Perang Hamas vs Israel

Tuduhan Israel RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Hamas, Presidium MER-C: Pemberitaan Bohong

Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas.

Via Tribunnews
Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza dikepung militer Israel. Sebanyak 13 warga Palestina tewas dan 26 lainnya terluka oleh aksi pemboman militer Israel yang menargetkan ambulans di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (Via Tribunnews.com) 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota pasukan pertahanan (IDF) Israel menuding Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya.

Dalam video yang ia unggah melalui akun X resminya, SachaRoytman, anggota IDF itu memperlihatkan pintu masuk terowongan di Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza

"Jika Anda memerlukan bukti lebih lanjut tentang bagaimana Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya, lihat video ini. Ini menunjukkan apa yang menjadi bagian dari kejahatan perang," cuit SachaRoytman, Senin (6/11/2023).

Anggota IDF tersebut juga mengatakan, terowongan tersebut digunakan untuk memasok solar bagi Hamas

Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas.

Selain itu, Israel juga menuduh RS Indonesia sekaligus melindungi jaringan terowongan itu dari pengeboman karena berada di bawah rumah sakit.

Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr Henry Hidayatullah, membantah tuduhan tersebut.

"Kami dengan tegas menyampaikan bahwa RS Indonesia yang berdiri di Gaza, Palestina, merupakan rumah sakit spesifik dibangun hanya untuk melayani layanan pengobatan bagi korban atau masyarakat Gaza. Khususnya dalam memberikan pengobatan," ujarnya.

Sehingga, kata Henry, mulai dari proses pembangunan, desain dan segala hal terkait lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Semua fasilitas hanya dibangun untuk pelayanan pasien.  

Henry juga membantah adanya tuduhan pembuatan kanal-kanal di rumah sakit. 

Tangki yang berada di RS Indonesia juga diperuntukkan bagi keamanan dan tempat penampungan air. 

MER-C menegaskan tuduhan yang beredar itu merupakan pemberitaan bohong. RS Indonesia berkomitmen untuk melayani pasien, serta memberikan pengobatan bagi pasien yang membutuhkan di lingkungan rumah sakit Indonesia. 

"Apa yang kami bangun spesifik, kami masyarakat Indonesia persembahkan kepada masyarakat Palestina, khususnya Gaza. Sebagai RS dipergunakan sehari-hari menangani pasien dan korban bila terjadi invasi," kata dr Henry.

"Jadi tidak ada alasan apa pun untuk menyerang RS Indonesia di mana di dalamnya penuh korban, pengungsi. Akan menjadi kriminal (jika melakukan) pemboman di rumah sakit," ujarnya. 

Bantahan terhadap tuduhan IDF juga dikatakan Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved