daging babi yang terpapar cacing pita, simak ulasannya.

Cacing Pita Taenia Solium

Cacing pita babi adalah parasit yang dapat hidup di dalam usus manusia.

Infeksi cacing pita babi dapat terjadi jika daging babi yang dikonsumsi masih mentah atau setengah matang.

Infeksi cacing pita babi dapat menyebabkan penyakit sistiserkosis, yang dapat mempengaruhi otak, mata, dan organ tubuh lainnya.

Baca juga: 9 Rahasia Sederhana Merawat Kesehatan Mentalmu

Cacing Pita Taenia Saginata

Cacing pita jenis saginata dapat menginfeksi manusia melalui konsumsi daging sapi yang terkontaminasi.

Cacing pita ini hidup dan berkembang dalam tubuh sapi.

Taenia saginata memiliki bentuk pipih dan dapat tumbuh hingga panjang mencapai 525 meter dengan kemampuan memproduksi hingga 200 juta telur.

Baca juga: 10 Manfaat Cengkih Bagi Kesehatan, Cocok untuk Sakit Gigi dan Peradangan

Daging sapi merah
Daging sapi merah (TRIBUN MEDAN/HO)

Pendapat Ahli

Dr dr Tan Shot Yen, M Hum menyatakan, bahwa ukuran cacing pita pada hewan cukup besar.

Jika termakan oleh manusia, ini bisa memperburuk kondisi kesehatan.

Sebab, cacing pita yang ada pada hewan lalu dikonsumsi manusia akan menyedot banyak nutrisi pada tubuh kita.

Baca juga: Apa itu Bom Fosfor dan Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Serta Lingkungan

"Cacing pita kan beda dengan cacing gelang dan kremi yang perawakannya kecil-kecil, cacing pita pada hewan kaki empat itu gede-gede, jadi nyedot lebih banyak nutrisi, terutama zat besi," kata Tan Shot, dilansir dari Kompas.com.

Gejala Umum

Umumnya, taeniasis tidak menimbulkan gejala.

Namun, sebagian penderita dapat mengalami gejala ringan hingga sedang.

Taeniasis biasanya ditandai dengan keberadaan cacing pita yang keluar melalui tinja penderita.

Baca juga: Glukosa dan Fruktosa Itu Berbeda, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Selain itu, ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat infeksi cacing pita di usus, yaitu :

1.      Mual

2.      Lemah

3.      Hilang nafsu makan

4.      Diare

5.      Sakit perut

6.      Keinginan mengonsumsi makanan yang asin

7.      Berat badan menurun akibat gangguan dalam penyerapan makanan

8.      Pusing

Beberapa penderita taeniasis juga dapat mengalami iritasi di area sekitar anus.

Hal ini karena anus merupakan tempat keluarnya telur cacing dan cacing pita dewasa.

Pencegahan Taeniasis

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah taeniasis, yaitu :

1.      Hindari konsumsi daging yang tidak dimasak matang.

2.      Cuci semua buah dan sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi.

3.      Masak bahan makanan sampai benar-benar matang.

4.      Bawalah hewan peliharaan yang terinfeksi cacing pita ke dokter hewan.

5.      Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, serta setelah menggunakan toilet.

Pengobatan

Pengobatan taeniasis bertujuan untuk menghentikan perkembangbiakan cacing, mencegah komplikasi, dan mencegah penularan kepada orang lain.

Untuk membunuh cacing pita dan mengeluarkannya dari dalam tubuh, dokter akan memberikan obat antihelmintik.

Pada pasien dengan komplikasi berat, obat-obatan tersebut perlu digunakan dalam jangka panjang.

Selain obat antihelmintik, dokter juga dapat memberikan obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan akibat komplikasi taeniasis.

Untuk memastikan efektivitas pengobatan, dokter akan menganjurkan pemeriksaan feses setelah pengobatan selesai.

Jika telur, larva, atau bagian tubuh cacing pita sudah tidak ada di dalam tubuh, maka pengobatan dinilai berhasil.

Jika infeksi taeniasis meluas ke organ lain, seperti hati, paru-paru, atau mata, dokter akan melakukan tindakan bedah.

Tindakan bedah juga dilakukan apabila taeniasis menyebabkan penyumbatan pada saluran cerna.

Cara Memasak Daging Matang Agar Terhindar dari Cacing Pita

Melansir dari Kompas.com yang dikutip dari Healthline, ada ketentuan penggunaan suhu saat memasak daging babi.

Suhu akan mempengaruhi rasa dan kemanan pada makanan yang akan dikonsumsi.

Umumnya dalam memasak daging ada tiga tingkat kematangan.

Pertama adalah rare, yakni daging yang dimasak di suhu 48,9-51,7 derajat Celsius.

Kedua medium, daging dimasak dengan suhu 60-62,8 derajat Celsius.

Terakhir well-done, dimasak dengan suhu 73,9 derajat Celsius.

Suhu memasak yang aman, bervariasi untuk berbagai jenis daging.

Nah, untuk memasak daging babi harus pada suhu minimal 62,8 derajat Celsius, suhu tertinggi pada tingkat kematangan medium.

Hal ini untuk memastikan cacing pita pada daging babi yang berpotensi berbahaya pada manusia, benar-benar mati.

Setelah selesai memasak, biarkan daging babi selama tiga menit sebelum dimakan.

Ini untuk memberikan waktu lebih banyak pada suhu panas untuk membutuh bakteri.

Itulah ulasan singkat mengenai cacing pita pada daging babi dan daging sapi yang bisa membahayakan kesehatan.

Semoga para pembaca bisa tetap menjaga kebersihan dan memastikan kematangan dari daging yang akan dikonsumsi.(tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved