KISAH PILU Anie Melan yang Tewas Dibakar Suami, Tinggalkan Anak Laki-laki Semata Wayang Masih SD

TRIBUN-MEDAN.COM - Kisah pilu Anie Melan. Ibu rumah tangga yang ramah dan murah senyum. Kematiannya meninggalkan kesedihan bagi teman-temannya. Anie Melan sebelumnya dibakar oleh suaminya sendiri karena terbakar api cemburu.

Para sahabat korban pun menyampaikan duka yang mendalam. Anie Melan meninggalkan seorang anak semata wayang laki-laki yang masih SD.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dalam keterangannya, Minggu (10/12/2023), mengatakan korban Anie Melan meninggal dunia pada Sabtu (9/12/2023) skira pukul 10.40 WIB. 

“Telah berpulang ke Rahmatullah Saudari Anie Melan pada Sabtu, 9 Desember 2023, pukul 10.40 WIB,” ujar AKBP Bintoro, Minggu (10/12/2023).

Anie Melan menghembuskan nafas terakhirnya saat sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, atas luka bakar yang dideritanya sekitar 75 persen di sekujur tubuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Anie Melan, dibakar hidup-hidup oleh suaminya sendiri, Jali Kartono, pada 29 November 2023 sekitar pukul 14.50 WIB.

Kemudian, Anie mendapatkan perawatan selama 12 hari terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Tetapi nyawanya tak tertolong.

"Tim dokter telah memberikan perawatan terbaik kepada almarhumah yang merupakan korban penyiraman bensin dan dilakukan pembakaran oleh suaminya, tersangka J (Jali)," imbuh AKBP Bintoro.

Motif karena cemburu buta

Sebelumnya, AKBP Bintoro menyebut, peristiwa ini dipicu dari ditemukannya pesan singkat antara korban dan pria lain.

Suami Anie, Jali Kartono, langsung gelap mata saat memergoki korban bertukar pesan dengan pria lain.

Jali Kartono lantas mengambil sebuah jerigen berisi bensin. Ia lalu menuangkan seluruh bensin ke tubuh istrinya.

Setelah bensin di dalam jerigen dituangkan, Jali mengambil korek dan menyalakan korek itu untuk memantik api dari bensin yang dituangkan.

Api kemudian menjalar ke seluruh tubuh korban selama beberapa saat.

Jali sempat kabur

Situasi mendadak kacau dan tak terkendali. Jali Kartono pun melarikan diri.

Ia takut jadi sasaran amuk massa yang ada di sekitar rumahnya.