E-Football Sumut Terkendala Peralatan Latihan, Targetkan Perak di PON 2024

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tim e-Football Sumut mempersiapkan tiga atlet di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk meraih target medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Tim e-Football Sumut saat ini sudah memiliki tiga atlet tetap yang akan diproyeksikan untuk tampil di event olahraga empat tahunan di tanah air tersebut. Ketiganya adalah: Imam Meugaseh, Danta Martius, dan Septa Aditya. Mereka akan bertanding di dua kategori yakni kategori tunggal dan ganda.

Untuk menatap event olahraga akbar itu, saat ini tim e-Football Sumut pun terus mempersiapkan diri untuk meraih hasil yang maksimal. Dalam satu pekan tim E-Football Sumut melakukan latihan rutin sebanyak tiga kali.

Meski begitu, saat ini tim e-Football Sumut masih mengalami kendala dalam proses latihan. Pasalnya, tim besutan pelatih Max Wilander Simanihuruk ini belum memiliki perangkat untuk latihan.

Sehingga untuk latihan sendiri, mereka pun harus pergi ke tempat rental PlayStation (PS) Brother Hood yang berada di Jalan Pembangunan, Kota Medan. Tak hanya itu, untuk latihan pun mereka masih menggunakan biaya pribadi masing-masing.

"Untuk peralatan PS 5 nya kita belum punya. Saya pribadi cuma bantu stik. Kalau latihannya di rental PS. Cuman di biaya cukup mahal juga. Kalau di rental PS ini kan ada yang bisa online dan offline. Padahal kita maunya kan latihan online. Kalau kita latihan offline gini gini saja, sementara mereka yang paling kuat mau lawan siapa lagi. Jadinya mereka lambat berkembangnya," ucap pelatih e-Football Sumut, Max Wilander Simanihuruk, Senin (30/10/2023).

Namun demikian, kata Max, beberapa waktu lalu pihaknya sudah mengajukan pengadaan peralatan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut. Hanya saja hingga saat ini, peralatan tersebut belum juga diberikan.

Menanggapi target di PON 2024 mendatang, katanya, tim e-Football Sumut sendiri memiliki target medali perak. Hal itu akibat persaingan di e-Football yang sangat ketat. Karena menurutnya ada tiga daerah yang akan menjadi lawan berat tim Sumut. Tiga daerah itu adalah, Jawa Barat, Lampung dan Bengkulu. Hal itu disebabkan ketiga daerah itu memiliki atlet yang sudah pernah meraih gelar juara dunia di kompetisi e-Football.

Meski begitu, kata Max, pihaknya akan tetap berjuang dengan maksimal untuk memberikan hasil yang terbaik di event olahraga empat tahun itu, mengingat Sumut akan menjadi tuan rumah pagelaran tersebut.

"Kalau di PON, secara realistis melihat lawannya, kami yakin bisa perak. Tapi kalau emas masih berat juga. Tapi belum menutup kemungkinan tetap bisa. Tetap kita usahakan semaksimal mungkin emas," ungkapnya. 

Baca juga: JPU Randi Tambunan Bungkam Saat Dimintai Tanggapan Vonis Bebas Achiruddin Hasibuan

Capai 90 Persen
PELATIH e-Football Sumut, Max Wilander Simanihuruk mengatakan, hingga saat ini, progres persiapan tim E-Football Sumut sudah mencapai 60 persen. Yang mana pihaknya tinggal memperbaiki mental para atlet untuk menatap PON 2024.

"Kita usahakan terus maksimal. Tidak hanya teknis yang kita lakukan, mental dan emosi juga perlu kita latih. Terkadang ada kendala juga. Contohnya seperti waktu itu saya membuat turnamen lokal, saya mengirim tiga atlet. Nah target sapu bersih juara satu, dua, tiga. Kadang-kadang yang masih muda ini sepele, ya sudah kalah cuman dapat juara satu dan tiga," jelasnya.

Max menekankan kepada ketiga atlet binaannya agar terus bekerja keras dan serius dalam melakoni latihan rutin untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.

"Saya berharap tetap fokus, karena mereka ada yang kerja dan kuliah. Jadi maksud saya terlepas dari kesibukan masing-masing, tetap fokuslah," pungkasnya. (cr29/tribun-Medan.com)