Berita Viral
Sosok Siswa SD Diamputasi Usai Dibully Teman Ternyata Anak Cerdas, Sering Jawab Pertanyaan Guru
Sosok siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi berinisial FAA (12) yang diamputasi usai dibully ternyata anak yang cerdas dan kerap me
TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi berinisial FAA (12) yang diamputasi usai dibully ternyata anak yang cerdas.
Seperti diketahui, seorang siswa SD di Bekasi harus kehilangan salah satu kakinya usai ditendang oleh teman sebaya di sekolahnya yakni di SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Hingga baru-baru ini terkuak, selain mendapat kekerasan siswa SD berinisial FAA itu ternyata juga sering diolok-olok oleh temannya.
Hal itu lantaran FAA kerap maju di kelas dan bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.
Hal ini diungkapkan sang ibu Diana Novita (40), putranya mendapatkan perlakuan perundungan dari teman sekelas saat masih duduk di bangku kelas enam SDN Jatimulya 09 Tambun Selatan.

"Sebelum itu (jatuh diselengkat) sering di olok-olok ‘anak mamah', sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," kata Diana, dikutip Rabu (1/11/2023).
FAA tak pernah mengadukan perbuatan temannya ke guru, Diana hanya pernah mendengar cerita langsung dari putranya perlakuan teman sebayanya.
Sebagai seorang ibu, Diana sempat menanyakan hal itu ke wali kelas tetapi pihak guru tidak bisa berbuat banyak.
"Saya sempet bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi (dia bilang) itu bukan kuasa saya," terang Diana.

Sebelumnya diberitakan, FAA didiagnosa kanker tulang dan terpaksa menjalani operasi amputasi pada kaki kirinya di RS Kanker Dharmais, Jakarta.
Penyakit yang diderita bocah berusia 12 tahun itu menurut sang ibu, diduga tindakan bullying yang dilakukan teman sebayanya.
Peristiwa terjadi pada Februari 2023 lalu, FAA tiba-tiba mengeluh sakit pada bagian kakinya dan tidak ingin bersekolah.
FAA awalnya enggan menceritakan penyebab kakinya sakit, Diana lalu berusaha membujuknya sampai sang anak mau mengaku.
Bocah kelas 12 ini mengaku, merasakan sakit di kakinya setelah diselengkat teman sekelas saat hendak jajan di kantin sekolah.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah SD di Bekasi, Kena Kanker Tulang, Masa Depan Hancur Gegara Ulah Teman Kelasnya
Baca juga: MIRIS Kepala Sekolah Anggap Remeh Kaki Siswa SD di Bekasi Diamputasi Usai Ditendang Teman
Dia bersama kelima temannya jajan ke kantin, satu diantaranya lalu menendang kaki FAA hingga terjatuh.
Bukannya ditolong, FAA justru diolok-olok lalu ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya. Sambil menahan sakit, ia merangkak mencari es batu untuk meredakan nyeri.
Ia lalu kembali ke kelas, sesampainya di sana teman-temannya justru kembali dirundung dengan memeragakan momen dia terjatuh.
Tiga hari setelah kejadian tersebut, kondisi kesehatan FAA kian menurun. Diana lantas membawanya ke klinik terdekat.
Setelah melalui berbagai pemeriksaan medis, pada Agustus 2023 anaknya didiagnosa kanker tulang dan harus diamputasi.
Saat ini, FAA masih menjalani perawatan di RS Kanker Dharmais Jakarta.
Kasus dugaan perundangan ini juga sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
Baca juga: Tak Pernah Terjadi 16 Rekor Bobrok Erik Ten Hag Selama Melatih Man United, Pantas Dipecat?
Baca juga: ANEH! Sudah Bikin Viral dan Laporan, Gerai Mie Gacoan yang Digeruduk Pemuda Pancasila Minta Damai
Kepala Sekolah Anggap Remeh
Disisi lain, respons miris dilontarkan oleh pihak sekolah SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang menanggap remeh aksi siswa tendang temannya hingga harus diamputasi.
Seperti diketahui, nasib pilu harus dialami siswa SD bernama Fatir (12) yang harus kehilangan kaki kirinya yang diamputasi usai ditendang oleh teman satu sekolahnya.
Namun, pihak sekolah justru mengganggap remeh dan menggangap aksi tending atau sliding itu hanya sekedar candaan.
"Kami sudah berklarifikasi mengenai Fatir, tidak ada perundungan sama sekali," ujar Wakil Kepala Sekolah Sukaemah, Selasa (31/10/2023).
Sukaemah menilai, aksi sliding yang dilakukan kepada Fatir itu merupakan "candaan" antar siswa dan tanpa disengaja.

"Iya memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," paparnya.
Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki seperti itu merupakan hal yang biasa dilakukan siswa.
Ia pun menilai kalau aksi tersebut bukan termasuk aksi perundungan.
"Iya (hanya) bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung, ini mereka jajan bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," tutur dia.
Setelah peristiwa itu terjadi, Sukaemah mengatakan tidak ada laporan penyelengkatan kaki dari Fatir.
"Enggak ada laporan bahwa ada penyelengkatan, enggak laporan apa-apa dari anak-anak, mereka masih masuk (sekolah)," imbuhnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.