Pembunuhan di Subang

FAKTA BARU Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Mimin Kesal Setiap Minta Uang Harus Persetujuan Tuti

Yosef Hidayah memiliki dua istri. Istri pertama Tuti Suhartini (korban). Dari pernikahan ini lahir dua anak, yaitu Yoris Raja Amanullah dan Amalia

|
Editor: AbdiTumanggor
ISTIMEWA
Pengakuan Ponakan Tuti, Danu Disuruh Bersihkan Lokasi Pembunuhan Subang 

Posisinya kemudian digantikan oleh istri pertama Yosef, Tuti Suhartini dan Sekretarisnya, Amalia Mustika Ratu

Ketua pengurus Yayasan diisi oleh anak tertua Tuti Suhartini, Yoris Raja Amanullah.

Yoris Raja Amanullah selaku ketua pengurus Yayasan mengaku mendapatkan gaji sebesar Rp12 juta per bulan.

Lalu, Amalia Mustika Ratu dikatakan menerima gaji sebesar Rp10 juta per bulan dengan posisi pekerjaan sebagai sekretaris yayasan.

Lalu, korban Tuti Suhartini yang merupakan ibu kandung Yoris dan Amalia, menerima gaji sekitar Rp10 juta sebagai imbalan posisi bendahara. 

Sedangkan Yosef, mendapat uang dari yang diberikan oleh Tuti Suhartini.

"Awalnya Yoris memang ketua Yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris , Leni Anggraeni.

Selama menjabat, Tuti dan Amel mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta, Yoris Rp 10 juta.

Belum lagi Amel dan Tuti selain menampati rumah mewah di Desa itu, juga memiliki mobil alphard yang harganya bukan murah.

"Ahli Psikolog forensik yang bisa menjelaskan ini, kenapa kedua jasad dimasukkan di dalam mobil yang terparkir di garasi rumah".  

*Usai Pembunuhan, Terjadi Pencairan Uang dan Perombakan Pengurus Yayasan*

Setelah terjadi pembunuhan Tuti dan Amalia, Yosef Hidayah menempati jabatan sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Sedangkan Yoris Raja Amarullah menjadi kepala sekolahnya. "Kata Yoris, Mimin kesel kali minta uang teh harus ke mama terus, kan mama bendahara. Mungkin yah," kata Leni.

Informasi dari Yoris, kata Leni, sebagian staf di yayasan tersebut merupakan keluarga Mimin. "Stafnya di Yayasan itu memang banyak dari keluarga bu Mimin" katanya.

Leni Anggraeni menerangkan kesaksian Yoris, tak ada proyek bernilai fantastis di yayasan tersebut. Katanya, hanya ada pencairan dana BOS.

"Kalau setahu Yoris gak ada proyek (nilai fantastis). Tahunya ada dana BOS aja. Gak ada uang lain-lain, kalau pengakuannya Yoris," kata Leni.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved