Sumut Terkini

127 TKI Non Prosedural Tiba di Pantai Labu Menaiki Dua Kapal Tongkang

Camat Pantai Labu, Muhammad Faisal Nasution menjelaskan bagaimana awal mula TKI non prosedural tiba di kantornya

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Camat Pantai Labu, Muhammad Faisal Nasution menjelaskan bagaimana awal mula TKI non prosedural tiba di kantornya Rabu, (10/1/2024).

Sekitar pukul 08.00 WIB pihaknya mendapat informasi dari perangkat desa.

Disampaikan hanya ada 12 orang saja yang dibantu sama nelayan Pantai Labu. 

"Awalnya 12 orang numpang sama nelayan kita. Mereka dari Malaysia tapi setelah didata semuanya rupanya ada 127 orang," kata Faisal. 

Disampaikan dari Malaysia 127 orang itu menaiki kapal tongkang.

Karena diturunkan di dekat perairan perbatasan Pantai Labu dan Bagan Percut selanjutnya barulah mereka diangkut dengan beberapa kapal nelayan Pantai Labu. 

"Karena ramai mereka kita kumpulkan lah mereka di kantor kita dan kita kasih makan. Sudah diambil alih pihak Imigrasi (masalah kedatangannya). Sekarang mereka sudah dipulangkankan mandiri. Ya harapan kita jangan begini lagilah (pulang tanpa prosedur) karena ini baru pertama kali ini di sini," kata Faisal.

Informasi dihimpun perjalanan dari Malaysia sampai ke Pantai Labu disebut para TKI memakan waktu dua hari.

Mereka sempat dibawa keliling-keliling. Hal ini diduga untuk menghindari penglihatan dari petugas.

TKI non prosedural saat di tampung di kantor Camat Pantai Labu Rabu, (10/1/2024). 
TKI non prosedural saat di tampung di kantor Camat Pantai Labu Rabu, (10/1/2024).  (HO)

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) non prosedural yang sempat terlantar di perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang akhirnya pulang ke rumah masing-masing Rabu, (10/1/2024) sore.

Total ada 127 orang yang sempat tercatat dan sempat ditampung di Kantor Camat Pantai Labu termasuk tiga orang balita.

Mereka terdiri dari 92 orang laki-laki dan 35 orang perempuan. 

Sebelum diperbolehkan pulang, pihak Imigrasi sempat memberikan pengarahan kepada mereka. Mereka pun sempat ditanya apakah mau dipulangkan atau tidak.

Saat itu semuanya mengaku ingin kembali pulang ke kampung halaman. 

Pihak Imigrasi pun memberikan arahan agar apa yang mereka lakukan ini tidak kembali lagi dilakukan.

Sebelum pulang mereka sempat diberi makan nasi bungkus oleh pihak Kecamatan. Meski hanya mie instan namun mereka tampak lahap menikmatinya. 

Saat diwawancarai TKI non prosedural ini berasal dari berbagai daerah termasuk dari luar Sumatera Utara.

Banyak diantaranya yang berasal dari Aceh, Palembang dan Jawa. Bahkan ada yang berasal dari Lombok. 

Mereka nekat pulang ke kampung halaman dengan menaiki kapal tongkang karena tidak ada pilihan lain.

Sebab diawal keberangkatan, mereka juga menaiki kapal tongkang. Biaya yang dikeluarkan pun bervariasi mulai dari 3 juta sampai 5 juta perorang. 

"Sudah lima tahun saya di Malaysia ini memang mau pulang. Saya asalnya dari Kotacane. Di Malaysia kerjanya ganti-ganti pernah kerja di kilang dan bangunan," Marianta Br Sembiring. 

Para TKI berkumpul di aula Kantor Camat Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Rabu, (10/1/2024). 
Para TKI berkumpul di aula Kantor Camat Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Rabu, (10/1/2024).  (HO)

Informasi lain yang dihimpun para TKI non prosedural ini sempat dijanjikan akan diturunkan di kawasan Tanjung Balai.

Mereka berangkat dari Malaysia pada Senin, (8/1/2024) dan tiba di sekitaran perairan Pantai Labu pada Rabu pagi.

127 orang ini menaiki dua kapal tongkang dari Malaysia.

Sekitar 500 meter dari bibir pantai mereka pun diturunkan dengan ketinggian air saat itu masih sepinggang orang dewasa.

Mereka bisa sampai kedaratan setelah dibantu oleh nelayan-nelayan asal Pantai Labu. Diantara mereka ada yang mengaku pulang karena ditipu agen. 

Sementara itu pihak Imigrasi yang datang ke kantor Camat Pantai Labu menolak untuk memberikan keterangan.

"Kata pimpinan untuk keterangan bisa dari Kantor kita saja bang di Medan," kata Pegawai Imigrasi. 

Setelah diperbolehkan pulang para TKI ini pun berpencar.

Ada yang menaiki mobil ada yang menaiki sepeda motor karena merupakan warga Medan dan Tembung.

Saat itu ada diantara mereka ada yang sudah mendapat jemputan dari keluarga yang sengaja datang setelah mendapat telepon.

(dra/tribun-medan.com). 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved