TRIBUN-MEDAN.COM,- Masyarakat pada umumnya berpikir, bahwa orang-orang yang memiliki tubuh tinggi dan jangkung hanya ada di belahan negara Eropa.

Namun, aggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Sebab, ada di belahan dunia lain, satu suku yang masyarakatnya memiliki tinggi tubuh di atas rata-rata.

Adapun suku yang masyarakatnya memiliki tinggi tubuh cukup tinggi yakni suku Dinka.

Suku yang tinggal di negara bagian Sudan Selatan yang menyebar di Utara Distrik Bahrul Gazal dan Sungai Nil atas hingga Cordovan Selatan ini memiliki tinggi tubuh mencapai 190 sentimeter hingga 200 sentimeter.

Menurut informasi yang dilansir dari channel Youtube Kabarpedia, tingginya masyarakat suku Dinka tak terlepas dari kebiasaan mereka sehari-hari.

Masyarakat suku Dinka punya kebiasaan minum susu segar langsung dari sapi.

Bahkan, menurut peneliti Abas al-Had, tingginya tubuh suku Dinka tak terlepas dari kombinasi lingkungan dan isolasi genetik yang turun temurun.

Selain itu, mereka ini punya tarian dengan gaya melompat-lompat yang memungkinkan tubuh mereka menjulang tinggi dari masyarakat umumnya.

Kebiasaan Unik Menculik Gadis

Selain memiliki keunikan tubuh jangkung, suku Dinka juga punya kebiasaan aneh.

Bagi seorang laki-laki yang tengah jatuh cinta kepada seorang wanita, mereka biasanya akan melakukan penculikan.

Tradisi penculikan ini disebut sebagai Arawak.

Seorang lelaki akan menculik wanita pujaannya, lalu membawa sang wanita pergi jauh dari tempat tinggal asalnya.

Setelah mereka memiliki anak pertama, maka laki-laki tadi akan membawa pulang gadis tersebut ke kampung halamannya untuk segera dinikahi.

Mahar 500 Ekor Sapi

Keunikan suku Dinka lainnya adalah ketika seorang pria akan melamar wanita pujaan hatinya.

Bagi suku Dinka, emas bukan menjadi patokan utama dalam mahar pernikahan.

Suku Dinka mematok mahar dengan hewan ternak seperti sapi.

Biasanya, seorang lelaki suku Dinka akan diminta menyiapkan 500 ekor sapi sebagai mahar.

Atau setidak-tidaknya, seorang lelaki harus menyiapkan 100 ekor sapi.

Mahar ini bagian dari kehidupan masyarakat suku Dinka yang rata-rata bekerja sebagai penggembala dan petani.

Sehingga, setelah menikah, maka laki-laki tadi tinggal meneruskan pekerjaan sebagai peternak.

Pengantin Wanita Dilarang Bekerja Selama 4 Tahun

Hal unik lainnya yang ada pada suku Dinka adalah ketika seorang wanita resmi dipersunting oleh lelaki pujaannya.

Setelah menikah, pengantin wanita justru dilarang bekerja melakukan aktivitas apapun selama empat tahun.

Bahkan, aktivitas rumah tangga, mulai dari bersih-bersih dan mencuci sepenuhnya dilakukan oleh sang pria dan keluarganya.

Cara ini bertujuan agar pengantin wanita mengetahui bagaimana kebiasaan hidup si laki-laki dan keluarganya.

Setelah empat tahun, pada tahun kelima dan seterusnya, barulah istri melakukan aktivitas pekerjaan rumah, mulai dari mencuci dan hingga mengurus anak.

Adakan Pesta Besar

Seorang lelaki dari masyarakat suku Dinka biasanya akan mengadakan pesta besar setelah usai perkawinannya masuk pada tahun kelima.

Pada tahun kelima itu, istri yang sudah diberi waktu tidak bekerja selama empat tahun akan sepenuhnya mengurusi aktivitas rumah tangga.

Sebagai prosesi penyambutan, laki-laki akan memotong puluhan ekor sapi ataupun kambing.

Mereka akan berpesta dengan masyarakat desa sebagai bentuk syukur atas masa perkawinannya.

Mewarisi Istri pada Saudara Laki-laki

Hal unik lainnya pada suku Dinka adalah soal warisan.

Seorang laki-laki yang sudah berumahtangga dan memiliki istri bisa mewarisi pasangannya kepada saudara laki-lakinya.

Dengan catatan, laki-laki tersebut meninggal dunia.

Jika seorang suami meninggal dunia, maka istrinya akan diwariskan ke saudara laki-lakinya.

Ini bertujuan agar istri yang sudah janda itu dapat dinafkahi dan tidak terlunta-lunta.

Yang tidak boleh diwariskan hanyalah ibu.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter