Ayah Bunuh 4 Anaknya

KENAPA PANCA Bisa Begitu Sadis Bunuh 4 Anaknya setelah KDRT Istri? Ini Penjelasan Sosiolog

Terkuak alasan kenapa Panca Darmansyah (40) bisa begitu sadis bunuh 4 anaknya lalu dijejerkan setelah menganiaya istrinya sampai muntah darah

istimewa
Terkuak kenapa Panca Darmansyah (40) bisa begitu sadis bunuh 4 anaknya setelah menganiaya istrinya sampai muntah darah. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Terkuak kenapa Panca Darmansyah (40) bisa begitu sadis bunuh 4 anaknya setelah menganiaya istrinya sampai muntah darah.

Adapun alasan kenapa Panca Darmansyah bisa begitu tega membunuh 4 anaknya yang masih kecil dan lakukan KDRT terhadap istrinya terkuak.

Disampaikan Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat ada beberapa factor yang membuat Panca Darmansyah tega melakukan hal itu.

Seperti diketahui, Panca merupakan ayah yang tega membunuh 4 anaknya yang masih kecil di rumah kontrakan di Jagakarsa.

Kini terkuak beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan ayah berinisial P diduga membunuh empat anaknya, yakni VA (6), S (4), A (3), dan AS (1), di rumah kontrakan mereka, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Rakhmat Hidayat menilai, faktor-faktor tersebut yakni faktor psikologis, sosial, dan ekonomi yang saling berkaitan.

Empat anak bocah ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumah kontrakan di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, Jagarkarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Menurut warga sekitar, terungkapnya penemuan mayat itu berawal dari bau bangkai yang mengganggu warga sekitar. Adapun korban tewas yang ditemukan bernama Viona Audrey (6), Sopiya (4), Arsa (3), Aska (1). Para korban ditemukan berjejer di atas kasur di dalam kamar. Sedangkan ayah korban sebagai terduga pelaku ditemukan masih hidup meringkuk di dalam kamar mandi tanpa busana. (istimewa)
Empat anak bocah ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumah kontrakan di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, Jagarkarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Menurut warga sekitar, terungkapnya penemuan mayat itu berawal dari bau bangkai yang mengganggu warga sekitar. Adapun korban tewas yang ditemukan bernama Viona Audrey (6), Sopiya (4), Arsa (3), Aska (1). Para korban ditemukan berjejer di atas kasur di dalam kamar. Sedangkan ayah korban sebagai terduga pelaku ditemukan masih hidup meringkuk di dalam kamar mandi tanpa busana. (istimewa) (istimewa)

Rakhmat menduga Panca mengalami tekanan atau stres tingkat tinggi yang disebabkan oleh keadaan ekonomi, pekerjaan, serta hubungannya dengan istri berinisial D.

“Menurut saya, ini memberikan pengaruh dari segi psikologis bahwa dia punya masalah, stres, depresi, punya anak empat, istrinya masuk rumah sakit dan sebelumnya dilaporkan KDRT. Artinya, ada rangkaian sebelum (peristiwa),” ungkap Rakhmat dilansir Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

Dari faktor-faktor tersebut, Rakhmat menduga, keadaan ekonomi menjadi faktor determinan.

“Karena, kondisi sekarang, saya melihat tipologi orang-orang yang mengontrak itu punya pekerjaan yang relatif agak susah, kondisi ekonomi juga agak susah,” ujar Rakhmat.

“Misalnya, saya melihat beberapa kasus di Jakarta yang fenomena (warga yang tinggal di) kontrakan, mereka bayarnya nyicil, menunggak, dan meminta (perpanjangan) tempo. Ini kan menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dari fenomena yang ada di kontrakan tersebut,” tutur dia.

Baca juga: SOSOK Panca Ayah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Dikenal Pengangguran, Nikah Siri dan KDRT

Baca juga: Menunggu Kiriman Paket Sabu dari Angkutan Umum, AMS Ditangkap Satresnarkoba Polres Tanah Karo


Sementara itu, dari sisi sosial, Rakhmat menduga ada tekanan dari lingkungan sekitar atau tetangga yang menyebabkan P diduga membunuh anak-anaknya. Terlebih, P sudah tepergok menganiaya sang istri. “(Tekanan) bisa dalam bentuk cemooh, cibiran, diomongin sama tetangga sama lingkungannya, digosipkan, dirumorkan.

Nah, itu tekanan eksternal yang secara tidak langsung berpengaruh kepada sikap pelaku tersebut,” ujar Rakhmat.

Rakhmat berujar, pada akhirnya, faktor-faktor tersebut terakumulasi dan menimbulkan pikiran tidak rasional.

Pelaku kemudian melampiaskan hal itu kepada anak-anaknya.

Kronologi 4 Anaknya Ditemukan Tewas Berjejer

Diberitakan sebelumnya, warga Gang Haji Roman, RT 004 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023) sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat.

Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni pasangan Panca dan D beserta anak-anaknya.

Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak Panca dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar.

Kondisi Memilukan Ibu di Jagakarsa Sebelum 4 Anaknya Ditemukan Tewas, Wajah Berlumuran Darah
Kondisi Memilukan Ibu di Jagakarsa Sebelum 4 Anaknya Ditemukan Tewas, Wajah Berlumuran Darah (Instagram)

Tidak hanya itu, Panca ditemukan telentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka.

Sebilah pisau yang diduga digunakan Panca untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya.

Sejauh ini, penyidik menduga, P tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum hendak bunuh diri.

Baca juga: Wanita di Binjai Beberkan Alasan Kirim Karangan Bunga dengan Pesan Menohok ke Pernikahan Eks Pacar

Baca juga: VIRAL Sosok Yola Bikin Ortu Terpaksa Jual Tanah karena Kecanduan Belanja Online, Depresi Usai Resign

Panca dan D Nikah Siri

Adapun Panca Darmansyah dikenal warga sekitar sebagai sosok yang penganguran.

Bahkan ternyata Panca mengaku menikah siri dengan D.

Sehingga sampai saat ini dirinya tidak memiliki kartu keluarga (KK).

Pengakuan itu disampaikan Panca kepada Yakob, Ketua RT 004 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, saat mengontrak di wilayah tersebut sekitar sembilan bulan lalu.

"Kan saya mintain KTP sama si P, tapi enggak dikasih-kasih tuh. Alasannya, (P bilang), 'Saya nikah di bawah tangan', siri, gitu. Jadi, belum ada KK," ujar Yakob, dikutip Tribun-Medan.com, Kamis (7/12/2023).

Selama Panca tinggal di lingkungannya, Yakob tidak menaruh kecurigaan apa pun.

 Namun, dia mengakui bahwa keluarga Panca jarang bersosialisasi dengan tetangga. P yang diketahui perantau asal Aceh tidak memiliki pekerjaan tetap.

Terakhir, Panca berprofesi sebagai sopir. Sementara itu, D bekerja sebagai karyawan swasta.

Namun, Yakob tidak mengetahui pasti tempat kerja D yang merupakan warga asli Jagakarsa itu. "Yang jelas istrinya (Panca) itu pagi keluar, sorenya pulang ke rumah. Si pelaku juga kadang gitu," ujar Yakob.

Menurut Yakob, hanya anak-anak mereka yang seringkali bermain di pelataran kontrakan, yakni VA (6), S (4), A (3), dan As (1). Oleh sebab itu, tetangga lebih sering berinteraksi dengan anak-anaknya dibandingkan dengan P dan D.

"Sering main di sini (halaman kontrakan). Makanya kadang-kadang dikasih makanan sama tetangga," ujar Yakob.

Diberitakan sebelumnya, warga Gang Haji Roman RT 04 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Rabu sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat. Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni pasangan suami istri berinisial P dan D beserta anak-anaknya.

Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak P dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar.

Tidak hanya itu, P ditemukan telentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka.

Sebilah pisau yang diduga digunakan P untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya. Sejauh ini, penyidik menduga, P tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum hendak bunuh diri.

Adapun istri sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu.

D dirawat intensif akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan P pada Sabtu (7/12/2023).

(*/TRIBUN-MEDAN.com) 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved