Berita Medan

Lions Club Medan Seruni & Torang Sitorus Adakan Pertunjukan Seni Batak, Kenalkan Ulos Agar Mendunia

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak stunting di kawasan Danau Toba, tepatnya di Pulau Samosir.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang model memperagakan busana rancangan Torang Sitorus saat acara Batak For The World di Glass House Jalan Cut Mutia Nomor 26, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Jumat (3/11). Lions Club Medan Seruni berkolaborasi dengan Desainer Uloas Torang Sitorus menggelar Night Charity bertajuk Batak For The World, bertujuan mengumpulkan donasi membangun pompa air solar cell untuk membantu mengurangi anak-anak stunting di Desa Sigaol Simbolon, Kecamatan Palipi, Samosir. 

“Ini merupakan gerakan dimana kita (beberapa) seniman, pelaku industri kreatif di Sumut ingin membawa Batak Ulos dan kesenian lainnya ke dunia,” terangnya.

Sejumlah model memperagakan busana rancangan Torang Sitorus saat acara Batak For The World di Glass House Jalan Cut Mutia Nomor 26, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Jumat (3/11). Lions Club Medan Seruni berkolaborasi dengan Desainer Uloas Torang Sitorus menggelar Night Charity bertajuk Batak For The World, bertujuan mengumpulkan donasi membangun pompa air solar cell untuk membantu mengurangi anak-anak stunting di Desa Sigaol Simbolon, Kecamatan Palipi, Samosir.
Sejumlah model memperagakan busana rancangan Torang Sitorus saat acara Batak For The World di Glass House Jalan Cut Mutia Nomor 26, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Jumat (3/11). Lions Club Medan Seruni berkolaborasi dengan Desainer Uloas Torang Sitorus menggelar Night Charity bertajuk Batak For The World, bertujuan mengumpulkan donasi membangun pompa air solar cell untuk membantu mengurangi anak-anak stunting di Desa Sigaol Simbolon, Kecamatan Palipi, Samosir. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Menurut Torang, saat ini tak cukup lagi hanya mempromosikan di dalam negeri tapi sudah saatnya ulos yang merupakan kain khas Batak ini diperkenalkan ke dunia.

“Jadi ini program kita di 2024, kita akan fokus mempromosikan kain khas kita ini ke luar negeri,” tuturnya.

Torang menjelaskan, kain ulos dan tenun khas Batak saat ini cukup digemari. Hal tersebut terbukti dari pameran-pameran kesenian yang ada saat ini.

“Kita bisa buktikan itu saat acara di JCC beberapa waktu lalu, yang dulunya diramaikan pedagang kain-kain tradisional dari berbagai daerah, seperti dari NTT, sekarang sudah dipenuhi pedagang ulos. Jadi kurang lebih 5 tahun terakhir untuk eksistensinya berhasil kita capai, walau terus tetap kita perkenalkan lewat kegiatan-kegiatan seperti ini,” katanya.

(Cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved