Berita Seleb

VIRAL Emak-emak Ngomel di Jalanan, Sudah Baca Sholawat Tapi Suaminya Tetep Ditilang: Nggak Mempan

Saat menunggu suaminya yang kena tilang, seorang ibu-ibu ini mengungkapkan alasannya melintasi jalur mobil dengan motor.

TribunJatim.com/Ahmad Faisol
Puluhan pengendara sepeda motor dari arah Surabaya terjaring razia personel Satlantas Polres Bangkalan di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Madura, Selasa (14/11/2023). TribunJatim.com/Ahmad Faisol 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral emak-emak ngomel di jalanan.

Ia kesal karena sudah baca sholawat atpi suaminya tetep ditilang.

Kisah lucu dan unik terjadi di perbatasan Madura - Surabaya saat puluhan pengendara sepeda motor dari arah Surabaya terjaring razia pada Selasa (14/11/2023).

Ilustrasi emak-emak ditilang
Ilustrasi emak-emak ditilang (YouTube 86 & Custom Protection NET)

Saat menunggu suaminya yang kena tilang, seorang ibu-ibu ini mengungkapkan alasannya melintasi jalur mobil dengan motor.

Ia ngaku hanya ingin lekas sampai di rumah.

“Le ben areh ongge-toron Pak, mon malam e jebeh mon siang bedeh e medureh. Nyareh pesse gebey sangonah nak kanak, male leggis (Sudah tidak hari Bangkalan-Surabaya, kalau malam di Surabaya kalau siang di Madura. Cari uang untuk uang saku anak-anak,” ungkap perempuan asal Desa Tambin, Kecamatan Tragah itu.

Baca juga: Viral Tiga Wanita Pura-pura Kumpulkan Sumbangan untuk Palestina, Ternyata untuk Kepentingan Pribadi

Gelar razia yang yang dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada itu sebagai respon atas beredarnya video-video terkait banyak pemotor melintasi jalur mobil di Jembatan Suramadu.

“Mangkanah pas e kenning Pak-bapak. Sholawat molaeh e beach derih Krampung tapeh lok empan (Ternyata kena Bapak-bapak itu. Sholawat mulai dibaca dari Kapas Krampung, tetapi tidak mempan),” pungkas sambil menaiki jok penumpang motor yang dikemudikan suaminya.

Mendengar celoteh isterinya, suaminya hanya tersenyum dan mengatakan, ‘montheng sakek mon lebet pinggir’ (Tulang ekor sakit kalau lewat jalur sepeda motor).

Puluhan pengendara sepeda motor dari arah Surabaya terjaring razia
Puluhan pengendara sepeda motor dari arah Surabaya terjaring razia personel Satlantas Polres Bangkalan di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Madura, Selasa (14/11/2023). TribunJatim.com/Ahmad Faisol


Kondisi jalur khusus sepeda motor di Jembatan Suramadu memang tidak semulus jalur mobil.

Suami-isteri itu memang tiap hari beraktivitas di Surabaya di malam hari dan kembali Bangkalan di pagi hari.

Sementara Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada mengimbau masyarakat khususnya pemotor yang melintasi Jembatan Suramadu untuk lebih mementingkan keselamatan saat berkendara.

Baca juga: Pegawai Bank di Binjai Tewas, Sepeda motornya Disambar Kereta Api saat Melintas

Pasalnya, angin kencang sewaktu-waktu bisa saja menghempas jembatan sepanjang 5,4 KM yang membelah Selat Madura itu.

“Jadi untuk roda dua memang memang dikonsep terpisah untuk keselamatan karena angin di tengah laut itu sangat kencang. Jadi kalau roda dicampur dengan jalur roda empat sangat berbahaya karena pemotor bisa limbung, jatuh, bahkan bisa terlindas,” imbau Grandika.

Kisah Lain: Sering Ditilang, Viral Sopir Truk Lantang Larang Putranya jadi Polisi di Hadapan Anggota Polri

Sering ditilang, viral sopir truk lantang larang putranya jadi polisi di hadapan anggota Polri.

Tengah viral di media sosial yang memperlihatkan seorang sopir truk melarang anaknya masuk polisi di hadapan polisi.

Adapun peristiwa ini terjadi di Kabupaten Tebo, Jambi.

Tengah viral dimedia sosial yang memperlihatkan seorang sopir truk melarang anaknya masuk polisi dihadapan polisi.
Tengah viral dimedia sosial yang memperlihatkan seorang sopir truk melarang anaknya masuk polisi dihadapan polisi. (Ig@undercover.id)

Dalam video yang beredar salah satu Instagram @undervover.id, memperlihatkan seorang sopir truk video call anaknya dan melarangnya masuk menjadi anggota polisi.

Bahkan sopir truk tersebut melarang anak masuk polisi disaksikan langsung oleh polisi.

Dalam video singkat tersebut, terlihat seorang sopir truk sedang berada di kantor polisi.

Di hadapan polisi, sopir truk tersebut melarang anaknya masuk polisi lantaran sering jadi korban tilang dan pemalakan oleh oknum.

Baca juga: CERITA Pengantin Viral yang Pernikahannya Tewaskan 100 Orang, Kini Tiap Hari ke Acara Pemakaman

Sambil memegang ponsel, seorang pria yang mengenakan kaos hitam dan celana pendek dengan tegas mengekspresikan penolakannya terhadap keinginan putranya untuk menjadi polisi.

Ia mengatakan bahwa anak laki-lakinya, yang lulus dari SMA, ingin bergabung dengan polisi, tetapi dia sendiri menolaknya.

"Anak saya laki-laki pak, lulusan SMA mau masuk polisi pak tapi saya orang yang enggak bolehin pak," kata sopir truk tersebut.

Adapun alaasan sopir truk tidak mengizinkan anaknya masuk polisi lantaran kecewa bahwa ai sering menjadi korban polisi.

Sosok ayah di Jambi melarang anaknya menjadi anggota polisi, diketahui bernama Joko Susilo, merupakan sopir truk yang melintasi Tebo.
Sosok ayah di Jambi melarang anaknya menjadi anggota polisi, diketahui bernama Joko Susilo, merupakan sopir truk yang melintasi Tebo. (ig/undercover.id/Tribunjambi.com/Wira)

Dalam video singkat tersebut, terlihat seorang sopir truk sedang berada di kantor polisi.

Sambil memegang ponsel, seorang pria yang mengenakan kaos hitam dan celana pendek dengan tegas mengekspresikan penolakannya terhadap keinginan putranya untuk menjadi polisi.

Ia mengungkapkan bahwa anak laki-lakinya, yang lulus dari SMA, ingin bergabung dengan polisi, tetapi dia sendiri menolaknya.

Baca juga: Usai Viral, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Tunda Minta Iuran Rp1,7 Juta ke Siswa Untuk Beli Mobil Baru

"Anak saya laki-laki pak, lulusan SMA mau masuk polisi pak tapi saya orang yang enggak bolehin pak," kata sopir truk itu.

"Ayah larang Bayu kan jadi polisi," ucap sopir truk sambil video call istrinya.

Sementara polisi yang berada dihadapannya, hanya bisa terdiam dan tersenyum.

Tampak anggota polisi yang mengenakan pakaian sipil itu tidak memberikan banyak tanggapan.

Aksi tersebut sontak jadi sorotan publik hingga tuai beragam komentar warganet.

"Dulu saya pengen masuk polisi setelah lulus SMA,tp bapak saya melarang dan nyuruh saya kuliah saja.sekarang saya sangat bersyukur ikut kata bapak saya" tulis akun @glng

Baca juga: Usai Viral, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Tunda Minta Iuran Rp1,7 Juta ke Siswa Untuk Beli Mobil Baru

"Bagus pak anak saya cwek 3 jgn sampe dapet jodoh polisi udah tau tabiat nya" tulis akun @ira

"Tos dulu pak, anak saya juga lanang gak akan saya izinin dia jadi polisi. Lebih baik jadi pengusaha sekaligus ulama.. Bahagia dunia akhirat.. Aamiin" tulis akun @qeis.

Klarifikasi Sopir Truk

Seorang sopir truk bernama Joko Susilo merupakan driver yang melintasi Tebo saat Satlantas Polres Tebo melakukan operasi lalu lintas pada Kamis (28/9).

Saat itu, ia bersama rekan-rekannya beriringan mengangkut pupuk nonsubsidi dari Kotoboyo Batanghari ke Dharmasraya menggunakan truk.

Pada saat diamankan polisi, ia sempat upload video di tiktoknya.

Video tersebut pun sempat viral dan menjadi sorotan publik. Namun, akhirnya ia menghapus video tersebut setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi.

Joko Susilo mengaku bahwa adanya kesalahanpahaman.

"Kepada fans-fansnya kesyadwi dan wakdoyok saya pribadi minta maaf sama bapak kanit pak Ardiansyah karena adanya kesalahanpahaman dan miskomunikasi dari video yang saya upload," kata Joko Susilo, diwawancarai TribunJambi.com pada Kamis (28/9).

Pada saat itu, ia juga telah mengatakan sudah menghapus video tersebut dari hp miliknya.

Kemudian sehari setelah itu, ia kembali mengunggah videonya di tiktok miliknya yang membuat video tersebut viral.

Baca juga: Sosok Yoan Sandradyta, Selebgram yang Viral Gara-gara Dukung Pembakaran Lahan, Kini Dihujat Warganet

Kapolsek Tebo Tengah Iptu Robinson Manulang mengatakan bahwa mereka datang ke mapolsek bukan merupakan korban kepolisian.

Ia menjelaskan bahwa mereka datang ke Polsek Tebo Tengah karena dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kendaraan.

"Jadi Kamis lalu kami memeriksa berkas-berkasnya. Untuk dokumen pupuknya lengkap tapi berkas kendaraannya KIR 9 kendaraan sudah mati dan STNK dan SIM mati. Jadi tindakan lalu lintas melakukan penindakan untuk 9 kendaraan," kata Robinson Manulang, Selasa (3/10/2023).

Ia kembali menegaskan bahwa kedatangan para sopir truk tersebut ke mapolsek bukan sebagai korban.

"Saat itu memang ada giat lalu lintas, mereka ini kemudian kita lakukan pemeriksaan dan setelah diproses mereka kembali melanjutkan perjalanan." ujarnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Artikel ini telah tayang di Grid.ID

 

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved