News Video

Baliho Wajah Kaesang Pangarep Mengganggu Estetika di Kota Medan, Bobby Nasution: Saya Diadu Domba

Wali Kota Medan Bobby Nasution merespon kritikan soal banyaknya baliho wajah Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di Kota Medan

|
Penulis: Anisa Rahmadani |

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution merespon kritikan soal banyaknya baliho wajah Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di Kota Medan.

Menurut Bobby Nasution, sebelum adanya baliho dari PSI juga sudah banyak Baliho partai di Kota Medan.

Bobby Nasution juga mengaku sudah beberapa kali melakukan penertiban spanduk-spanduk baik baliho partai maupun baliho lainnya.

"Ya semuanya saya sampaikan dari kemarin juga banyak (baliho) itu dari kemarin juga saya sudah tertibkan beberapa spanduk dan bendera-bendera saya di adu domba," ucapnya.

Bobby juga menceritakan dirinya pernah difitnah mencopot bender partai Golkar.

"Saya pernah dibilang mencopot partai Golkar padahal bukan. Begitupun untuk hari ini beberapa spanduk akan dicopot juga," jelasnya.

Untuk itu Bobby Nasution, mengajak seluruh masyarakat dan partai untuk menjaga ke estetikan Kota Medan.

"Nah ini tetap sama-sama boleh saja mengkampanyekan, menyuarakan dalam bentuk apapun termasuk umbul-umbul dan ini tetap ketertiban harus di jaga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, baliho berwajah Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) Kaesang Pangarep mejeng hampir diseluruh perempatan jalan di Medan.

Pantauan Tribun Medan, baliho Kaesang bertulis berbagai narasi mulai dari, Politik Adalah Jalan Ninja Kita, Politik Move On, Partai Jokowi, Politik Santun dan Santuy hingga Politik Riang Gembira.

Dari semua baliho PSI, terlihat wajah Kaesang dan ayahnya presiden Joko Widodo. Baliho tersebut sangat banyak ditemui di kota Medan bahkan hampir di seluruh perempatan jalan.

Menanggapi hal itu pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Rafriandi Nasution meminta agar pemerintah Kota Medan melakukan penertiban.

Menurut Rafriandi, keberadaan baliho sangat menganggu estetika kota.

"Itu yang perlu dipertegas oleh pemerintah kota Medan, supaya apa, supaya citra kota medan itu, tidak juga mengesankan nepotisme, adanya keberpihakan, untuk kepentingan individual dan kelompok," kata Rafriandi, Selasa (24/10/2023).

Masifnya baliho bergambar Kaesang dan Jokowi seolah dibiarkan begitu saja. Padahal, baliho tersebut dipasang bukan pada tempat yang sudah ditentukan.

"Jangan sampai ada diskriminasi, dan prinsif keadilan penegakan hukum dalam hal-hak keindahan kota itu perlu ditegakkan oleh pemerintah kota, sesuai dengan perda yang berlaku," ungkapnya.

Rafriandi pun meminta agar pemerintah kota Medan bersikap adil dan tak pandang bulu dengan membiarkan baliho PSI bertebaran di mana mana.

Dia pun meminta agar peraturan yang sudah ada itu ditegakkan, sehingga Pemko Medan terhindar dari isu budaya nepotisme.

"Bersikap adil aja, tegakkan perda yang berlaku, agar pemerintah mudah mempertanggungjawabkannya. Jadi jangan sampai karna ini anaknya penguasa fotonya dimana mana itu dibiarkan, jangan sampai ini menjadi wajah keberpihakan pemko medan pada satu budaya nepotisme," pungkasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved