Berita Viral

USAI Fatir Siswa SD Jadi Korban Bully Diamputasi dan Meninggal, Polisi Baru Tetapkan 1 Tersangka

Setelah Fatir Arya Adinata (12) siswa SD di Bekasi yang jadi korban bully harus diamputasi dan meninggal dunia, kini 1 tersangka baru ditetapkan

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Setelah Fatir Arya Adinata (12) siswa SD di Bekasi yang jadi korban bully diamputasi dan meninggal dunia, kini 1 tersangka sudah ditetapkan. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Setelah Fatir Arya Adinata (12) siswa SD di Bekasi yang jadi korban bully diamputasi dan meninggal dunia, kini 1 tersangka sudah ditetapkan.

Untuk diketahui, siswa SD Fatir Arya Adinata yang diamputasi setelah jadi korban bully di sekolah dikabarkan telah meninggal dunia, Kamis (7/12/2023).

Meskipun Fatir Arya Adinata telah meninggal dunia, pihak keluarga mengharapkan kasus bullying tetap diusut.

Kuasa hukum Fatir Arya Adinata  korban bully yang diamputasi di Bekasi, Mila Ayu Dewata Sari, meminta agar proses hukum atas kasus yang terjadi pada kliennya tetap dilanjutkan.

Ia meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini meski Fatir telah meninggal dunia. 

"Saya minta kepada Polres Metro Bekasi untuk mengusut tuntas kasus ini sampai dengan selesai," kata Mila dilansir Tribun-Medan.com, Jumat (8/12/2023).

Fatir Arya Adinata (12), siswa korban saat dibesuk Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta Pusat, pada Jumat sore, 3 November 2023 lalu
Fatir Arya Adinata (12), siswa korban saat dibesuk Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta Pusat, pada Jumat sore, 3 November 2023 lalu (ist via Tribun Bekasi)

Sebagai informasi, Fatir meninggal dunia hari ini Kamis (7/12/2023) di RS Hermina, Bekasi.

Kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik setelah divonis menderita kanker tulang dan dilakukan operasi amputasi di RS Kanker Dharmais Jakarta.

Terkait dengan kasus dugaan bullying yang dialami Fatir saat masih duduk di bangku kelas 6 SD, Mila menjelaskan bahwa proses hukum sudah berjalan sampai ke tahap penyidikan.

Adapun atas kasus dugaan bullying ini, satu orang ditetapkan tersangka berinisial L dan masih di bawah umur. 

"Yang sudah ditetapkan tersangka satu orang ABH (anak berhadapan dengan hukum)," jelas dia. 

Peristiwa dugaan bullying itu terjadi pada Februari 2023 lalu. 

Saat itu, Fatir masih duduk di bangku kelas 6 SD, di SDN Jatimulya 01 Tambun Selatan.

Fatir yang sedang berjalan menuju kantin bersama beberapa orang temannya, diselengkat hingga jatuh tersungkur oleh salah satu teman.

Benturan di kakinya, membuat Fatir merasa kesakitan.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Tewasnya Siswa SD yang Dibully: Kaki Diamputasi, Bertahan 10 Bulan, Sekolah Anggap Remeh

Baca juga: PILU ! Sempat Jalani Perawatan Usai Kaki Diamputasi, Siswa SMP Korban Bully di Bekasi Meninggal

Namun bukannya ditolong, Fatir malah diolok-olok dan ditertawakan.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, rasa sakit pada kaki Fatir rupanya tidak kunjung hilang.

Bahkan, menjadi semakin parah hingga kondisi kesehatannya menurun.

Rasa sakit pada kaki Fatir yang tidak kunjung sembuh, membuat aktivitas sekolahnya juga terganggu.

Hingga kemudian, saat Fatir sudah duduk di bangku kelas 1 SMP, rasa sakit pada kaki Fatir semakin menjadi-jadi.

Usai dilakukan pemeriksaan, Fatir didiagnosis menderita kanker tulang.

Karena kondisinya itu, ia pun terpaksa harus menjalani operasi amputasi di RS Kanker Dharmais, pada Agustus 2023 lalu.

Terkini, jasad Fatir dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Perumahan Jatimulya, Jalan Melati III, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. 

Sejumlah pelayat datang untuk mengucapkan belasungkawa, Fatir dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Bekasi. 

Baca juga: FATIR Siswa SD Diamputasi Usai Dibully Meninggal Dunia, Pihak Sekolah Sempat Anggap Remeh Kasus

Baca juga: SEGINI Harga Video Syur Rebecca Klopper yang Dijual Penyebar, Pernah Raup Untung Sampai Rp17 Juta

Pihak Sekolah Sempat Anggap Remeh

Disisi lain sebelumnya, pihak sekolah SD Negeri Jatimulya 09 memberikan klarifikasi soal FAA yang diduga dibully.

Pihak sekolah membantah adanya perundungan.

"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah, Selasa (31/10/2023) lalu.

Ketika itu, FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.

Hal ini yang diduga dianggap oleh orangnya sebagai perundungan.

"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," terang dia.

Beberapa hari setelah insiden itu, FAA memang dikabarkan sakit pada kakinya.

Wakil Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi,  Sukaemah yang menanggap remeh aksi siswa tendang temannya hingga harus diamputasi.
Wakil Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sukaemah yang menanggap remeh aksi siswa tendang temannya hingga harus diamputasi. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Bahkan dia harus mendapatkan perawatan intensif.

Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.

"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.


Pelaku Bully Fatir Sempat Ancam Mau Bakar Rumah

Pelaku bully siswa SD di Bekasi berinisial FAA alias Fatir (12) hingga kakinya harus diamputasi nampaknya belum puas melakukan tindakan bullying.

Kini justru teman sekolah FAA atau terduga pelaku bully itu sampai menghujat dan menghina ibunda FAA yakni Diana.

Siswa SD yang masih di bawah umur itu bahkan mengancam mau membakar rumah FAA.

Hal itu setelah FAA harus menelan pil pahitnya yakni kakinya harus diamputasi.

Bahkan, kini giliran sang ibu malah jadi bulan-bulanan teman sekolahnya.

Diana, ibu FAA mengaku banyak mendapat hujatan dari teman-teman anaknya setelah menuntut keadilan untuk dugaan bullying terhadap FAA.

Bahkan, kata Kuasa Hukum FAA, Mila, hujatan itu juga banyak berasal dari alumni SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, tempat dimana anaknya diduga mengalami tindakan bullying.

"Ada beberapa kemarin yang sangat miris, ada status dari teman-temannya F satu kelasnya itu ya, dengan alumni anak 09 itu, yang menghujat ibunya F," kata Mila dikutip Jumat (10/11/2023).

Mila menyebutkan, banyak bukti-bukti tangkapan layar berisi hujatan dengan kata-kata yang tidak etis, dan mengarah kepada Diana.

Hujatan tersebut, terkait dengan status Diana sebagai orangtua tunggal bagi FAA.

Dilansir dari Kompas.com salah satunya bahkan berisi ajakan teman-temannya untuk membakar rumah Diana, ibu FAA yang merupakan seorang janda.

"Itu sudah saya screenshoot semua yang memberikan kata-kata yang tidak etis. Ada yang begini 'ya sudah, kita bakar ramai-ramai sajanyuk rumah janda itu,'" katanya.

Mila ataupun Diana tidak menyangka ucapan seperti itu keluar dari anak-anak di bawah umur.

Oleh sebab itu, mereka mempertanyakan hasil didikan pihak sekolah yang bersangkutan karena menganggap sejumlah aksi bullying sebagai tindakan biasa.

"Beginilah hasil didikan ketika gurunya saja menyampaikan bahwa bullying atau perundungan itu hal yang biasa," ungkapnya.

"Maka menciptakan pemikiran dan juga kualitas dari generasi muda atau muridnya menjadi seperti itu untuk attitude dan mannernya," tambah dia.

Adapun tangkapan layar status berisi hujatan itu, sudah disimpan Mila sebagai bukti untuk dilaporkan ke pihak berwajib.

(*/tribun-medan.com)

 

 Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved