Breaking News

Berita Viral

KENAPA Istri di Koja Biarkan Jasad Suami Membusuk Sampai Anaknya Mati Kelaparan? Ini Pengakuannya

Kenapa istri di Koja yakni Nur Hikmah (30) membiarkan jasad suaminya Hamka (50) sampai membusuk hingga membuat bayinya juga ikut mati karena kelaparan

HO
Kenapa istri di Koja yakni Nur Hikmah (30) biarkan jasad suaminya Hamka (50) membusuk sampai bayinya mati kelaparan? 

TRIBUN-MEDAN.COM – Kenapa istri di Koja yakni Nur Hikmah (30) biarkan jasad suaminya Hamka (50) membusuk sampai bayinya mati kelaparan?

Adapun misteri kematian ayah dan anak di Koja akhirnya terpecahkan setelah sang istri Nur Hikmah beri pengakuannya.

Setelah dua minggu lebih fisik dan mentalnya terganggu, istri Hamka yakni Nur Hikmah akhirnya bisa memberikan keterangannya.

Mulai dari kronologi sang suami yang merupakan bos travel umrah tiba-tiba ambruk dan meninggal hingga bayinya yang masih berusia 2 tahun ikutan meninggal.

Tidak hanya itu, ia juga menjawab kenapa dirinya membiarkan jasad suaminya membusuk sementara dirinya dan anak sulungnya bertahan hidup dengan kedua jasad tersebut selama beberapa minggu.

Nur Hikmah Ungkap Awal Mula Kasus Hamka & Anaknya Tewas di Koja, Jelaskan Alasan Tak Minta Bantuan
Nur Hikmah Ungkap Awal Mula Kasus Hamka & Anaknya Tewas di Koja, Jelaskan Alasan Tak Minta Bantuan (Istimewa)

Pernyataan tersebut juga membuktikan analisis Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala yang menyebut bahwa istri Hamka menderita sakit mental.

Sebelumnya, Adrianus sempat menganalisis bahwa ada dua kemungkinan yang terjadi pada Nur Hikmah.

Pertama adalah Nur Hikmah menderita sakit mental.

"Apa yang terjadi dengan istrinya? ini juga menarik nih. Mengapa dia bisa hidup dengan jenazah hingga beberapa lama, padahal baunya ke mana-mana. Ada dua kemungkinan."

"Pertama, mungkin sang istri memiliki semacam ketidaksehatan mental, mungkin ini diketahui setelah ada pemeriksaan yang mendalam ya," papar Adrianus di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (2/11/2023) lalu.

Baca juga: NASIB Majikan Pemilik Harimau yang Terkam ART hingga Tewas di Samarinda, Ternyata Tak Miliki Izin

Baca juga: Kondisi Terkini Dokter Qory Setelah Pulang ke Rumah, Mulai Ikut Pengajian dan Ingin Ceraikan Willy


Sedangkan kemungkinan kedua, Nur Hikmah selalu mendapat tekanan dari suaminya selama tinggal bersama.

Sang suami begitu dominan sampai Nur Hikmah tidak bisa berpikir independen, bahkan saat sang suami meninggal dunia.

"Atau yang kedua adalah, istri ini mendapatkan situasi amat tertekan beradad dalam situasi tertekan suaminya."

"Sehingga pada saat sang suami sudah meninggal pun, tetap sang istri tidak memiliki kemampuan untuk berpikir independen, berpikir otonom, bahkan dalam rangka untuk memakamkan sang suami," jelas Adrianus.

Pernyataan terbaru dari pihak kepolisian membuktikan analisis pertama Adrianus.

Nur Hikmah mengalami sakit mental, dalam hal ini trauma berat saat suaminya meninggal dunia.

Baca juga: Daftar 11 Penumpang Microbus Tewas Usai Ditabrak Kereta Api Probowangi, Mobil Terseret 50 Meter

Baca juga: Detik-detik KA Probowangi Tabrak Isuzu Elf di Lumajang, 11 Orang Tewas, Korban Baru Pulang Liburan

Pengakuan Istri Hamka

Setelah dua minggu lebih fisik dan mentalnya terganggu, istri Hamka tersebut kini sudah bisa memberikan keterangannya.

Dimana setelah sekian lama penyebab kematian Hamka dan Abid masih menjadi misteri, kini akhirnya terungkap.

Disampaikannya, Hamka meninggal dunia pada 20 Oktober 2023 atau delapan hari sebelum ditemukan warga pada, Sabtu (28/10/2023).

Saat itu Hamka yang sedang dalam kondisi sakit tiba-tiba ambruk setelah wudhu.

Hamka meninggal dunia di depan kamar mandi saat sudah menggunakan baju koko lantaran hendak pergi ke masjid untuk salat Jumat.

Bukan Bunuh Diri, Nur Hikmah Sebut Hamka Meninggal Karena Terjatuh Usai Wudhu Sebelumnya Sudah Sakit
Bukan Bunuh Diri, Nur Hikmah Sebut Hamka Meninggal Karena Terjatuh Usai Wudhu Sebelumnya Sudah Sakit (IST)

Hal itu terungkap setelah adanya pengakuan dari Nur Hikmah yang kemudian diungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

"Kalau dari ceritanya Nur Hikmah meninggalnya kurang lebih tanggal 20 Oktober," ucap Gidion di Pademangan, Jakarta Utara, dilansir Tribun-Medan.com, Senin (20/11/2023).

"Saat itu kondisi sakit, tiba-tiba jatuh setelah mengambil air wudhu. Dia akan salat Jumat sudah menggunakan baju koko seperti yang pertama kali ditemukan," sambungnya.

Nur Hikmah mengatakan, suaminya sempat mengeluarkan darah dari telinganya sebelum akhirnya meninggal dunia.

Saat itu Nur Hikmah sudah berusaha menolong sang suami, tetapi tak bisa maksimal lantaran kondisinya sakit.

Nur Hikmah tidak kuat berjalan ke luar rumah untuk lapor ke tetangga.

Akhirnya Nur Hikmah hanya bisa meratapi kepergiaan orang tercintanya di lantai dua rumahnya tersebut.

Nur Hikmah lemas berhari-hari setelah suaminya tewas, hingga akhirnya sang bungsu menyusul.

Bayi Nur Hikmah meninggal di dalam kamar yang terkunci dari dalam.

Diduga kuat bayi malang itu meninggal karena kelaparan.

Sama seperti ketika Hamka meninggal, Nur Hikmah pun sudah tak berdaya di dalam rumah ketika bayinya tewas.

Ia trauma berat dan fisiknya lemas untuk keluar meminta tolong warga.

Nur Hikmah akhirnya hanya bisa berdiam diri di rumah bersama anak sulungnya hingga dievakuasi warga.

Saat pertama kali ditemukan Nur Hikmah duduk di sofa ruang tamu dalam kondisi lemas karena kekurangan asupan gizi.

Begitu juga dengan Afida yang ditemukan kurus di dalam kamar.

Keduanya langsung dibawa ke klinik terdekat untuk mendapat perawatan setelah dievakuasi.

Seorang dokter bernama Diana menjadi orang pertama yang memberikan perawatan kepada Nur Hikmah dan Afida.

"Kalo pertama kali datang dia diantar warga, itu kondisi ibu dan anaknya sangat lemah dan cukup memprihatinkan," ucap Diana di kliniknya, Selasa (31/10/2023).

Diana menduga kedua korban sudah tak makan berhari-hari.

Hal ini terlihat dari kondisi mereka yang sangat lemas dan kurus

Kondisi sang ibu tampak lebih parah, dengan mulut pucat seperti kekurangan cairan.

Sang anak, ungkap Diana, juga terlihat begitu lapar.

Ternyata saat Hamka meninggal, Nur Hikmah sudah berupaya memberi pertolongan.

Namun karena Nur Hikmah sedang sakit, ia tak bisa berbuat banyak.

Nur Hikmah berusaha melapor ke tetangga, tetapi ia tak sanggup keluar rumah karena lemas.

(*/TRIBUN-MEDAN.com) 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved