Viral Medsos

INILAH Ciri-ciri Dua Orang Terduga Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online Suparno

Sopir Mitra Grab Suparno ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Daihatsu Xenia warna putih yang terparkir di halaman minimarket di Sukabumi

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Seorang sopir taksi online bernama Suparno alias S (55) asal Depok, Jawa Barat, ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir dengan kondisi wajah, kedua tangan, dan kedua kaki terikat lakban. Sopir Mitra Grab itu ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Daihatsu Xenia warna putih yang terparkir di halaman minimarket di Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (7/11/2023).(Tribun Jabar/Dian Herdiansyah) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Terungkap ciri-ciri dua orang pria terduga pelaku pembunuhan sopir taksi online bernama Suparno alias S (55) asal Depok, Jawa Barat, yang ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di halaman minimarket dengan kondisi wajah, kedua tangan, dan kedua kaki terikat lakban.

Sopir Mitra Grab itu ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Daihatsu Xenia warna putih yang terparkir di halaman minimarket di Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (7/11/2023).

Head Communications Grab Indonesia, Lucas Suryanata mengatakan, Suparno sempat mendapat pesanan penumpang di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Namun pesanan tersebut dibatalkan secara sepihak oleh Suparno.

"Berdasarkan riwayat perjalannanya. Pengemudi (korban) terakhir kali menerima orderan melalui aplikasi Grab Senin (6/11/2023) di wilayah Tebet, Jakarta Selatan pukul 23.15 WIB dengan orderan yang kemudian dibatalkan oleh mitra pengemudi," ujarnya dalam keterangannya yang dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (14/11/2023).

Pesanan penumpang tersebut merupakan yang terakhir di riwayat perjalanan korban. "Tidak terdapat catatan orderan lain di aplikasi Grab setelah orderan yang dimaksud," imbuhnya.

Lucas Suryanata menerangkan, berdasarkan lokasi perjalanan korban di aplikasi Grab, Suparno sempat berada di Gunung Putri Bogor sebelum ditemukan tewas di dalam mobil.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi keberadaan mitra pengemudi melalui sistem Grab, posisi terakhir diketahui berada di wilayah Gunung Putri Bogor, pada Selasa (7/11/2023), pukul 02.05 WIB dini hari,"ujarnya.

Menurut Lucas, dalam perjalanan ke Gunung Putri Bogor, Suparno tidak menjalankan pesanan secara online sehingga tidak ditemukan data penumpang. "Insiden tersebut tidak terjadi pada saat yang bersangkutan melakukan pekerjaan menggunakan aplikasi Grab," ucapnya.

Lucas Suryanata menyatakan nama korban masih terdaftar sebagai mitra aktif. Maka, pihak Grab berjanji akan membantu kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan ini. 

Ia mewakili perusahaan Grab Indonesia mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Suparno.

"Secara terpisah, tim kami telah melakukan kunjungan ke rumah mendiang dan menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga," katanya.

Baca juga: Pengendara Mobil Dilempar Batu oleh OTK di Jalan Tol, Videonya Viral di Media Sosial

Penjelasan Polres Sukabumi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto mengatakan sudah ada empat saksi yang diperiksa untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.

"Perkembangan sampai dengan saat ini, kita masih dalam penyelidikan dan ada beberapa saksi sudah kita lakukan pemeriksaan terkait temuan mayat di Bencoy, Cireunghas,"ujarnya.

Para saksi yang diperiksa yakni warga sekitar dan keluarga korban. "Saksi-saksi juga tidak ada yang melihat (pelaku), apapun pada kejadian itu hanya melihat kendaraan terparkir dari jam 6 pagi sampai malam. Setelah dicek ternyata ditemukan (jasad sopir taksi online)," ujarnya.

Penjelasan Ketua RT setempat

Sementara, Ketua RT setempat, Asep Saepudin (60) mengatakan, ada dua pria yang keluar dari mobil berwarna putih tersebut pada Selasa pagi.

Menurut Asep mobil yang didalamnya ada jasad korban datang dari arah kota Sukabumi. "Dia (pelaku) datang dari arah kota kayanya, sekitar pukul 05.30 WIB pagi. Pada saat itu saya lagi nyiapin dagangan," ungkapnya.

Satu dari dua pria yang diduga pelaku pembunuhan sempat menghampiri Asep yang sedang berjualan. Asep dan salah satu pelaku kemudian mengobrol.

"Sebelumnya nanya alamat, ada dua orang laki-laki, yang satu tinggi yang satu lagi agak pendek. Kalau yang tinggi itu sopirnya yang bawa mobil, dia pake baju warna biru. Sudah gitu dia (pelaku) nanyain masjid, ya udah saya tunjukin aja masjidnya, kalau saya mah langsung dagang aja, tidak ada curiga apa-apa,"bebernya.

Asep juga sempat menanyakan asal dari terduga pelaku pembunuhan dan wilayah yang ingin dituju. "Dia bilangnya mau ke Pamengpeuk (Garut), sama saya juga kan ditanya akang dari mana? dijawab dari Subang dan mengaku sopir taksi online di Jakarta bawa penumpang ke Sukabumi lumayan ongkosnya gede. Setelah dari sini mau ke Kuningan," sambungnya.

Menurut Asep, bahasa Sunda pelaku sangat halus dan menduga pelaku berasal dari Jawa Barat asli. "Pake bahasa Sunda ngomongnya juga halus banget, itu yang perawakannya tinggi dan yang bawa mobil putih," terangnya.

Baca juga: Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Terparkir, Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Lakban

Ambil Penumpang Senin Sore

Salah satu keluarga korban, RK (24) menjelaskan, Suparno sempat mengabarkan ke keluarga mendapat pesanan dari penumpang taksi online pada Senin (6/11/2023) sore.

Menurut RK, Suparno tak dapat dihubungi sejak Selasa pagi hingga keluarga mendapat kabar, S ditemukan tewas. "Kemudian istrinya menghubungi ke nomor yang biasanya, ternyata tidak diangkat dan mencoba ngehubunginya nomor grabnya dan ternyata tidak ada jawaban juga. Termasuk menghubungi temen-temennya dan sama sekali tidak ada yang tahu," ucapnya.

Keluarga S juga menyatakan korban tidak memiliki riwayat penyakit. Keluarga berharap pelaku pembunuhan dapat segera ditangkap dan dihukum seberat mungkin.

Suparno beralamat di Kebon Duren, Kelurahan Kalimaya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. 

Hasil Autopsi

Sementara itu, Dokter forensik RSUD Syamsudin SH, Nurul Aida Fatya menyatakan korban meninggal sehari sebelum ditemukan. "Kalau perkiraan waktu kematian range-nya sudah mulai membusuk yang pasti lebih dari 24 jam. Tapi busuknya belum semuanya jadi mungkin antara satu sampai dua hari," ungkapnya.

Berdasarkan hasil autopsi forensik, tidak ditemukan bekas pukulan benda tumpul hingga luka sayatan benda tajam. "Kalau dari korban sendiri luka-luka yang signifikan seperti luka terbuka atau luka lutut kaya gitu tidak ditemukan," lanjutnya.

Kondisi jasad korban sudah membiru dan diduga tewas karena kekurangan oksigen. "Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Jadi usaha napas berlebih itu ada pada korban ini," imbuhnya.

Nurul Aida Fatya menambahkan sampel organ tubuh korban telah dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. "Biasanya kalau udah agak busuk lumayan agak lama, sekitar dua mingguan, supaya nanti pas diproses gak ancur," jelasnya.

(*/tribun-medan.com) (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Dien Herdiansyah)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved