Viral Medsos
POLISI Ungkap Fakta Baru Kasus Tewasnya Echa Tampubolon, Polisi Ungkap Hubungan Pelaku dan Korban
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, bukti-bukti hasil penyelidikan mengarah terhadap sosok Panji Satria.
TRIBUN-MEDAN.COM - Polrestabes Medan mengungkap fakta baru pembunuhan Echa Tampubolon (32), wanita cantik asal Balige, Kabupaten Toba.
Fakta baru ini terungkap setelah polisi menangkap pria bernama Panji Satria (25).
Ia diduga pelaku pembunuhan Echa Tampubolon di kamar kosnya di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, bukti-bukti hasil penyelidikan mengarah terhadap sosok Panji Satria.
Polisi kemudian bergerak cepat mengamankan pelaku pada Minggu (3/12/2023) dini hari.
Penangkapan pelaku berselang tiga hari setelah kematian Echa Tampubolon pada Kamis (30/11/2023).
"Pelaku kita amankan hari Minggu dini hari kemarin," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (5/12/2023).
Dari hasil pemeriksaan pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara mencekiknya.
Kata Fathir, sebelum mencekik, mereka berdua sempat melakukan hubungan intim di kamar kos korban.
"Antara pelaku dan korban ini dekat. Mereka sempat melakukan hubungan intim," sebutnya.
Lebih lanjut, Fathir menyampaikan, setelah mencekik korban pelaku sempat mencuri barang-barang milik korban.
Lalu pelaku meninggalkan korban begitu saja.
Namun, ia belum menjelaskan barang apa saja yang dicuri oleh pelaku.
"Pelaku juga mencuri barang milik korban. Nanti lengkapnya akan kita sampaikan," bebernya.

Baca juga: BREAKING NEWS Panji Satria Cekik dan Curi Barang Echa Tampubolan, Keduanya Sempat Berhubungan Intim
Sebelumnya, Echa Tampubolon ditemukan tewas di kamarnya kosnya yang terletak di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota.
Menurut ayah korban, Piere Tampubolon, putrinya ini ditemukan tewas pertama kali oleh teman laki-lakinya pada Kamis (30/11/2023).
Awalnya, teman laki-laki korban menghubungi pihak keluarga yang pada saat itu sedang berada di Balige. Dia menyampaikan kondisi Echa yang kritis dan berada di rumah sakit.
"Malam sekitar jam 23.00 WIB, saya dapat telepon dari temannya ngasih tahu bahwa si Echa lagi di rumah sakit," kata Piere saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara Medan, Jumat (1/12/2023).
Lalu, dijelaskannya beberapa menit berselang teman korban menyampaikan bahwa korban sudah meninggal dunia.
"Ada sekitar tiga menit nelpon, kawannya ini ngasih tahu bahwa Echa sudah meninggal dunia," sebutnya.
Pihak keluarga yang mendengar kabar tersebut langsung berangkat ke Medan untuk melihat korban.
Setelah meninggal dunia, korban yang awalnya berada di Rumah Sakit Madani dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diautopsi.
"Begitu korban meninggal, ada polisi nelpon minta izin agar jenazah diautopsi jadi kami izinkan," ujarnya.
Di Rumah Sakit Bhayangkara, keluarga melihat langsung kondisi korban dan ditemukan adanya bekas lebam di lehernya.
Keluarga menduga, bahwa luka lebam di leher itu merupakan bekas cekikan. Selain itu, di bagian wajah juga terdapat luka dan kakinya bengkok.
Ia mengaku belum bisa menduga lebih jauh apakah korban meninggal dunia karena dibunuh atau tidak.
"Kalau sama aku nggak ada informasinya kenapa dia meninggal. Cuma memang ada luka di leher seperti bekas cekikan, kakinya juga semalam bengkok tapi sudah diluruskan," bebernya.
Piere pun berharap, agar polisi dapat mengungkapkan kasus tewasnya korban yang dianggap janggal.
Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke kampung halaman oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kesaksian Anak Pemilik Kos
Novi Simatupang, anak pemilik indekos, mengungkapkan Echa Tampubolon belum genap dua bulan tinggal di indekos Jalan Pelajar Nomor 138, Kecamatan Medan Kota. Ia tinggal seorang diri di kamar itu.
Kata Novi, Echa merupakan janda yang memiliki seorang anak. Namun, anaknya tidak pernah tinggal di kos tersebut.
Sepengetahuan Novi, Echa Tampubolon sedang menjalin hubungan dengan pria yang akrab dipanggil Ginting. Pria itulah yang pertama kali menemukan Echa lemas tergeletak di lantai kamarnya.
Bahkan, keduanya dikabarkan akan menikah pada bulan Desember ini. Namun, rencana pernikahan mereka ditunda karena keluarga pria tersebut diduga kurang setuju dengan status Echa sebagai janda anak satu.
"Korban ini janda, memiliki anak satu. Sudah mau menikah korban ini sama si Ginting bulan 12 ini ternyata diundur entah masalah apa," kata Novi Simatupang, Senin (4/12/2023).
Novi menyebut korban mengaku sehari-hari bekerja sebagai pedagang pakaian online. Selama indekos di sana, banyak tamu yang datang mulai dari adik, teman-temannya, hingga pacar.
"Dia menyewa kamar sendirian, katanya jualan pakaian online. Cuma ada teman, keluarganya kadang datang," ujarnya.
Baca juga: DERETAN Fakta Kematian Echa Tampubolon: Rencana Nikah, Pengakuan Tetangga hingga Sosok Pelaku
Peristiwa yang dialami Echa pertama kali diketahui oleh Ginting, pria yang disebut-sebut sebagai kekasihnya sekitar pukul 21:30 WIB.
Saat itu Ginting langsung berteriak minta tolong kepada pemilik indekos.
Ketika dilihat, kondisi Echa tak mengenakan pakaian. Bagian pinggang ke bawah hanya ditutup kain, sementara atasan bertelanjang dada.
Namun demikian Echa masih bernyawa saat itu, meski kesusahan bernapas. Bahkan ketika didudukkan di kursi dan di dalam mobil saat dibawa ke rumah sakit masih bernapas.
(cr11/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.