Berita Medan
Lions Club Medan Seruni & Torang Sitorus Adakan Pertunjukan Seni Batak, Kenalkan Ulos Agar Mendunia
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak stunting di kawasan Danau Toba, tepatnya di Pulau Samosir.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Lions Club Medan Seruni dan Torang Sitorus menggelar Charity Night dan pertunjukan seni Batak bertajuk Batak For The World.
Diadakan di Mutia Garden Glass House Medan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak stunting di kawasan Danau Toba, tepatnya di Pulau Samosir.
Presiden Lions Club Medan Seruni, Angelina Anastasia Hutagalung, mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan Batak Ulos agar lebih mendunia dan juga membantu anak-anak yang mengalami stunting di Pulau Samosir, tepatnya di Palipi.
“Kita berkolaborasi dengan Torang Sitorus dan desainer Batak lainnya untuk membuat tempat air bersih yang bisa dipergunakan masyarakat sebagai salah satu pencegahan stunting,” ujarnya.

Ia menjelaskan, di daerah Palipi tersebut ternyata banyak sekali anak-anak yang mengalami stunting dan butuh perhatian.
“Di daerah yang akan kami tuju ini banyak kekurangan air bersih, oleh karena itu kami ingin membangun pompa air bersih bertenaga solar panel agar tidak membebani masyarakat untuk membayar kembali atau mengeluarkan biaya untuk mendapatkan air bersih,” jelasnya.
Ia menuturkan, upaya yang dilakukan ini adalah pilot project. Memang belum terlalu besar, tapi diharapkan semakin banyak orang-orang yang turut berpartisipasi menghadirkan air bersih sehingga angka stunting di Pulau Samosir bisa turun.
“Kalau saya tidak salah saat ini angka stunting di Pulau Samosir mencapai 10 persen dan menurut saya itu cukup tinggi. Dan kami berharap dengan menghadirkan air bersih dengan membuat pompa air bisa membantu masyarakat,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya kawasan atau lokasi daerah yang angka stuntingnya tinggi ini berada di kawasan yang sangat dekat dengan air bersih, tapi kalau air bersih tidak di ilter dengan baik maka hasilnya tidak akan baik.
“Salah satu penyebab stunting di daerah itu adalah kurangnya air bersih, selain gizi,” katanya.
Torang Sitorus sangat mengapresiasi kegiatan sosial yang dilakukan tersebut.
“Saya sangat berterima kasih karena bisa berkolaborasi untuk kegiatan kemanusiaan, karena ternyata dibalik keindahan Danau Toba itu masih banyak yang perlu dibenahi seperti ternyata banyak anak-anak stunting,” ujar Torang.
Torang tidak menyangka, di kawasan tersebut yang air sangat dekat tapi ternyata air bersih sulit di jangkau.
“Di tahun 2024, akan kita bangun air bersih dan juga rumah tenun disana. Semoga bisa membantu masyarakat,” terangnya.
Tak hanya membantu mengurangi stunting, kegiatan tersebut diadakan untuk semakin memperkenalkan ulos hingga ke luar negeri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.