Kasus TB di Medan

Penemuan Kasus TB di Medan Tahun 2023 Meningkat 33.49 Persen, Hasil Skrining di Berbagai Sektor

Dalam upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja untuk mencari terobosan, inovasi dan bermitra dengan semua pihak.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Beberapa stakeholder di Kota Medan berkomitmen lakukan penanggulangan TBC bersama, mencapai eliminasi TB tahun 2028. Dimana pada pemaparan ini Dinas Kesehatan Kota Medan memaparkan hasil peningkatan deteksi TB di tahun 2023, Rabu (13/12/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Peningkatan skrining kasus Tuberkulosis (TBC) di Medan menghasilkan jumlah yang sangat signifikan.

Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) Kota Medan dengan Pemerintah Kota Medan bekerjasama dengan stakeholder lainnya gencar menggaungkan penanganan dan deteksi TBC di berbagai sektor 1 tahun terakhir ini.

Hal tersebut disampaikan oleh, Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Medan, Dr. Pocut Fatimah Fitri melalui pers konfrens kesiapan komitmen eliminasi TB di tahun 2028.

Lanjutnya, dalam upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja untuk mencari terobosan, inovasi dan bermitra dengan semua pihak.

Hal ini dalam rangka meningkatkan capaian dimulai dari terduga sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait Layanan TBC di Kota Medan.

Diharapkan dengan adanya kolaborasi ini, seluruh pihak yang terkait akan memaksimalkan capaian SPM.

“Saat ini, untuk SPM yang terduga kita sudah meningkat capaiannya dari tahun lalu 21,40 persen dan sekarang 33,49 persen,” jelasnya.

Pocut mengakui, salah satu upaya selama ini telah dilakukan adalah skrining yang bersamaan dengan penyakit tidak menular.

“Di setiap layanan kita melakukan skrining TB PTM, dengan ini kita harapkan SPM meningkat dan yang paling penting adalah kesehatan masyarkat kota Medan semakin baik,” ucap Pocut.

Kemudian, Ketua Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) Sri Maharani Arfiani menyampaikan agar mendukung dan berkolaborasi dalam menangani TBC khususnya di Kota Medan.

"Saat ini kita sudah menemukan kasus baru sebanyak 2.803 dari 7.652 terduga yang sudah terjaring oleh kader," ujarnya

Penjaringan tersebut dilakukan dengan alur kerja bersama 41 puskesmas, 15 RS swasta, 15 RS pemerintah serta 178 klinik, untuk menjaring kasus.

"Selain penjaringan kasus, kami juga mendampingi pasien sampai sembuh. Kemudian juga melakukan investigasi kontak dan edukasi kepada masyarakat," jelasnya.

Sekadar informasi, YMMA Kota Medan sebagai komunitas yang berperan dalam melakukan advokasi, pendampingan, dan evaluasi terhadap program-program terkait eliminasi dan kepentingan penderita TBC di Kota Medan.

Mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menurunkan angka kejadian TBC, sekaligus mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030 sesuai dengan Peraturan Presiden No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC.

YMMA Kota Medan telah melakukan berbagai kegiatan baik mandiri maupun kolaborasi seperti skrining TBC di perusahaan, sekolah-sekolah, kampus, kantor pemerintahan, kemudian sosialisasi dan edukasi tentang gejala dan pencegahan TBC, serta pemberian bantuan dan dukungan kepada penderita TBC dan keluarganya.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved