Berita Viral

Hidup Miskin, Gadis 12 Tahun Dijual Rp 140 Ribu ke Pria Hidung Belang, Gegara Nenek Mau Beli Jagung

Bocah yatim piatu itu dijajakan neneknya demi memenuhi hidup anggota keluarga lain.

Editor: Satia
HO
Ilustrasi Cucu Dijual Nenek Untuk Dijadikan Istri Demi Beli Jagung 

Tamara (bukan nama sebenarnya) tidur di lantai gubuk kecil milik bibinya selama beberapa bulan ini, setelah suaminya, seorang pria berusia 20-an tahun, melarikan diri.

Ia mendengar bahwa lembaga kesejahteraan sosial datang untuk menyelamatkan Tamara dari pernikahan ilegal mereka dan kabur sebelum mereka tiba, sehingga Tamara pergi ke desa bibinya.

Banyak perubahan yang terjadi pada kehidupan Tamara dalam beberapa tahun terakhir.

Ia lahir dalam masyarakat desa petani di Distrik Neno, Malawi Selatan.

Baca juga: Panen Cibiran Usai Menikah Lagi, BCL Cuek Bebek Pilih Pamer Rayakan Ulang Tahun Suami

Keluarganya hidup di bawah garis kemiskinan pemerintah Malawi, seperti 65 persen warga lainnya di wilayah tersebut.

Perang di Ukraina, rekan dagang Malawi, menambah tekanan karena terhambatnya pasokan gandum dan pupuk dan mendorong kenaikan harga.

Ketika orang tua Tamara jatuh sakit dan meninggal dalam waktu singkat, anak tunggal mereka diasuh oleh neneknya.

Tapi setelah sebulan tinggal bersama neneknya, suatu hari Tamara pulang dari sekolah dan mendapatkan kabar dari nenek.

"Dia bilang saya harus menikah," kata Tamara, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

"Dia sudah menerima uang dari seorang pria," tambahnya.

Baca juga: SOSOK Hersa Echa, Wanita yang Dinikahi Pedangdut Rizki DA Hari Ini, Gadis Asal Bandung

Pria yang belum pernah ditemui Tamara telah membayar 15.000 Kwacha Malawi (sekitar Rp 140.000) untuknya.

Nenek Tamara sudah menghabiskan uang itu untuk membeli jagung bagi keluarganya, dan pria itu sudah tidak sabar.

Ia ingin perempuan yang dia bayar menjadi "istrinya" meninggalkan sekolah dan tinggal bersamanya.

Pernikahan anak dinyatakan ilegal di Malawi sejak 2017, tetapi sudah lama dianggap lumrah secara budaya di negara Afrika Timur itu, terutama di daerah pedesaan seperti tempat tinggal Tamara, di mana 85 persen populasi Malawi tinggal.

Menurut LSM Girls Not Brides (Anak Perempuan Bukan Pengantin), lebih dari 40 persen anak perempuan di Malawi menikah di bawah usia 18 tahun.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved