Sumut Memilih

Mahasiswa Sebut Debat Calon Presiden Penuh Tendensi, TKD AMIN Sumut : Masih Hal Wajar

Mahasiswa mengira debat perdana calon presiden dengan tema hukum dan HAM kemarin belum menjelaskan visi missi dari calon presiden. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus Kota Medan menggelar diskusi prihal debat perdana calon presiden yang berlangsung di Kota Medan pada Jumat (15/12/2023). 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus Kota Medan menggelar diskusi prihal debat perdana calon presiden beberapa waktu lalu.

Mahasiswa mengira debat perdana calon presiden dengan tema hukum dan HAM kemarin belum menjelaskan visi missi dari calon presiden. 

Diskusi Cipayung plus Kota Medan berlangsung pada Jumat (15/12/2023).

Adapun tema diskusi adalah menakar debat calon presiden, aduh gagasan atau perang persoalan yang dihadiri oleh juru bicara tim kampanye daerah presiden di Sumut. 

Akbar Muhadist salah satu perwakilan Cipayung mengatakan, debat perdana calon presiden masih dipenuhi tendensi pribadi antar calon presiden. 

"Ya kami melihat dan tidak ingin calon presiden banyak berbicara historikal dan persoalan dari calon lainnya sehingga pokok pokok pikiran tidak dijelaskan," kata Akbar. 

Beranjak dari hal itu, ide diskusi dilaksanakan dengan mengundang para tim kampanye pasangan calon presiden. 

Sebagai mahasiswa, Akbar menilai, pada debat pertama para calon presiden belum mampu menggunakan waktu yang ada untuk menyampaikan visi missinya pada persoalan hukum dan HAM. 

"Justru kami melihat debat pertama penuh tendensi dan menyerang personal. Itu yang kemudian jadi catatan kami. Jadi kami ingin ke depan debat presiden dan wakil presiden itu dengan kajian kajian yang kongkrit," sambungnya. 

Tim Kampanye AMIN Sebut Dalam Konteks yang Wajar

Mengenai debat calon presiden yang disebut penuh tendensi pribadi, tim Kampanye Daerah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Sumut menilai masih dalam konteks yang wajar. 

Juru bicara TKD AMIN Sumut Tumpal Panggabean mengatakan, apa yang disampaikan Anies dengan dalam debat calon presiden adalah untuk memperlihatkan konteks hukum dan HAM yang terjadi di Indonesia. 

"Kami kira itu masih wajar, memberikan contoh misal pada persoalan HAM karena memang hal itu yang terjadi. Ketika bicara putusan Mahkamah Konstitusi ya masih dalam konteks bagaimana melihat hukum yang dijadikan alat kekuasaan padahal harus sebagai negara hukum kekuasaan harus tunduk terhadap hukum bukan sebaliknya," kata Tumpal. 

Konteks yang disampaikan Anies pada debat perdana kemarin lanjutnya bukan untuk menyerang pribadi namun ingin lebih mendekat persoalan sehingga perubahan itu perlu dilakukan. 

Misal soal putusan MK kemarin hingga persoalan hukum yang terjadi di masyarakat Indonesia.

"Jadi jika contoh itu justru dilakukan salah satu calon presiden kemudian itu disampaikan bukan tendensi pribadi namun untuk lebih mendekatkan persoalan kemudian menyampaikan bahwa ini yang terjadi dan itu mengapa perlu perubahan," tutup Tumpal. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved