Berita Medan

Mengenal Gejala Dini Gangguan Mental Emosional, Berikut Penyebabnya

Tetapi karena banyaknya memperoleh informasi di berbagai sumber, tak jarang orang melakukan self diagnosis, hingga over insecure.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Huffington Post UK
Ternyata Menangis Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Redakan Stress hingga Membuang Racun 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Di era digital saat ini, informasi bisa didapatkan dengan sangat mudah, sehingga tidak jarang orang melakukan self diagnosa, termasuk mengenai kesehatan mental.

Namun, tahukah kamu, alih-alih bermanfaat, self-diagnosis malah justru bisa membahayakan kesehatan kamu dan berpengaruh buruk pada kesehatan mental.

Prof. Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ)., Sp.KJ(K) Dokter Spesialis Kejiwaan di RS USU menyampaikan, saat ini sudah banyak orang yang semakin sadar terhadap kesehatan mental.

Tetapi karena banyaknya memperoleh informasi di berbagai sumber, tak jarang orang melakukan self diagnosis, hingga over insecure.

"Self diagnosis ini merugikan diri sendiri, bagaimanapun kondisinya harus tetap melalui ahlinya, karena akan menimbulkan kecemasan berlebih," ujarnya.

Nah, kali ini prof Elmeida akan membahas mengenai gangguan mental emosional, yang dimulai dari gejala proses pikir.

"Kemudian, ada gejala persepsi, mulai dari mendengarkan suara-suara yang orang lain tidak dengar. Mendengar suatu hal yang diperintahkan untuk dia dan sebagainya," jelasnya.

Lalu disebutnya ada juga gejalanya mood, atau bipolar.

"Kalau kita kadang sedih kadang bahagia, itu biasa, tapi kalau bipolar dia sudah mulai berlebihan dan dia tidak bisa kontrol. Nggak tau penyebabnya apa mau nangis saja," ungkapnya.

Gejala lain juga terhadap mental emosional ini bisa berpengaruh dengan gangguan selera makan.

Penyebab gangguan mental emosional ini yang pertama disebutnya adalah genetik, lalu adanya ketidakseimbangan zat kimia di otak.

"Jadi sama aja kayak orang sakit gula diabetes, mau dijaga makanannya gimana pun udah sakit aja," katanya.

Selain itu, penyebab lainnya ada faktor lingkungan, misalnya terlalu sering dimarahi, atau menggunakan zat aditif.

Salah satu dampak negatif yang perlu diwaspadai dari kondisi ini adalah timbulnya perilaku tidak pantas, risiko kecelakaan, penilaian yang buruk, menyakiti diri sendiri, kekerasan, hingga bunuh diri.

Dr. Elmeida mengatakan, sekarang sudah semakin banyak akses untuk mengetahui kesehatan mental secepat mungkin.

"Hanya saja tidak perlu merasa takut dan malu ketika harus memeriksakan diri dan bertanya kepada ahlinya," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved