Pemko Siantar

Lewat Pembinaan Dekranasda, UMKM di Kota Siantar Raup Untung Berlipat, Yuk Belanja ke Galerinya

Melalui kebijakannya "Destinasi Yes Transit No", Pemko Pematang Siantar terus berupaya melihat daya tarik kota bermotto Sapangambei Manoktok Hitei ini

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/Alija Magribi
Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar di bawah kepimpinan Wali Kota dr Susanti Dewayani Sp.A terus berupaya melihat daya tarik kota bermotto Sapangambei Manoktok Hitei ini. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar di bawah kepimpinan Wali Kota dr Susanti Dewayani Sp.A terus berupaya melihat daya tarik kota bermotto Sapangambei Manoktok Hitei ini. Melalui kebijakannya "Destinasi Yes Transit No", pemerintah berupaya meningkatkan peran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pematang Siantar pun berupaya meningkatkan kualitas dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dengan pelbagai program peningkatan skil, branding, dan teknik pemasaran.

"Di Siantar, kita memiliki sedikitnya 2300 UMKM yang di antaranya ada 950 yang berstatus Industri Kecil Menengah (Home Industri)," kata Kepala Diskoperindag, Herbert Aruan.

"Begitu saya ditugasi menjadi Kepala Diskoperindag, kita melihat visi-misi Wali Kota dan kemudian kita cocokkan dalam mengembangkan UMKM dan koperasi. Jadi begitu saya baca itu (visi-misi) dan melihat Dekranasda ini lantai duanya kosong, kita langsung berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan mendekatkan diri dengan pelaku UMKM," sambung Herbert, Rabu (8/11/2023).

Setelah melakukan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Pematang Siantar dan stakeholder lainnya, satu per satu pelaku UMKM mulai bergabung dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Melalui kebijakannya
Melalui kebijakannya "Destinasi Yes Transit No", pemerintah berupaya meningkatkan peran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Herbert mengaku bahwa pihaknya sempat mendapatkan tantangan dari para pelaku UMKM yang tak sedikit ragu dengan kemitraan dengan pemerintah. Apalagi, stigma pemerintah dianggap sebagai pihak yang selalu meminta uang dari pengusaha.

"Ini yang menjadi tantangan kita di awal-awal. Ada yang melihat kalau kerja sama dengan pemerintah, pengusaha bakal keluar uang. Tetapi kenyataan gratis, alias free. Malah kita memberikan pelatihan dalam meningkatkan skill, branding kemasan, dan platform jualan," kata Herbert.

Secara khusus, Ketua Dekranasda Kota Pematang Siantar H. Kusma Erizal Ginting SH menyampaikan bahwa pihaknya saat ini berupaya mengembangkan pelaku UMKM yang tergabung dengan Dekranasda. Adapun mereka bergerak dalam kerajinan kuliner, kayu, konveksi wastra seperti gorga, ulos dan sebagainya.

"Seperti konveksi wastra. Itu setiap ukiran, goresan, dan kolaborasi warna. Semuanya mengandung history. Dan setiap bentuk ada peruntukannya masing-masing," kata Erizal Ginting.

Pria yang dikenal sebagai seniman dan Presiden BSA Owner Motorcycle Siantar (BOMS) ini juga menyampaikan bahwa ia secara pribadi ingin mengubah stigma orang Siantar alias SiantarMan yang kerap dikonotasikan negatif, menjadi citra yang positif.

"Kita melakukan semacam inovasi. Ide sudah ada sejak nyaman nenek kita kemudian kita inovasikan. Intinya, kita bisa melihat bahwa ini adalah murni karya anak-anak Siantar," kata Erizal.

Diskoperindag Kota Pematang Siantar pun berupaya meningkatkan kualitas dan pengembangan UMKM
Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pematang Siantar pun berupaya meningkatkan kualitas dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dengan pelbagai program peningkatan skil, branding, dan teknik pemasaran.

Erizal pun mensyukuri, sejak 2022, tren penjualan produk UMKM Kerajinan dan Kesenian yang ada di Gedung Dekranasda Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat kian meningkat. Adapun produk paling laris adalah snack dan cemilan, walau nilai rupiah tertinggi ada pada penjualan konveksi wastra.

"Alhamdulillah, puji Tuhan, penjualan kita sampai antarpulau seperti ke Kalimantan, Jawa, dan Papua bahkan keluar negeri seperti Jepang. Walau jumlahnya (pengiriman produk) kecil tapi mewakili dunia. Mereka yang di luar negeri merasa terkagum-kagum karena tergolong murah bila dibanding Dollar AS," kata Erizal

Pelaku UMKM Ngaku Untung Besar

Ungkapan rasa syukur setelah bergabung dengan Dekranasda Kota Pematang Siantar satu persatu mulai dirasakan para pelaku UMKM. Misalnya Sulastri Simamora, yang selama ini berkutat dalam Industri rumahan konveksi Bantal dan Sprei. Ia sendiri masuk ke Dekranasda tahun 2022 lalu.

"Setiap hari kita fokus bantal silikon dan menghasilkan selimut bedcover. Sekira 99 persen limbah konveksi yang ada kami kelola menjadi produk turunan yang bernilai seperti bando, bantal leher dan sebagainya," kata Sulastri, Rabu (8/11/2023).

Sulastri menyampaikan, ia menyerap beberapa tenaga kerja dari rumah mereka yang ada di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba. Ia pun menaruh syukur sebab mampu memberdayakan ibu rumah tangga dan anak-anak SMK tata busana.

"Kita pengin punya toko di kota tetapi tidak punya dana. Kemudian diajaklah ke sini untuk menitipkan hasil produksi UMKM. Dan puji Tuhan, gratis. Secara omset, penjualan sangat jauh meningkat bila kemarin hanya sekadar jualan di rumah," kata Sulastri.

Sulastri melanjutkan, ketika dia telah bergabung dengan Dekranasda, dan selalu diikutkan dalam event bazaar dalam kota dan di luar kota, pundi-pundi cuan pun meningkat.

"Seperti event kemarin yang hanya 3 hari. omzet bazaar sampai Rp 25 juta," ujar Sulastri yang terus memuji langkah Dekranasda Kota Pematang Siantar.

Selain Sulastri, Liana Ritonga dengan brand
Lila Cookies juga mengaku untung besar setelah bergabung dengan Dekranasda Kota Pematang Siantar. Sebelum bergabung, pasar produknya hanya di sekitaran lingkungan tetangga.

"Setelah saya gabung, jualan aneka kripik saya pun makin banyak. Dulu hanya tetangga aja yang beli. Sekarang sudah keluar kota dan alhamdulillah setiap tahun hampir satu ton cookies kita laku terjual," kata Liana.

(alj/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved