Berita Viral

KELAKUAN Pengungsi Rohingya Makin Bikin Pusing, Nyantai BAB Sembarangan di Tambak Ikan Warga

Beginilah kelakuan pengungsi Rohingya yang makin bikin pusing yakni seenaknya menggunakan tambak ikan milik warga untuk buang air besar (BAB)

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pengungsi Rohingya seenaknya menggunakan tambak ikan milik warga untuk tempat buang air besar (BAB). 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah kelakuan pengungsi Rohingya yang makin bikin pusing.

Adapun pengungsi Rohingya makin bikin pusing setelah seenaknya menggunakan tambak ikan milik warga untuk buang air besar (BAB).

Tak henti-hentinya bikin masalah baru di tengah masyatakat, kini warga setempat makin geram melihat kelakuan pengungsi Rohingya tersebut.

Adapun viral di media sosial kelakuan etnis Rohingya yang bikin warga Pidie, Aceh, geram.

Bagaimana tidak, mereka seenaknya menggunakan tambak ikan untuk buang air besar (BAB).

Gara-gara buang air besar sembarangan 180 pengungsi Rohingya yang ditampung di pinggir Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, dipindahkan.

Mereka dipindahkan jauh dari pemukiman warga setempat yang kesal dengan ulah mereka yang BAB sembarangan.

Pengungsi Rohingya ketahuan buang nasi bungkus yang diberikan warga Aceh ke semak-semak pinggir pantai
Pengungsi Rohingya ketahuan buang nasi bungkus yang diberikan warga Aceh ke semak-semak pinggir pantai (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Keuchik Gampong Batee Zakaria menyatakan bahwa pemindahan tersebut dilakukan karena pengungsi Rohingya telah mengganggu masyarakat setempat dengan tindakan buang air besar (BAB) ke tambak milik warga.

"Tentu saja, tindakan tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi konflik antara pengungsi dan masyarakat lokal," terangnya.

Namun, perlu diakui bahwa masalah ini mungkin merupakan hasil dari kurangnya persiapan infrastruktur dan koordinasi yang memadai dalam menanggapi kehadiran pengungsi.

Keuchik Zakaria menegaskan bahwa masyarakat sebelumnya menolak kedatangan etnis Rohingya, namun, mereka setuju untuk menampung sementara atas permintaan Pemerintah Kabupaten Pidie.

Dalam kondisi ini, mungkin perlu dipertanyakan apakah pemerintah setempat telah menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menangani kebutuhan dasar pengungsi, seperti tempat buang air.

Baca juga: Calon Istri Meninggal di Hari H, Pengantin Pria Tetap Lanjut Nikah, Tamu Ucap Duka di Pelaminan

Baca juga: Ustaz Derry Sampaikan Permintaan Maaf Usai Viral Video Dirinya yang Sebut Siap Tampung Rohingya

Sementara itu, Protection Associate UNHCR Yance Tamaela menjelaskan bahwa pihaknya telah berusaha mencari solusi bersama kepolisian dan tokoh masyarakat.

Meskipun ada kesepakatan untuk menempatkan pengungsi di tenda di pesisir, keluhan warga terkait perilaku pengungsi menunjukkan bahwa perlu tindakan lebih lanjut.

Dalam melihat permasalahan ini, perlu diambil pendekatan holistik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved