Viral Medsos
Dulu Mantan Kapolres Solo Jadi Kapolri, Kini Giliaran Mantan Dandim Surakarta Dikabarkan Jadi KASAD
Setelah Kapolri Listyo Sigit Prabowo, kini giliaran mantan Dandim Surakarta, Letnan Jenderal Agus Subiyanto.
TRIBUN-MEDAN.COM - Jenderal "geng Solo" terus naik daung di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Setelah Kapolri Listyo Sigit Prabowo, kini giliaran mantan Dandim Surakarta, Letnan Jenderal Agus Subiyanto.
Letnan Jenderal Agus Subiyanto saat ini menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Kini, Letnan Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman karena memasuki pensiun.
Disebut "geng Solo" karena semuanya pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo dan Dandim saat Presiden Jokowi menjabat Wali Kota Solo selama dua periode.
Rencananya, Letjen Agus menjalani prosesi pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
"Ya, mendapat kabar demikian, untuk pelantikan," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat dimintai keterangan, Selasa (24/10/2023).
Penunjukan KSAD merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.
“Kita tunggu saja, karena itu kewenangannya Presiden,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari, Selasa.
Berbeda dengan pengangkatan Panglima TNI, Presiden harus terlebih dahulu mengirimkan calon Panglima TNI ke DPR RI.
Kemudian, dilaksanakan proses fit and proper test oleh Komisi I DPR RI.
Kalau penunjukan KSAD, KSAL, KSAU, itu wewenang Presiden RI sendiri.
Baca juga: SOSOK dan Profil Letjen Agus Subiyanto, Mantan Asops Kasdam I/BB Jabat KSAD Gantikan Dudung
Berikut profil Letjen Agus:
- Eks Dandim Surakarta
Agus merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pria kelahiran 5 Agustus 1967 ini mengawali karier militernya dengan menjabat sebagai Kasi Ops Sektor A di Timor Timur.
Setelah itu, ia kembali ke satuannya menjadi Komandan Batalion 22 Grup 2 Kopassus dan Kepala Penerangan Kopassus.
Karier Agus pun berlahan mulai menanjak dengan dipercaya menjabat Komandan Kodim 0735/Surakarta pada 2009-2011.
Jabatan tersebut diemban Agus di era Wali Kota Solo Joko Widodo yang kini menjadi presiden.
Berikutnya, Waasops Kasdivif 2/Kostrad pada 2011, Asops Kasdam I/Bukit Barisan pada 2014-2015, dosen madya Seskoad pada 2015, dan Pamen Denma Mabesad pada 2015-2016.
Lalu, Komandan Rindam II/Sriwijaya pada 2016-2017, Komandan Korem 132/Tadulako pada 2017-2018, Pamen Denma Mabes TNI pada 2018-2019, dan Wadanpussenif Kodiklatad pada 2019-2020.
Selain itu, Agus pernah menjabat Komandan Korem 061/Suryakencana pada 2020, Komandan Paspampres pada 2020-2021, Pangdam III/Siliwangi pada 2021-2022, dan Wakasad pada 2022.
Dudung Dikabarkan Menjadi Kepala BIN
Salah satu di antaranya munculnya isu Jokowi bakal mengganti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Informasi yang beredar di kalangan jurnalis, Budi Gunawan akan digantikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Dudung diketahui akan masuk purnatugas pada November 2023, posisinya (digadang) bakal digantikan oleh Letjen TNI Agus Subiyanto yang kini menjabat sebagai Wakil KSAD.
Jika benar Kepala BIN diganti, maka itu akan mengakhiri era kepemimpinan Budi Gunawan di lembaga telik sandi itu, yang dijabatnya sejak September 2016. Selama ini, Budi Gunawan dikenal sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Budi Gunawan bahkan nyaris jadi Kapolri tapi batal menyusul terjadinya konflik antara Polri dan KPK, ketika lembaga antirasuah itu menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka. Ketika itu, Budi Gunawan disebut menerima suap dan gratifikasi saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Polri pada 2003-2005 dan jabatan lain di Polri.
Rekam jejak Budi Gunawan
Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan merupakan anggota Polri yang menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak September 2016. Sebelumnya, Budi menjabat sebagai Wakapolri yang mendampingi dua Kapolri, yakni Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Budi Gunawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1983 dan menjadi salah satu lulusan terbaik. Ia kemudian pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 1986. Lagi-lagi, gelar lulusan terbaik berhasil dia raih.
Karier Budi Gunawan di kepolisian berawal ketika dia lulus dari Akpol tahun 1983 dan ditempatkan di PTIK Jakarta. Setelahnya, Budi beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor.
Dikutip dari Kompas.com, tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden. Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.
Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.
Tahun 2006-2008, Budi dipercaya menjabat sebagai Kaselapa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri. Setelahnya, dia sempat menjabat sebagai Kapolda Jambi selama setahun. Tak lama, Budi naik pangkat menjadi bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen).
Dia juga dipromosikan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv Bikum) Polri, berlanjut sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, hingga Kapolda Bali.
Terus meroket, Budi naik pangkat menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen) dan dipromosikan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), lembaga yang membawahi Akpol, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim), PTIK, dan lainnya.
Batal jadi Kapolri
Pada Januari 2015, Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR. Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan. Namun, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.
Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri. Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya. Pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.
Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti. Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri. Jabatan Wakapolri diemban Budi hingga tahun 2016 lantaran dia ditunjuk Presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tepatnya 9 September 2016.
Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias Jenderal Polisi. Sedianya, Januari 2018 Budi pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun. Namun, mengingat jabatan sebagai Kepala BIN tidak mengikuti aturan umur pensiun PNS/Polri, dia tetap menjabatnya hingga kini.
(*/Tribun-medan.com/Tribunnews.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.