Pemkab Deliserdang Siapkan Rp 2 Miliar untuk Atasi Warga Miskin Ekstrem

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUK PAKAM - Pemkab Deliserdang menganggarkan biaya Rp 2 miliar untuk mengentaskan angka miskin ekstrem di wilayahnya tahun ini.

Saat ini angkanya masih ada 5 Kepala Keluarga yang masih hidup dalam status miskin ekstrem. Dengan anggaran Rp 2 miliar itu ditargetkan bisa membantu kehidupan Kepala Keluarga yang hidup di kondisi yang paling terendah.

"Dengan Rp 2 miliar yang sudah dianggarkan ini nanti kita bisa menyalurkan bantuan sama mereka. Jadi targetnya kalau sudah diberikan, miskin ekstrem itu hilang," ujar Kadis Sosial Deliserdang, Rudi Akmal Tambunan, Jumat (3/11/2023).

Rudi menjelaskan, pengeluaran per hari miskin ekstrem per orang Rp 11.633. Pendapatannya hanya Rp 320 ribu per bulan. Keberadaan warga miskin ekstrem ini salah satunya berada area tanah garapan yang ada di beberapa kecamatan.

"Bantuan yang mau kita berikan Rp 200 ribu per bulan. Hitungannya mulai dari bulan November dan Desember. Jadi nanti diterima Rp 400 ribu secara tunai," kata Rudi.

Baca juga: Flora Nainggolan Hadiri Undangan Sidang Pengangkatan Anak yang Digelar Dinas Sosial Pemprov Sumut

Mantan Kadis Ketahanan Pangan ini menyebut, saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi terhadap warga miskin. Ada 185 orang yang ditugaskan melakukan verifikasi. Karena sudah dimulai sejak 27 September lalu dalam pekan ini hasil verifikasi akan didapatkan.

"Jadi yang dapat nanti yang belum pernah dapat bantuan. Kita tanya juga sama kepala desa dan lakukan survei dan verifikasi. Baru ketahuan statusnya. Bantuan ini sumbernya dari APBD. Program Presiden nol miskin ekstrem 2024," kata Misnan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deliserdang merilis data terbaru soal angka kemiskinan di Kabupaten Deliserdang. Dari rilis yang dicantumkan di website resmi BPS dan dikeluarkan pada 25 Oktober lalu dituliskan Penduduk Miskin Kabupaten Deliserdang tahun 2023 sebesar 3,44 persen atau sebanyak 82.750 orang lagi.

Angkanya berkurang dari tahun sebelumnya karena pada tahun 2022 angkanya masih 3,66 atau sebanyak 85.280 jiwa.