Kerangka Manusia Dicor

Terungkap, Perselingkuhan jadi Pemicu Fitriani Dibunuh Suami dan Jasadnya Dicor di Kamar Rumah

Subagyo pernah ikut menjadi saksi ketika SH menyerahkan istrinya, Fitriani kepada pria lain asal Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

|
Editor: Satia
Tribunjatim
Kondisi lubang di lantai kamar yang digunakan mengubur korban pembunuhan di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jumat (24/11/2023). 

Kakak Ipar Kaget  

Keluarga SH (30), tersangka kasus pembunuhan terhadap istrinya sendiri, Fitriani (21), yang kerangkanya ditemukan terkubur dengan kondisi dicor di lantai kamar rumah Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke polisi.

Kakak ipar SH, Subagyo (53) mengaku tidak kaget polisi menetapkan SH sebagai tersangka dalam kasus temuan kerangka manusia itu.

Sebab, ia sudah mendapat informasi SH langsung diamankan polisi sejak ditemukan kerangka manusia dicor di kamar rumah pada Selasa (21/11/2023).

"Saya sebagai kakak ipar, mewakili keluarga (SH) menyerahkan kasus itu kepada hukum yang mengadili. Saya sudah dengar (SH jadi tersangka), tidak kaget, karena sudah curiga (sejak ditemukan kerangka manusia di kamar rumah)," kata Subagyo, Jumat (24/11/2023).

Subagyo merupakan suami dari Arif Indarsah (48), kakak tertua SH. SH merupakan anak bungsu dari delapan saudara.

Baca juga: Wilayah Hukum Polsek Secanggang Awasi Satu Kecamatan, 16 Desa dan 1 Kelurahan

Rumah Subagyo bersebelahan dengan rumah SH. Karena anak bungsu, SH menempati rumah warisan orang tua.

Namun, sekitar dua bulan lalu, SH menjual rumah warisan itu kepada kakak iparnya yang lain, Sugeng Riyadi.

Setelah dibeli, Sugeng Riyadi merenovasi rumah. Saat proses renovasi itulah terbongkar kejahatan SH terhadap istrinya, Fitriani.

Pekerja renovasi menemukan kerangka manusia yang terkubur di salah satu kamar rumah.

Identitas kerangka manusia itu kemudian diketahui, yaitu, Fitriani (21), perempuan asal Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang tak lain istri SH.

Subagyo bercerita, awalnya keluarga SH dan Fitriani baik-baik saja. Sejak pulang ke Blitar, SH dan Fitriani tinggal di rumah milik orang tua.

Sebelumnya, ketika masih bujangan, SH merantau ke Sulawesi Tenggara. Setelah beberapa tahun merantau, SH baru pulang ke Blitar sekitar 2016.

Baca juga: Harga Emas Antam di Medan Naik Lagi, Sekarang Harganya Rp 1.110.000 per Gram

Ketika pulang ke Blitar, SH sudah membawa istri (Fitriani) dan anak laki-laki pertama yang masih bayi belum bisa jalan. Sekarang anak laki-laki pertamanya usia 7 tahun.

Beberapa tahun di rumah, SH dan Fitriani kembali dikarunia anak kedua laki-laki. Sekarang anak keduanya berusia 4 tahun.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved