Viral Medsos

Cekcok Kepala Desa dengan Kapolsek Sontak Viral di Medsos, Ternyata Ini Penyebabnya

Adu cekcok antara Kepala Desa Martopuro dan Kapolsek Purwosari dipicu keputusan Kapolsek yang menghentikan turnamen bola voli.

Instagram.com/@pasuruaninfo
Viral Kepala Desa Martopuro terlibat cekcok dengan Kapolsek Purwosari. Video adu cekcok itu diunggah oleh Instagram @pasuruaninfo. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan Kepala Desa Martopuro terlibat cekcok dengan Kapolsek Purwosari.

Adu cekcok antara Kepala Desa Martopuro dan Kapolsek Purwosari dipicu keputusan Kapolsek yang menghentikan turnamen bola voli.

Adu cekcok antara Kepala Desa Martopuro dan Kapolsek Purwosari direkam oleh warga, dan kini rekaman itu beredar di media sosial, salah satunya @pasuruaninfo.

Dalam rekaman video singkat tersebut, terlihat Kepala Desa Martopuro, Riyanto, dengan keras menolak pembubaran turnamen bola voli yang diselenggarakan oleh karang taruna desa.

Perseteruan antara Kepala Desa dan Kapolsek itu karena Kades tetap ingin menjalankan acara tersebut.

Dilansir dari Tribun Jatim Kades Martopuro, Riyanto, acara yang berlangsung bukanlah sebuah lomba voli, melainkan merupakan ajang silaturahmi antara klub-klub voli sebagai bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Riyanto merasa kaget ketika acara tersebut tiba-tiba dibubarkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

“Makanya, pembukaan kemarin itu tepat peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober. Jujur, saya juga kaget kok tahu-tahu dibubarkan,” katanya, Senin (30/10/2023).

Riyanto mengatakan, pihak panitia sudah berkoordinasi dengan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) terkait dengan penyelenggaraan acara silaturahmi ini.

Mereka berusaha untuk memastikan momentum Hari Sumpah Pemuda tidak terlewat, namun Kapolsek tetap menghentikan acara sementara menunggu izin.

“Yang menyelenggarakan ini kan karang taruna bersama dengan pemerintah dusun dan desa. Saya kira semuanya sudah dikoordinasikan dengan PBVSI,” ucapnya.

Riyanto juga menyatakan bahwa pihak desa sudah berkoordinasi dengan PBVSI terkait dengan acara tersebut, termasuk dalam menggunakan wasit lokal atas persetujuan PBVSI Kabupaten Pasuruan.

Namun, disayangkan, kurangnya komunikasi antara pihak terkait membuat situasi terhenti, meski tujuan kegiatan tersebut jelas untuk kegiatan sosial.

“Kami juga memohon, jangan sampai penyelenggaraan ini justru kehilangan momentum sumpah pemuda,” jelasnya.

Kapolsek, AKP Hudi dari Purwosari, menyebut bahwa mereka tidak membubarkan acara tersebut, melainkan menghentikannya sementara sembari menunggu izin resmi turun, demi mencegah kemungkinan kerusuhan atau masalah lainnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved