Siswa MAN 1 Medan Dibully

Beredar Video Siswa MAN 1 Medan Korban Bully Malah Ngaku Geng Motor, Ayah Korban : Dipaksa

Mengenakan seragam sekolah ditutup  jaket sweater hoodie, MHD menyatakan tidak akan memperpanjang masalah tersebut, apalagi sampai melapor Polisi.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
HO
Siswa SMA MAN 1 Medan jadi korban bully 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Bikin heboh di media sosial video pengakuan MHD (14) siswa MAN 1 Medan, korban dugaan penyiksaan yang menyebut dirinya merupakan salah satu anggota komunitas geng motor di Kota Medan.

Ada dua pernyataan yang dikatakannya, yakni meminta maaf lantaran ia dan rekannya telah menyerang dan menculik seseorang berinisial S dan menyebut tidak akan membawa permasalahan ini ke pihak berwajib.

Mengenakan seragam sekolah ditutup  jaket sweater hoodie, MHD menyatakan tidak akan memperpanjang masalah tersebut, apalagi sampai melapor Polisi.

Namun demikian belum diketahui apa alasan Habib menyatakan tidak melapor polisi, sedang pada pernyataan awal dia lah yang menyerang dan menculik.

KASUS BULLYING DI MEDAN: Tangis pilu seorang ibu yang tahu anaknya dibully oleh teman sekolah hingga alumni. Bahkan tangan sang anak dibakar dan dipaksa minum air ludah pelaku. Bullying ini diketahui dialami Muhammad Habib (14), siswa MAN 1 Medan, Kamis (24/11/2023). (Tribun Medan/Fredy Santoso)
KASUS BULLYING DI MEDAN: Tangis pilu seorang ibu yang tahu anaknya dibully oleh teman sekolah hingga alumni. Bahkan tangan sang anak dibakar dan dipaksa minum air ludah pelaku. Bullying ini diketahui dialami Muhammad Habib (14), siswa MAN 1 Medan, Kamis (24/11/2023). (Tribun Medan/Fredy Santoso) (Tribun Medan/Fredy Santoso)

"Yang bernama Muhammad Habib Dalimunthe anggota komunitas geng motor Wardi dengan ini menyatakan setulus hati dan sadar, saya meminta maaf kepada saudara Satria atas perilaku penyerangan dan penculikan oleh Wardi terhadap saudara Satria. Dan saya tidak akan memperpanjang masalah ini kepada pihak berwajib,"kata korban dari video singkat yang diterima Tribun-medan.com, Kamis (30/11/2023).

Ayah korban, Rahmat, saat dikonfirmasi membenarkan di dalam rekaman itu merupakan anaknya.

Namun dia menyebut video itu dibuat di hari yang sama pada 23 November lalu, beberapa saat setelah anaknya diculik dan disiksa oleh para pelaku.

Ia pun menyatakan anaknya diintimidasi dan dipaksa saat direkam sembari memberi pengakuan.

"Setelah disiksa disuruh membuat video pernyataan oleh si Fauzie. Jaket yang dia pakai adalah jaket yang sama saat dia dibawa ke rumah sakit. Itu dipaksa. kan kelihatan wajahnya bengkak. Kesannya diviralkan supaya dia anggota geng. Bukan video terbaru, bohong mereka," ungkapnya.

Satu Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)1 Kota Medan menjadi korban pembullyan dan penyiksaan oleh teman-temannya dan viral di sosial media.
Satu Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)1 Kota Medan menjadi korban pembullyan dan penyiksaan oleh teman-temannya dan viral di sosial media. (TRIBUN MEDAN/HO)

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMA kelas 1 bernama Muhammad Habib (14), pelajar di MAN 1 Medan menjadi korban dugaan penyiksaan oleh teman satu sekolah dan kakak kelas yang sudah alumni.

Ia dipukuli, disuruh memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan dipaksa meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.

Bukan cuma itu, punggung telapak tangannya juga disundut menggunakan kunci berbahan besi yang dibakar terlebih dahulu menggunakan korek api.

Setelah dibakar, kunci sepeda motor panas tadi ditempelkan ke tangan dan dibentuk huruf PA hingga melepuh.

Ayah korban, Rahmat Dalimunthe (49) mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, (23/11/2023) lalu.

Dari keterangan yang didapat, saat itu anaknya bersekolah seperti biasa. Namun karena ada persiapan menjelang hari guru, maka korban permisi keluar sebentar mengendarai sepeda motor.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved