Tata Cara Mandi Wajib

Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah Rasulullah, Lengkap Bacaan Niatnya

Mandi wajib merupakan membersihkan atau menyucikan diri dari hadas besar dengan cara

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Niat dan doa Mandi Wajib 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mandi wajib merupakan membersihkan atau menyucikan diri dari hadas besar dengan cara menyiram air ke seluruh bagian tubuh.

Seperti namanya, wandi wajib ini hukumnya wajib apabila seseorang telah melakukan hubungan seksual atau mengeluarkan air mani karena mimpi basah, masturbasi, atau terangsang karena melihat atau membayangkan sesuatu.

Jika seseorang tidak melakukan mandi wajib setelah melakukan hal-hal diatas, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah seperti salat, membaca Alquran hingga tawaf.

Baca juga: Jembatan Titi Besi Menuju Objek Wisata Tangkahan Makan Korban, Truk Galian C Nyaris Terjun ke Sungai

Baca juga: Regi Nazlah Bantah Tuduhan, Sebut Afifah Riyad yang Pukul Duluan, Ungkap Kronologi dan Bawa Bukti

Seperti yang terdapat dalam hadist riwayat Bukhari dari Abu Hurairah.

Artinya: “Tidak akan diterima shalat orang yang hadats sampai ia wudhu.” (HR: Bukhari dari Abu Hurairah)

Tak seperti mandi biasa, mandi wajib memiliki tata cara yang harus diperhatikan. Dalam mandi wajib seseorang wajib melaksanakan dua rukun.

Baca juga: Doa Kekayaan Rezeki, Baca Surat Al Waqiah di Waktu Ini

1. Membaca Niat

Membaca niat ini bisa diungkapkan dalam hati. Namun, lebih baik jika mampu melafalkan secara lisan.

2. Membasuh seluruh bagian luar tubuh, termasuk rambut dan bulu. Untuk bagian tubuh yang berbulu, air harus dapat mengalir ke kulit bagian dalam dan ke pangkal rambut/bulu.

Baca juga: Ammar Zoni Beberkan Hampir Digugat Cerai Irish Bella, Kini Akui Masih Coba Ambil Hati Sang Istri

Berikut bacaan niat dan tata cara mandi wajib bagi pria

Imam al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan adab mandi janabah  mulai dari masuk kamar hingga keluar kamar mandi.

1. Saat memasuki kamar mandi, mulailah membasuh kedua telapak tangan terlebih dahulu.

2. Membersihkan segala kotoran yang menempel di tubuh termasuk membasuh kemaluan

3. Berwudhu sebagaimana tata cara wudhu sebelum sholat

4. Membaca Niat lalu mengguyur seluruh badan dari kepala hingga kaki sebanyak 3 kali

Berikut niat mandi wajib:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

5. Menggguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali.

6. Menggosokkan tangan ke seluruh badan, dan dimulai dari bagian badan sebelah kanan lalu mengguyur air secara merata.

7. Pindah dari tempat berdiri, lalu kemudian membasuh kedua kaki dengan air. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan bagian dalam telapak kaki tidak terkena air.

Saat sudah selesai, pastikan seluruh anggota tubuh sudah dibasahi dan diguyur secara merata.

Baca juga: Ammar Zoni Beberkan Hampir Digugat Cerai Irish Bella, Kini Akui Masih Coba Ambil Hati Sang Istri

Baca juga: Jembatan Sei Air Tenang Menuju Tangkahan Makan Korban, Dump Truk Galian C Nyaris Nyemplung ke Sungai

Dari semua amalan tersebut yang wajib adalah niat, bersuci dari najis (jika ada) dan menyiramkan air ke seluruh tubuh. Selebihnya adalah sunnah muakkad yang sebenarnya tidak boleh diremehkan.

 

Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat, menjelaskan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam berhubungan dimulai dengan momen tepat yang dilakukan bersama pasangan.

Dalam sunnahnya, Nabi Muhammad selalu berhubungan setiap malam hari, dan tak pernah ada riwayat yang mengatakan beliau berhubungan di siang hari.

"Usahakan semaksimal mungkin berhubungan (senggama) di malam hari sesuai sunnah. Tidak ada larangan untuk melakukannya di siang hari tapi kalau mau mengkuti sunnah nabi, lakukanlah di malam hari," ujar Ustadz Adi Hidayat dalam tayangan Youtube.

Baca juga: Jembatan Sei Air Tenang Menuju Tangkahan Makan Korban, Dump Truk Galian C Nyaris Nyemplung ke Sungai

Usai berhubungan senggama, Nabi SAW selalu langsung membersihkan diri. Adalah mandi junub, cara membersihkan yang Islami usai berhubungan suami istri.

Kendati demikian, banyak yang belum memahami cara tepat untuk mandi junub agar najis di tubuh bisa dibersihkan dengan maksimal. 

Menurut ustaz Adi Hidayat, mandi junub berasal dari kata janab, yang berarti semua sisi tersapu bersih. Artinya, mandi junub harus mampu membersihkan setiap kotoran sekecil apapun yang ada di sela-sela terkecil di bagian tubuh.

"Mandi itu semua sisi bagian harus tersapu dengan air. Bukan seperti mandi biasa, tapi semua sisi mesti terbasuh," terangnya.

Lantas, bagaimana tahapannya?

Menurut hadist dari istri nabi, Aisyah, ada empat tahapan dalam melakukan mandi junub.

Pertama, mengambil air di gayung lalu membasuh kedua tangan.

Kedua, Nabi SAW selalu berwudhu seperti untuk shalat.

Ketiga, tuang air di gayung ke tangan lalu gunakan untuk mebasahi sela-sela rambutnya.

Terakhir, membasuh badan secara keseluruhan.

"Tidak bisa langsung menyiram air ke kepala. Lakukan tahapan itu dulu baru boleh ambil air lalu siram ke kepala keseluruhannya," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Sementara menurut Hadist istri nabi lainnya, Maimunah, terdapat empat cara juga, namun ada sedikit perbedaan.

Pertama, ambil air untuk membasuh kemaluan dengan tangan kiri.

Kedua, membasahi sela-sela rambut. Bagi perempuan, boleh diikat untuk kemudian diguyur agar merata.

Ketiga setelah itu, berwudhu namun tidak sampai kaki.

Keempat siram kepala dan badan secara menyeluruh.

Baca juga: TEREKAM CCTV Aksi Pria di Medan Sunggal, Diduga Transaksi Narkoba Terang-terangan di Rumah Warga

Dari dua riwayat tersebut, maka ulama menggabungkannya dengan beberapa tahapan yang lebih komplit. Pertama, mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian, basuh kemaluan dengan tangan kiri. Setelahnya, cuci tangan pakai sabun.

Lalu, basahi sela-sela rambut, kemudian basuh kepala. Selanjutnya wudhu seperti layaknya untuk shalat, sampai kaki.

"Baru setelah itu dibasuh secara keseluruhan, mandi dengan rapi, dan tidak perlu berwudhu lagi," terang Ustaz Adi Hidayat.

(*/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved